4. Para Kreditur, posisi atau keadaan keuangan perusahaan food and beverage
akan dapat diketahui melalui penganalisaan laporan keuangan perusahaan tersebut.
5. Para Kreditur Jangka Panjang, disamping ingin mengukur perusahaan untuk
membayar hutangnya dan beban-bebannya, juga untuk mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup mendapat jaminan perusahaan tersebut,
yang digambarkan atau terlihat pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang.
6. Para Investor, berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan
dalam rangaka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya, apakah perusahaan mempunyai prospek yang cukup baik dan akan diperoleh
keuntungan atau “rate of return” yang cukup baik. 7.
Pemerintah, dimana perusahaan tersebut berdomisili, sangat berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut, disamping untuk menentukan
besarnya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan yang sangat diperlukan oleh biro pusat statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Tenaga Kerja untuk dasar perencanaan pemerintah. Munawir, 1993: 2.
2.3. Ukuran Perusahaan
Perusahaan itu bermacam-macam besarnya tetapi tidak ada ukuran standar yang berlaku umum yang dipakai untuk menentukan apakah perusahaan itu besar
atau kecil. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin banyak alternatif sumber pembelanjaan yang dipilih oleh perusahaan tersebut. Ada kecenderungan
bahwa semakin besar perusahaan semakin besar pula jumlah utang yang dimiliki. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang berukuran besar lebih mudah
memperoleh pinjaman dari pihak eksternal dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Awat, 1999: 124.
Keown, et al. 1991: 240 menyatakan bahwa ada tiga cara mengukur usaha yaitu: nilai buku, nilai likuidasi dan nilai pasar. Walaupun metode penilaian
skala usaha berdasarkan nilai buku kurang handal karena nilai aktiva yang tercatat dalam neraca tidak mencerminkan nilai pasar, tetapi metode inilah yang dipilih
dengan pertimbangan sebagai berikut: 1.
Besar kecilnya aktiva dapat dijadikan indikator bagi kesempatan pengembangan badan usaha pada waktu yang akan datang Awat, 1999: 124
dan 2.
Kedua metode yang lain memerlukan informasi pasar yang akurat atau tergantung pada preferensi resiko masing-masing investor.
Sehubungan dengan penggunaan nilai buku sebagai dasar pengukuran keuangan, Ross,et al. 1993: 46 mengemukakan:
“Yang terbaik di dunia, manajer keuangan memiliki banyak informasi nilai pasar mengenai semua asset perusahaan. Ini jarang terjadi. Jadi alasan
percaya pada perhitungan akuntansi adalah hampir selalu tidak bisa memperoleh
semua informasi pasar yang diinginkan. Angka akuntansi sering hanya diakui sebagai pemikiran tak berarti dari kenyataan ekonomi, padahal seringkali angka
akuntansi tersebut sebagai informasi terbaik yang tersedia.” Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan yang dapat
dilihat dari tingkat penjualan, jumah tenaga kerja atau jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan. Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuannya
dalam menanggung resiko yang mungkin timbul akibat berbagai situasi yang dihadapi perusahaan yang berkaitan dengan operasinya. Ukuran perusahaan akan
berpengaruh terhadap kemampuannya dalam memperoleh dana yang dibutuhkan. Ukuran besarnya suatu perusahaan menggambarkan kondisi tingkat kekayaan
yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Kemampuan perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional, baik yang rutin maupun yang tidak rutin, sangat
dipengaruhi oleh jumlah kekayaan yang dimilikinya. Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap tanggapan investor
pasar modal atas saham perusahaan bersangkutan. Saham perusahaan besar biasanya mendapatkan lebih banyak perhatian dari para analis pasar modal
sehingga investor-investor cenderung memiliki harapan yang sama atas return saham-saham perusahaan besar. Konsekuensinya, saham-saham perusahaan besar
menjadi relatif jarang diperdagangkan karena volume perdagangan semakin rendah saat harapan-harapan investor atas saham bersangkutan tidak berbeda
indiverse. Oleh karena saham jarang diperdagangkan maka periode kepemilikan
saham semakin panjang. Sebaliknya, saham-saham perusahaan kecil akan relatif lebih likuid dan lebih pendek dalam periode kepemilikan karena harapan-harapan
investor yang berbeda-beda terhadap return saham perusahaan kecil. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan jumlah nilai
kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan total aktiva. Data-data yang digunakan adalah data total aktiva pada akhir tahun. Penggunaan data tahunan dimaksudkan
untuk mencapai konsistensi dengan data-data variabel lainnya.
2.4. Rasio Profitabilitas