37 data yang sesuai dengan masalah penelitian dalam bentuk laporan, dan membuat
kesimpulan supaya mudah dipahami. Model interaktif dari Miles dan Huberman sesuai dengan jenis penelitian ini, maka peneliti menggunakan untuk menganalisis data hasil
penelitian. Miles dan Huberman dalam Sugiyono 2005: 91 menyatakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus-menerus sampai tuntas, dan sampai tidak ditemukan lagi informasi yang baru.
Model interaktif dalam analisis data adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Komponen dalam analisis data
interaktif model model interaktif Sumber: Miles dan Huberman Sugiyono 2005: 92
Komponen-komponen analisis data model interaktif dijelaskan sebagai berikut:
1. Reduksi Data Data Reduction
Data yang diperoleh peneliti di lapangan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi direduksi dengan cara merangkum, memilih, dan memfokuskan data pada
hal-hal yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pada tahap ini, peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-memilah, mengkategorikan, dan membuat abstraksi dari
catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Pengumpulan
data
Kesimpulan PenarikanVerifikasi
Reduksi data Penyajian data
38
2. Penyajian Data Data Display
Penyajian data dilakukan setelah data selesai direduksi atau dirangkum. Data yang diperoleh dari hasil observassi, wawancara, dan dokumentasi dianalisis kemudian
disajikan dalam bentuk Catatan Wawancara CW, Catatan Lapangan CL, dan Catatan Dokumentasi CD.
Tabel 8. Daftar Pengkodean awal Data Komponen
Kode
Catatan Wawancara CW
Catatan Lapangan CL
Catatan Dokumentasi CD
3. Kesimpulan, Penarikan, atau Verifikasi Conclusion DrawingVerification
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif model interaktif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan data yang telah direduksi dan disajikan, peneliti
membuat kesimpulan yang didukung dengan bukti yang kuat pada tahap pengumpulan data. Kesimpulan adalah jawaban dari rumusan masalah dan pertanyaan yang telah
diungkapkan oleh peneliti sejak awal.
F. Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data pada penelitian kualitatif hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas, karena dalam penelitian kualitatif kriteria utama pada data penelitian adalah
valid, reliabel, dan obyektif. Sugiyono 2005: 121 menyatakan teknik uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil
data, yaitu: “perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat,
analisis kasus negative dan member check ”. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik, yaitu:
1. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan dilakukan dengan peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui
maupun yang belum. Hubungan antara peneliti dengan narasumber akan semakin
39 terbentuk melalu perpanjangan pengamatan. Diharapkan informasi yang didapatkan
akan semakin valid, dengan hal itu peneliti akan semakin percaya diri terhadap data yang ditemukan dan dapat dengan mudah dalam penyajian data.
2. Ketekunan Pengamatan
Meningkatkan ketekunan sama halnya dengan melakukan pengamatan secara lebih cermat yang tidak terputus-putus. Dengan cara ini diharapkan data dan urutan
peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan sudah tepat ataukah belum
dengan meningkatkan ketekunan. Maka dari itu, peneliti dapat mendeskripsikan data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.
3. Triangulasi
Data yang berhasil digali di lapangan, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan bukan hanya untuk kedalaman dan kemantapannya, tetapi
juga kebenarannya. Oleh karena itu setiap peneliti harus dapat memilih dan menentukan cara yang tepat untuk mengembangkan validitas yang diperolehnya. Wiliam Wiersma
1986 dalam Sugiyono 2005: 125-127 menyebutkan bahwa triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Sugiyono menyebutkan bahwa ada 3 macam triangulasi untuk keabsahan data yang valid.
Triangulasi sumber dilakukan dengan pengujian kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi
teknik dilakukan dengan menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi waktu merupakan
pengecekkan data melalui teknik yang sama akan tetapi dengan waktu atau situasi yang berbeda. Peneliti menggunakan ketiga macam triangulasi tersebut untuk mendapatkan