Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

30 Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala likert 1-4. Menurut Sugiyono 2010: 45 sebagai berikut: 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Setuju 4 = Sangat setuju

F. Instrumen Penelitian

1. Kisi-kisi instrumen Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen No Variabel Indikator No Butir Item 1 Kompensasi Simamora, 2004: 445 1 Gaji 2 Insentif 3 Tunjangan 4 Fasilitas 1, 2 3, 4 5, 6 7, 8 2 BebanKerja Putra, 2012 1 Target yang harus dicapai 2 Kondisi pekerjaan 3 Standar pekerjaan 1, 2 3, 4 5, 6 3 Kinerja Karyawan Wirawan, 2009: 80 1 Kuantitas hasil kerja 2 Kualitas hasil kerja 3 Efisiensi 4 Disiplin kerja 5 Ketelitian 6 Kepemimpinan 7 Kejujuran 8 Kreativitas 1, 2 3, 4 5 6 7 8 9 10, 11 2. Uji Coba Instrumen Pada suatu penelitian, instrumen yang nantinya akan digunakan oleh peneliti harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh baik buruknya instrumen tersebut. 31 Untuk mengetahui pengaruh tersebut, instrumen akan diuji dengan menggunakan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas sehingga bisa ditentukan apakah instrumen yang digunakan layak. a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini untuk mengukur uji validitas dilakukan dengan menggunakan Uji Confirmatory Factor Analysis CFA yakni digunakan untuk menguji apakah indikator-indikator dapat mengkonfirmasi sebuah konstruk atau variabel. Jika butir-butir indikator tersebut dikatakan valid dan mampu untuk digunakan sebagai alat ukur yang mampu mengukur suatu konstruk, maka factor loading yang valid yaitu ≥ 0,50 Ghozali, 2011: 52. Hasil uji CFA ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 5. Hasil Uji CFA No Variabel Item Pertanyaan 1 2 3 1 Kompensasi Kompensasi1 0,836 Kompensasi2 0,864 Kompensasi3 0,811 Kompensasi4 0,588 Kompensasi5 0,711 Kompensasi6 0,466 Kompensasi7 0,621 Kompensasi8 0,709 2 Beban Kerja Beban1 0,805 Beban2 0,831 Beban3 0,763 Beban4 0,867 Beban5 0,888 32 Beban6 0,885 No Variabel Item Pertanyaan 1 2 3 3 Kinerja Karyawan Kinerja1 0,776 Kinerja2 0,765 Kinerja3 0,736 Kinerja4 0,820 Kinerja5 0,749 Kinerja6 0,831 Kinerja7 0,841 Kinerja8 0,691 Kinerja9 0,809 Kinerja10 0,415 Kinerja11 0,790 S umber: Data primer yang diolah 2016 Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat dua butir pertanyaan yang gugur yaitu kompensasi 6 dan kinerja karyawan 10 dinyatakan gugur karena memiliki nilai loading factor dibawah 0,5. Untuk tahap selanjutnya dilakukan uji validitas convergent validity dan divergent validity. 1 Convergent Validity Validitas Konvergen Jogiyanto 2011: 68 menyatakan validitas konvergen berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur dari suatu konstruk harusnya berkorelasi tinggi. Convergent validity diukur berdasarkan nilai Average Variance Extracted AVE. Convergent validity digunakan untuk mengetahui atau menguji apakah satu konstruk dan konstruk yang lain sama atau tidak sama. Fornell dan Larcker 1981 menyatakan bahwa nilai convergent validity diterima jika nilai AVE di atas 0,5. AVE value ditunjukkan pada tabel berikut. 33 Tabel 6. Mean, Standard Deviation, AVE, Corelation, and Croanbach Alpha Variabel Mean SD AVE 1 2 3 Kompensasi 2,97 0,53 0,701 0,885 Beban Kerja 2,99 0,45 0,840 -0,524 0,936 Kinerja Karyawan 3,18 0,41 0,747 0,640 -0,706 0,935 Sumber : Data primer yang diolah 2016 Nilai Cronbach’s Alpha pada angka bercetak tebal 2 Divergent Validity Validitas Divergen Trochim dalam Jogiyanto 2011: 73 mendefinisikan validitas divergen atau validitas diskriminan adalah seberapa konsep-konsep yang secara teori seharusnya tidak berkorelasi tinggi kenyataannya memang tidak berkorelasi tinggi. Validitas divergen dapat dievaluasi dengan menggunakan cara korelasi antar item berbeda konstruk. Validitas divergen bertujuan untuk mengetahui apakah antar konstruk saling tumpang tindih dan adanya kecenderungan mengukur hal yang sama atau tidak. Validitas divergen pada penelitian ini diukur dengan nilai korelasi Pearson. Nilai korelasi yang diterima untuk validitas divergen adalah kurang dari 0,85. Tabel 7. AVE, Square Corelation, and Discriminant Validity Variabel 1 2 3 Kompensasi 0,701 0,701 0,275 0,410 Beban_Kerja 0,840 -0,576 0,840 0,499 Kinerja_Karyawan 0,747 0,704 -0,757 0,747 Keterangan: Nilai AVE ditunjukkan pada kolom 1, 2, dan 3 Nilai discriminant validity ditunjukkan pada angka bercetak miring 34 Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai korelasi di bawah 0,8; sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi hubungan yang kuat antar variabel. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu penelitian dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah sejalan atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha 0,7 Ghozali, 2011: 47. Hasil pengujian reliabilitas variabel-variabel didapatkan nilai cronbach`s alpha masing-masing variabel disajikan pada tabel berikut. Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Cronbach`s alpha Keterangan 1 Kompensasi 0,885 Reliabel 2 Beban Kerja 0,936 Reliabel 3 Kinerja Karyawan 0,935 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah 2016 Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dari tiga variabel yang diteliti adalah reliabel karena mempunyai nilai Cronbach Alpha 0,7.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Program Pelatihan Karyawan dan Kepuasan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Tangerang)

0 13 159

Pengaruh kompensasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan outsourcing dan tetap pt bank negara indonesia (persero) tbk

0 5 75

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Boyolali.

0 4 15

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Boyolali.

0 2 17

PENGARUH STRES KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG MEDAN.

0 5 22

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG MEDAN.

1 3 29

Pengaruh Pemberian kompensasi Karyawan terhadap Prestasi Kerja (Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang Bandung).

0 0 18

PT. BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO TBK

0 0 5

Pengaruh Penempatan Kerja, Kompensasi dan Lingkungan Kerja Islami terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Syariah Semarang - Test Repository

0 0 141

Peran Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi - UNS Institutional Repository

0 1 13