Uji Reliabilitas TINJAUAN PUSTAKA

Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen Ridwan 2004 dalam Arikunto 1995 menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian – bagian secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dengan rumus Pearson Product Moment adalah. Dimana: r hitung = Koefisien Korelasi ∑ i X = Jumlah Skor Item ∑ i Y = Jumlah Skor Total Seluruh Item n = Jumlah Responden

2.10 Uji Reliabilitas

Konsep reliabilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut yaitu konsistensi. Pengukuran reliabilitas menggunakan indeks numerik yang disebut dengan koefisien. konsep reliabilitas dapat diukur melalui tiga pendekatan, yaitu: 1. Koefisien Stabilitas Coefficient of Stability Proses pengujian stabilitas yang dikenal juga dengan test-retest reability pada dasarnya untuk mengetahui reliabilitas data berdasarkan stabilitas atau konsistensi jawaban responden. { } } { 2 2 2 2 . . . . ∑ ∑ ∑ ∑ − − ∑ ∑ − ∑ = Y Y n X X n Y X XY n r hitung Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Koefisien Ekuivalensi Coefficient of Equivalence Pengukuran reliabilitas dapat juga dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukur yang berbeda untuk mengukur suatu construct terhadap subyek penelitian tertentu pada saat yang sama. Pendekatan yang juga disebut dengan alternate forms reliability ini lebih menekankan pada perbedaan bentuk instrument, sedang subyek penelitian, construct dan saat pengukuraanya adalah sama. Melalui pendekatan ini menguji korelasi skor jawaban responden untuk mengetahui koefisien ekuivalensi antara skor jawaban dengan menggunakan instrument pengukuran yang berbeda. 3. Reliabilitas Konsistensi Internal Internal Consistency Reliability Pengujian terhadap konsistensi internal yang dimiliki oleh suatu instrumen merupakan alternatif lain yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk menguji reliabilitas, disamping pengukuran koefisien stabilitas dan ekuivalensi. Konsep reliabilitas menurut pendekatan ini adalah konsistensi diantara butir – butir pertanyaan atau pernyataan dalam suatu instrumen yang bersangkutan Indriantoro dan Supomo, 2002. Reliabilitas dapat didefinisikan sebagai indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Keandalan disini dapat berarti berapa kalipun variabel – variabel pada kuesioner tersebut ditanyakan kepada responden yang berlainan maka hasilnya tidak akan menyimpang terlalu jauh dari rata rata jawaban responden untuk variabel tersebut atau dengan kata lain realibilitas dapat menunjukkan suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Setiap hasil pengukuran selalu merupakan kombinasi antara hasil Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pengukuran yang sesungguhnya ditambah dengan kesalahan pengukuran. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: Dimana: X = Angka yang diperoleh X t = Angka yang sebenarnya X e = Kesalahan pengukuran Selain itu realibilitas juga dapat dinyatakan dalam perbandingan variansi yang diperoleh dari data – data yang dikumpulkan terdiri dari dua komponen yaitu variansi sebenarnya dan variansi error. Menurut Alpha Cronbach, realibilitas ialah perbandingan antara variansi sebenarnya dengan variansi yang diperoleh. Rumus alpha: Dengan Keterangan sebagai berikut: 11 r = Realibilitas Instrument k = Banyaknya butir pertanyaan 2 b σ = Jumlah variansi butir 2 1 σ = Variansi Total Handoyo, 2006 X = X t + X e         −       − = ∑ 2 1 2 11 1 1 σ σ b k k r Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.11 Regresi Linier Berganda