pendidikan, pekerjaan, pendapatan, rata-rata pembelian dan kandungan air minum.
Metode yang digunakan untuk analisa regeresi yang dilakukan dengan bantuan SPSS ini adalah Metode Stepwise karena dengan Metode Stepwise proses
iterasi secara otomatis oleh SPSS sampai menghasilkan suatu model yang terbaik dan memenuhi asumsi klasik regresi linier. Dari 7 variabel independen yang
dimasukkan dalam pengolahan regresi dihasilkan 7 variabel yang terseleksi. Nilai koefisisen dari persamaan regresi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13 Nilai Koefisien Variabel Independen Model WTP Variabel independen
Koefisien Konstanta
6.571,415 Jenis kelamin
-236,747 Usia
109,681 Pendidikan
-140,735 Pekerjaan
31,266 Pendapatan
293,671 Rata-rata pembelian
55,510 Kandungan air minum
46,113
4.2.7 Pengujian Asumsi Klasik
Setelah dilakukan pemodelan, data telah siap untuk disertakan dalam pengujian hipotesis. Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi dalam pemakaian model regresi berganda. Pengujian asumsi klasik meliputi :
4.2.7.1 Pengujian Asumsi Multikolinieritas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas independent. Pengujian yang diperoleh melalui SPSS dapat dilihat pada tabel 4.14 untuk output secara
keseluruhan dapat dilihat pada lampiran C.4. Tabel 4.14 Pengujian Multikolinieritas
Coefficients Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF 1
Constant Jenis kelamin
0,927 1,079
Usia 0,580
1,724 Pendidikan
0,479 2,090
Pekerjaan 0,785
1,274 Pendapatan
0,404 2,475
Rata-rata pembelian 0,822
1,217 Kandungan air minum
0,840 1,561
a Dependent Variable: WTP Initial
Sumber : Hasil pengolahan SPSS lampiran C.4
Suatu model regresi dikatakan bebas multiko apabila : 1. Besaran VIF Variance Inflation Factors dan TOLERANCE
a. Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1. b. Mempunyai angka TOLERANCE mendekati 1.
2. Besar korelasi antar variabel independen Pedoman suatu model regresi yang bebas multiko adalah koefisien korelasi
antar variabel indepenen haruslah lemah dibawah 0,5. Jika korelasi kuat maka terjadi multiko.
Dari tabel 4.14 diatas terlihat bahwa kesemua variabel independen memiliki angka VIF disekitar angka 1. Demikian pada bagian coefficient correlation terlihat
semua angka korelasi antar variabel independen jauh dibawah 0,5 lampiran C.4. Dengan demikian dapat dikatakan model regresi ini terbebas dari multiko.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.7.2 Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk mencari tahu apakah terjadi kesamaan varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian
diperoleh melalui SPSS, dapat dilihat pada gambar 4.9 untuk output secara keseluruhan lihat lampiran C.4.
Scatterplot Dependent Variable: Nilai WTP
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2 -3
Nila i W
T P
9000
8000
7000
6000
5000
Gambar 4.9 Pengujian Heterokedastisitas Sumber : Data olahan SPSS
Dasar pengambilan keputusan dalam pengujian ini yaitu : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik point-point yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari gambar 4.9 diatas, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah. Hal ini
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.2.7.3 Pengujian Linieritas