41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Menjelang jatuhnya Orde Lama atau akan dimulainya sebuah tatanan baru kedalam sebuah Orde Baru tahun 1964, pemerintah Indonesia pada saat
itu sempat melakukan tindakan untuk menyatukan seluruh bank-bank pemerintah yang ada pada saat itu menjadi sebuah Bank Tunggal dengan nama
masa itu Bank Negara Indonesia. Selanjutnya dalam perjalanannya BTN merupakan sebuah unit dari Bank Negara Indonesia, dimana saat itu BTN
masuk ke dalam Unit V. Karena sebagai sebuah unit dari Bank Negara Indonesia, maka pada saat itu BTN sempat kehilangan kekuasaan dan
wewenang. Tumbangnya Orde Lama ke masa kejayaan Orde Baru tersebut telah membawa posisi BTN dari sebuah unit menjadi induk yang berdiri
sendiri. BTN Sebagai Bank BUMN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 4 tahun 1963 Lembaran Negara Republik
Indonesia No. 62 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963, maka resmi sudah nama Bank Tabungan Pos diganti namanya menjadi Bank Tabungan Negara.
Kemudian sejarah BTN mulai diukir kembali dengan ditunjuknya oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 29 Januari 1974 melalui Surat Menteri
Keuangan RI No. B-49MKI1974 sebagai wadah pembiayaan proyek perumahan untuk rakyat. Akhirnya sejarah mencatat dengan sukses BTN dalam
bisnis perumahan melalui fasilitas KPR tersebut telah membawa status BTN ini menjadi PT. Bank Tabungan Negara Persero pada tahun 1992. Status persero
42
ini memungkinkan BTN bergerak lebih luas lagi dengan fungsinya sebagai bank umum. Dan memang untuk mendukung bisnis KPR tersebut, BTN mulai
mengembangkan produk-produk layanan perbankan sebagaimana layaknya bank umum. BTN juga memiliki produk Tabungan, Giro, Deposito, ataupun
layanan perbankan lainnya yang dimiliki oleh bank lain. Tahun 1997 manajemen BTN menetapkan kebijakan strategisnya untuk
mengembalikan BTN pada bisnis intinya, yaitu bisnis pembiayaan perumahan. Keputusan ini pada akhirnya banyak membantu BTN dalam proses
rekapitalisasi atau penambahan modal oleh pemerintah bagi bank yang menderita sakit karena pengaruh krisis ekonomi. Dengan rekapitalisasi
tersebut, manajemen BTN telah menetapkan paradigma baru untuk mendukung Misi Bank BTN baru yaitu menjadi bank yang terkemuka dan menguntungkan
dalam pembiayaan perumahan dengan Visinya yang baru yaitu: 1. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri
ikutannya kepada lapisan masyarakat menengah kebawah, serta menyediakan produk dan jasa perbankan lainnya.
2. Menyiapkan dan mengembangkan SDM yang berkualitas dan profesional serta memiliki integritas yang tinggi.
3. Memenuhi komitmen kepada pemegang saham, yaitu menghasilkan laba dan pendapatan per saham yang tinggi serta ikut mendukung program
pembangunan perumahan nasional. 4. Menyelenggarakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip
kehati-hatian dan good corporate governance.
43
5. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
B. Hasil Penelitian