Uji Reliabilitas Metode Pengolahan Data

n = Jumlah responden Distribusi Tabel t untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan dk = n – 2, Kaidah keputusan: Jika t hitung t tabel berarti valid, sebaliknya t hitung t tabel berarti tidak valid. Jika instrument itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,000: sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799: tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599: cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399: rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199: sangat rendah tidak valid Ridwan, 2004.

3.5.3 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten dapat dipercaya atau dapat diandalkan apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih. Contoh konkret dari konsep ini adalah bila seorang mengukur panjang jarak dua buah bangunan dengan jenis alat pengukur, yang satu adalah meteran yang terbuat dari logam sedangkan yang lainnya adalah dengan menggunakan jumlah langkah kaki. Setiap alat pengukur digunakan sebanyak dua kali untuk mengukur jarak yang sama. Besar sekali kemungkinannya akan tidak sama karena besar langkah antara pengukuran yang pertama dengan yang kedua mungkin berlainan. Dari contoh diatas dapat ditarik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kesimpulan bahwa meteran adalah alat pengukur yang kurang reliable, sedangkan langkah kaki adalah alat pengukur yang kurang reliable. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Uji reliabilitas pada penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar keandalan atau kemantapan kuesioner untuk mengukur Willingness To Pay dari konsumen, apakah kuesioner tersebut dapat mengukur secara konsisten apabila dilakukan pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan Software SPSS 11. Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan dua cara: Repected Measure yaitu pengukuran pada orang yang sama atau ukur ulang dan One Shot yaitu sekali pengukuran yang hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Berhubung gejala sosial tidak semantap gejala fisik, maka dalam pengukuran gejala sosial selalu deperhitungkan unsur kesalahan pengukuran measurement error. Dalam penelitian sosial, kesalahan pengukuran ini cukup besar. Karena itu untuk mengetahui hasil pengukuran yang sebenarnya, kesalahan pengukuran ini sangat diperhitungkan. Setiap hasil pengukuran sosial selalu merupakan kombinasi antara hasil pengukuran yang sesungguhnya True Score. Ditambah dengan kesalahan pengukuran. Secara rumusan matematik, keadaan tersebut digambarkan dalam persamaan berikut ini: X = X t + X e Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dimana: X = Angka yang diperoleh X t = Angka yang sebenarnya X e = Kesalahan pengukuran Makin kecil kesalahan pengukuran, makin reliabel alat pengukur sebaliknya makin besar kesalahan pengukuran, makin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Besar kecilnya kesalahan pengukuran dapat diketahui antara lain dari indeks korelasi antara hasil pengukuran pertama dan kedua. Cara mencari reliabilitas untuk keseluruhan item ialah dengan mengkoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan memasukannya kedalam rumus: dimana: r 11 = Koefisien reliabilitas internal seluruh item r b = Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan belahan kedua

3.5.4 Perhitungan WTP