4. Penyusunan Anggaran untuk Pusat Biaya
Semua perusahaan pada umumnya memiliki anggaran karena anggaran
perusahaan berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian perusahaan. Perencanaan melihat ke depan yaitu menetapkan tindakan tertentu dan
pengendalian melihat ke belakang yaitu menilai apa yang telah dihasilkan. Dari perbandingan yang dihasilkan maka dapat digunakan untuk menyesuaikan
anggaran. Anggaran budget adalah perencanaan keuangan untuk masa depan,
anggaran memuat tujuan dan tindakan dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebelum menyusun anggaran organisasi harus mengembangkan rencana strategis
strategic plan yaitu mengidentifikasi strategi aktivitas dan operasi masa depan, yang biasanya berjangka lima tahun. Keseluruhan strategi diterjemahkan dalam
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan inilah yang menjadi dasar penyusunan anggaran. Jadi anggaran inilah yang merupakan komitmen dari
masing-masing pihak dalam perusahaan untuk bekerja sama untuk mewujudkan rencana jangka pendek guna mencapai tujuan jangka panjang.
Pada umumnya dalam suatu perusahaan yang telah cukup besar terdapat tiga pihak utama yang terkait dalam penyusunan anggaran yang terdiri dari komite
anggaran, departemen anggaran dan pusat pertanggungjawaban. Komite anggaran adalah suatu unit organisasi yang mengkoordinasikan berbagai jenis usulan
anggaran dari berbagai pusat pertanggungjawaban untuk kemudian disusun menjadi rancangan anggaran induk. Departemen anggaran adalah unit organsiasi
Universitas Sumatera Utara
yang menangani administrasi anggaran. Sedangkan pusat pertanggungjawaban adalah suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggung jawab terhadap
serangkaian kegiatan-kegiatan tertentu. Penyusunan anggaran dapat dilakukan secara bottom up yaitu penyusunan
anggaran yang dimulai dari manajemen level bawah dan selanjutnya diserahkan ke manajemen atas. Penyusunan anggaran secara buttom up dimulai dari tiap-tiap
manajer pada level bawah yang mengajukan anggaran biayanya masing-masing. Rancangan-rancangan ini dikombinasikan dan diselaraskan satu sama lain oleh
komite anggaran. Komite anggaran kemudian menyampaikan rancangan anggaran final dari tiap-tiap bagian kepada manajemen puncak. Setiap perubahan yang
dilakukan terhadap rancangan anggaran tersebut harus dirundingkan dan diberitahukan kepada manajer penyusun anggaran biaya sehingga menciptakan
peran serta dan komitmen mereka dalam menciptakan target yang ditetapkan. Penyusunan anggaran juga dapat dilakukan secara top down yaitu anggaran
yang disusun oleh manajemen puncak untuk manajemen dibawahnya. Langkah- langkah yang diambil dalam penyusunan anggaran secara top down adalah
sebagai berikut: a.
Manajemen puncak mengirim prinsip-prinsip penyusunan anggaran termasuk tujuan umum perusahaan ke masing-masing bagian serta
membentuk komite anggaran jika belum memiliki komite. b.
Masing-masing bagian menyusun anggaran operasional rencana laba dimulai dengan membuat anggaran penjualan.
c. Negosiasi antar bagian dan komunikasi dengan atasan.
Universitas Sumatera Utara
d. Koordinasi dan pembahasan kembali terhadap rancangan anggaran yang
diajukan masing-masing departemen oleh komite anggaran. e.
Persetujuan akhir dari manajemen puncak. Penyusunan anggaran pusat biaya dapat dibagi menjadi dua jenis
berdasarkan klasifikasi pusat biaya, yaitu: a.
Anggaran biaya teknik yaitu, anggaran yang terdiri dari biaya-biaya yang bersifat engineered, yaitu biaya input yang memiliki hubungan yang
jelas dengan outputnya. Anggaran ini digunakan oleh pusat pertanggungjawaban yang outputnya dapat diukur. Penyusunan anggaran
ini dimulai dari penentuan besarnya keluaran yang akan dihasilkan oleh pusat biaya teknik yang bersangkutan dalam jangka waktu dan mutu
tertentu. Atas dasar keluaran yang akan dihasilkan, manajer pusat biaya teknik menyusun anggaran biaya yang efisien untuk menghasilkan
keluaran tersebut. Contoh anggaran biaya teknik adalah anggaran untuk bagian produksi.
b. Anggaran biaya kebijakan merupakan anggaran yang terdiri dari biaya-
biaya yang bersifat discretionary, yaitu biaya input yang tidak mempunyai hubungan yang jelas dengan keluaran. Jenis anggaran ini
digunakan oleh pusat pertanggungjawaban yang keluarannya output tidak bisa diukur. Penyusunan anggaran dimulai dari penentuan volume
tugas-tugas atau pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaran yang akan datang. Atas dasar volume tugas yang akan
dilaksanakan, selanjutnya manajer pusat biaya kebijakan menyusun
Universitas Sumatera Utara
anggaran biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Contoh anggaran biaya kebijakan adalah anggaran untuk departemen
administrasi dan umum.
F. Penilaian Kinerja Pusat Biaya