Lingkungan Pengawasan Control Environment Kegiatan Pengawasan Control Activities Komunikasi dan Informasi Communication and Information Pemantauan Monitoring

5. Menyelenggarakan perputaran jabatan pada jabatan akuntansi Untuk mencegah dan menemukan penggelapan, untuk menjamin kelangsungan tugas-tugas operasi bila terjadi perubahan pergantian karyawan secara tidak terduga. 6. Menarik karyawan yang cakap Melindungi terhadap penggelapan, pencurian, dan kesalahan yang berlebihan. 7. Memberi penggajian yang wajar dan sistem kesejahtraan yang mencukupi untuk karyawan dan keluarganya Untuk pencegahan penggelapan dan pencurian yang disebabkan oleh tingkat gaji yang rendah kebutuhan keluarganya 8. Laporan pemeriksaan internInternal Audit kepada manajemen tingkat atas Untuk mencegah dan menemukan penggelapan, pencurian dan kesalahan.

2. Unsur – unsur Pengawasan Internal

Menurut Bambang 1999: 81 , komponen struktur pengawasan internal terdiri dari:

a. Lingkungan Pengawasan Control Environment

Lingkungan pengawasan mempengaruhi organisasi dalam kesadaran pengawasan orang-orangnya Merupakan dasar untuk semua komponen pengawasan intern, menetapkan disiplin dan struktur. Lingkungan pengawasan terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang merefleksikan perilaku keseluruhan manajemen puncak, direktur, pemilik. Berikut ini adalah subkomponen lingkungan pengawasan yaitu : 1 Integritas dan Nilai-nilai Etis 2 Komitmen dan Kompetensi 3 Partisipasi Komite Audit dan Dewan Direksi 4 Falsafah Manajemen dan Gaya Operasi 5 Struktur Organisasi 6 Metode Pemberian Wewenang dan Tanggung Jawab b. Pertimbangan Risiko Risk Assesment Pertimbangan risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, risiko atasan manajemen atas penyiapan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.

c. Kegiatan Pengawasan Control Activities

Kegiatan pengendalian adalah kebijakan dan prosedur sebagai tambahan yang termasuk dalam 4 komponen, membantu tindakan- tindakan seperlunya yang mengarahkan risiko dalam pencapaian tujuan organisasi. Ada banyak contoh-contoh kegiatan pengawasan dalam organisasi: 1 Pemisahan tugas yang layak 2 Otorisasi yang layak 3 Dokumen dan catatan yang layak Universitas Sumatera Utara 4 Pengendalian fisik 5 Pengecekan Pemeriksaan secara bebas

d. Komunikasi dan Informasi Communication and Information

Sistem informasi yang relevan untuk tujuan pelaporan keuangan, yang meliputi sistem akuntansi terdiri dari metode dan catatan yang dapat mengidentifikasi, menyatukan, analisa, klasifikasi, mencatat dan melaporkan transaksi organisasilembaga dan menjaga akuntanbilitasnya,jumlah aktiva dihitung. Informasi akuntansi dan sistem komunikasi mempunyai subkomponen seperti penjualan, retur penjualan, penagihan, akuisisi dan sebagainya

e. Pemantauan Monitoring

Monotoring adalah proses penilaian performan, kualitas struktur pengawasan intern dalam suatu waktu. Kegiatan monitoring melalui kegiatan yang berjalan Struktur pengawasan internal harus dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan keadaan dan kebutuhan perusahaan yang bersangkutan. Oleh sebab itu dibutuhkan penelitian terhadap seluruh aspek perusahaan untuk menghindari penyelewengan dan pemborosan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Menurut Mulyadi 2001 : 164, menyatakan bahwa unsur pokok pengawasan internal terdiri dari : a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Menurut Bambang 1999 : 12, menyatakan ada 5 sifat characteristics sistem pegawasan internal yang dapat dipercaya reliable yaitu :

a. Kualitas karyawan sesuai dengan tanggung jawabnya