Prinsip Pembelajaran Anak usia dini

12 f. Metode bercerita Metode bercerita ini merupakan cara guru memberikan penjelajasan secara lisan. Dalam hal ini guru menerangkan suatu kegiatan atau kisah dengan maksud agar anak memahami isi dari penuturan guru tersebut. Guru dapat menggunakan metode ini dengan cara bertutur kata dan penyampaian cerita yang menarik bagi anak-anak. g. Metode sosiodrama Metode sosiodrama merupakan cara memerankan beberapa peran dalam suatu cerita yang menuntut adanya interaksi diantara dua pemerannya. Pada umumnya peran- peran yang dimainkan adalah tokoh sehari-hari yang ada dilingkungan anak. Dalam metode ini di utamakan ekspresi dari tiap pemain agar karakter tokoh lebih hidup. h. Metode bercakap-cakap Pengertian dari metode bercakap-cakap yaitu kegiatan percakapan antara guru dengan murid atau murid dengan murid yang membahas suatu topik tertentu yang bertujuan untuk mengembangakan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan. Bercakap-cakap dapat dilaksanakan dengan bentuk bercakap-cakap bebas, bercakap-cakap menurut tema, dan bercakap-cakap gambar seri. Dalam bercakap-cakap bebas kegiatan tidak terikat dengan tema, tetapi pada kemampuan yang diajarkan. Bercakap-cakap menurut tema tertentu. Bercakap-cakap berdasarkan gambar seri menggunakan gambar seri sebagai bahan pembicaraan. Pemilihan metode pembelajaran yang akan digunakan harus relevan dengan tujuan pembelajaran. Beberapa metode di atas digunakan dalam pembelajaran PAUD agar aktifitas pembelajaran dapat berfariasi dan dapat memudahkan memaksimalkan tujuan pembelajaran yang diberikan pada anak. 13

B. Sentra Eksplorasi Alam

1. Pengertian Sentra

Depdiknas 2006 menyatakan model sentra adalah model penyelenggaraan PAUD yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dengan menggunakan 4 jenis pijakan untuk mendukung perkembangan anak. Pendekatan sentra memiliki dasar asumsi yang menyatakan bahwa anak belajar melalui bermain dengan benda-benda dan orang-orang yang ada di lingkungan sekitar anak Depdiknas 2006. Suyadi 2010: 309 menerangkan bahwa yang dimaksud dengan sentra dalam permainan ialah zona bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat permainan edukatif, memiliki perlengkapan tempat bermain di ruang terbuka aula maupun ruang tertutup lapangan. Ketika bermain anak melakukan interaksi dengan lingkungannya. Hal yang paling penting adalah pengalaman yang didapat anak dan bagaimana anak berkembang optimal seluruh potensi-potensi yang ada dalam diri anak. Kegiatan yang dikembangkan dari pendeketan sentra adalah bermain sensorimotor, bermain peran, dan bermain pembangunan sampai pada belajar keaksaraan Depdiknas 2006. Sentra merupakan pembelajaran yang menggunakan prinsip-prinsip yang terpusat, fokus, dalam lingkaran-lingkaran kecil yang bertujuan untuk membangun potensi-potensi agar daya pikir, fisik, dan akhlak anak berfungsi secara baik dan optimal.

2. Jenis-Jenis Sentra

Suyadi 2010: 306 menyatakan sentra dalam permainan merupakan area atau zona bermain anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat permainan edukatif, yakni perlengakapan tempat bermain di ruang terbuka aula maupun ruang tertutup lapangan. Kedua area atau zona bermain inilah yang menjadi sentra-sentra sebagai ajang kreasi keempat pijakan. Suyadi 2010: 310-313 menuturkan, bentuk-bentuk