32 mengetahui lebih mendalam dan menjabarkan bagaimana proses pembelajaran di kelas
yang menggunakan sentra eksplorasi alam, sehingga peneliti memperoleh pengetahuan luas tentang penerapan sentra eksplorasi alam PAUD Plus Az-Zalfa.
B. Data dan Sumber Data
Data dari penelitian ini diperoleh dari PAUD Plus Az-Zalfa. Data penelitian meliputi guru kelas, guru sentra eksplorasi alam, anak, dan kepala sekolah PAUD Plus
Az-Zalfa. Sedangkan sumber data penelitian adalah pelaksanaan sentra eksplorasi alam dalam pembelajaran di PAUD Plus Az-Zalfa.
C. Setting Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan di PAUD PLUS AZ-Zalfa Pacitan yang beralamat di Jalan Walanda Maramis No.4 Pacitan Jawa Timur. Peneliti memfokuskan
pengamatan pada proses pembelajaran sentra eksplorasi alam di PAUD Az-Zalfa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan
data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai metode. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian studi deskriptif di PAUD PLUS AZ-Zalfa Pacitan sebagai berikut :
1. Wawancara
Lexy J. Moloeng 2013: 186 menyatakan wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan
terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Sedangkan Sugiyono 2005: 72 menambahkan bahwa dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui
33 hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan
fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Wawancara ditujukan kepada sumber data yang terlibat dalam pelaksanaan sentra
eksplorasi alam pada proses pembelajaran kelas K2 Arjuna maupun orang-orang yang mengetahui lebih dalam mengenai berbagai aspek yang berhubungan dengan proses
pembelajaran. Sumber data dalam teknik wawancara adalah kepala sekolah, guru kelas, dan guru sentra eksplorasi alam PAUD Plus Az-Zalfa Pacitan.
Terdapat bermacam-macam jenis wawancara yang dikemukakan oleh Esterberg dalam Sugiyono 2005: 73-75 uraiannya adalah sebagai berikut:
a. Wawancara terstruktur Structured interview
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, saat peneliti sudah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Ketika
melakukan wawancara, peneliti perlu membawa alat bantu untuk mengumpulkan data seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain.
b. Wawancara Semiterstruktur Semistructure Interview
Pelaksanaan wawancara semiterstruktur lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini yaitu untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Saat melakukan wawancara, peneliti harus teliti dalam
mendengarkan dan mencatrat yang dikemukanan oleh orang yang sedang diwawancarai. c.
Wawancara tak terstruktur unstructured interview Wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang bebas, tidak menggunakan
pedoman wawancara yang baku akan tetapi hanya menggunakan catatan berisi garis- garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.