Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Teori hierarki kebutuhan Maslow

terjadi tidak terlepas dari strategi yang digunakan oleh perusahaan yang menaungi MLM Tianshi yaitu PT Singa Langit Utama Medan. Perusahaan tersebut memberikan hal-hal yang dapat memotivasi para karyawan dan distributor agar mereka mau bekerja keras dalam memajukan MLM Tianshi. Tujuan dilakukannya strategi motivasi ini adalah untuk meningkatkan kinerja para karyawan dan distributor serta mengembangkan MLM Tianshi di Kota Medan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Kota Medan, khususnya yang berkaitan dengan strategi motivasi yang dilakukan PT Singa Langit Utama Medan dalam meningkatkan dan mengembangkan Tianshi di Kota Medan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan judul “Strategi Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja Anggota Organisasi Studi Pada MLM Tianshi Kota Medan”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah: “Bagaimana strategi motivasi dalam meningkatkan kinerja anggota organisasi pada MLM Tianshi di Kota Medan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui strategi motivasi apa yang digunakan oleh Tianshi dalam meningkatkan kinerja para anggotanya. 2. Untuk mengetahui apakah strategi motivasi yang digunakan oleh Tianshi mampu meningkatkan kinerja para anggotanya. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi oleh Tianshi dalam memberikan motivasi kepada para anggotanya.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara subjektif, untuk mengembangkan pengetahuan, wawasan serta kemampuan berfikir khususnya dalam pembuatan karya ilmiah. 2. Secara praktis, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang berguna bagi instansi terkait di dalam menjalankan bisnis Tianshi. 3. Secara akademis, sebagai referensi bagi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara dan bagi kalangan penulis lainnya yang tertarik di dalam bidang ini. 4. Sebagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat secara umum dan secara khusus bermanfaat dalam mendorong kepercayaan masyarakat terhadap bisnis Tianshi.

1.5 Kerangka Teori

Sebagai titik tolak atau landasan berfikir dalam menyoroti atau memecahkan masalah perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu. Landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba trial and error landasan teoritis. Menurut Hoy dan Miskel dalam Sugiyono, 2005:25 teori adalah seperangkat konsep, Universitas Sumatera Utara asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitian Arikunto, 2002:92. Teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak maka dia bukan teori. Untuk itu, maka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1.5.1 Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yang berarti kepemimpinan dan ketentaraan. Konotasi ini berlaku selama perang yang kemudia menjadi manajemen ketentaraan dalam rangka mengelola para tentara. Pada tahun 1990-an strategi dapat didefenisikan sebagai penetapan arah kepada manajemen. Dalam arti orang tentang sumber daya di dalam bisnis dan tentang bagaimana megidentifikasikan kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu memenangkan persaingan dalam pasar Dirgontoro, 2001:5. Menurut Kotler 2000:91 strategi adalah suatu recana permainan untuk mencapai sasaran yang diinginkan dari suatu unit bisnis. Sedangkan menurut Rangkuti 2001:13 strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Strategi dalam suatu organisasi merupakan cara untuk mencapai tujuan- tujuan, mengatasi segala kesulitan dengan suatu tujuan dan sebuah strategi tidak Universitas Sumatera Utara cukup dengan sebuah rencana belaka, namun strategi haruslah sampai pada penerapannya, sehingga demikianlah dikatakan bahwa strategi tidak semata-mata hanya sebuah pola perencanaan saja, namun bagaimana strategi tersebut dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber-sumber dan kemampuan yang dimilikinya. Jadi strategi merupakan suatu rencana yang ditujukan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan berbeda. Menurut Hunger danWheelen 2003:3, strategi mempunyai tiga karakteristik yaitu: 1. Rare adalah keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, atau tidak dapat ditiru dengan mudah. 2. Consequentil adalah keputusan-keputusan strategi yang memasukkan sumber daya penting dan menuntut banyak komitmen. 3. Directive adalah keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru untuk keputusan-keputusan lain dan tindakan- tindakan di masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.

1.5.1.1 Perumusan Strategi

Setiap usaha harus merancang strategi untuk mencapai tujuannya. Michael Porter dalam Kotler, 2000:105 telah merangkum strategi menjadi 3 jenis umum yang memberikan awal yang bagus untuk pemikiran strategis, yaitu: 1. Keunggulan biaya secara strategis, di sini unit usaha bekerja keras mencapai biaya produksi dan distribusi terendah sehingga harganya dapat lebih rendah dari pada pesaing dan mendapat pangsa pasar yang besar. Universitas Sumatera Utara 2. Diferensiasi, di sini unit usaha berkonsenterasi untuk mencapai kinerja terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar pasar. 3. Focus, disini unit usaha memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar mengejar pasar yang lebih besar.

1.5.1.2 Manajemen Strategis

Menurut Umar 1999:86 manajemen strategis adalah seni dan ilmu dalam hal pembuatan formulating, penerapan implementing, dan evaluasi evaluating keputusan-keputusan strategi antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan mnjadi kenyataan. Pembuatan formulating strategi adalah proses peyusunan langkah-langkah kedepan yang dimaksudkan membangun visi dan misi organisasi. Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk pembuatan suatu strategi, yaitu: 1. Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa depan. Tentukan misi perisahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. 2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalani misi dan meraih keunggulan bersaing competitive advantage. 3. Merumuskan factor-faktor peting ukura keberhasilan sesuai dengan perubahan lingkungan yang dihadapi. Penerapan implementing strategi adalah proses pelaksanaan visi dan misi organisasi melalui strategi yang telah dirumuskan untuk pencapaian tujuan Universitas Sumatera Utara organisasi dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada. Sedangkan evaluasi evaluating strategi adalah proses penilaian akan efektifitas strategi terhadap hasil yang diperoleh apakah sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program di masa mendatang. Dengan demikian, studi mengenai manajemen strategi menitik beratkan pada pengamatan dan evaluasi kesempatan Opportunity serta ancaman Threath lingkungan dipandang dari sudut kekuatan Strenght serta kelemahan Weakness. Sehingga variabel-variabel internal dan eksternal yang paling penting untuk suatu organisasi dimasa yang akan datang disebut faktor strategis dan identifikasi melalui analisis SWOT.

1.5.2 Motivasi

Kata motivasi berasal dari bahasa latin “Movere” yang artinya menimbulkan pergerakan. Motivasi merupakan suatu proses dimana seseorang merasa terdorong untuk melakukan sesuatu. Keberhasilan dari suatu motivasi seseorang sangat dipengaruhi oleh sumberdaya yang dimiliki. Motivasi dapat diartikan berbeda-beda oleh setiap orang sesuai dengan tempat dan keadaan masing-masing orang. Menurut Handoko 2003:252 motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Setiap pimpinan perlu memahami proses-proses psikologikal apabila berkeinginan untuk membina karyawan secara berhasil dalam upaya pencapaian sasaran-sasaran keorganisasian. Universitas Sumatera Utara Definisi lain tentang motivasi menurut Gray et-al dalam Winardi, 2001 menyatakan bahwa motivasi merupakan hasil sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Mangkunegara 2005:61 menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap attitude karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan situation. Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat dipandang sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya penggerak dari dalam individu untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh factor luar, untuk menimbulkan motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi daipandang dari segi tujuan, berarti motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya. Salah satu diantara penggunaan istilah dan konsep motivasi ini adalah untuk menggambarkan hubungan antara harapan dengan tujuan. Setiap orang dan organisasi ingin dapat mencapai sesuatu atau beberapa tujuan dalam kegiatannya. Universitas Sumatera Utara Kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan pekerjaan, senantiasa didasari dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukan sehingga dapat mencapai tujuannya. Dengan kata lain, kebutuhan itu mendorong manusia melakukan kegiatan tertentu dalam usaha memenuhi kegiatan tersebut. Energi atau tenaga yang mendorong individu melakukan kegiatan di dalam usaha memenuhi kebutuhan ini biasa disebut motivasi.

1.5.2.1 Proses Motivasi

Winardi 2001 menggambarkan proses mekanisme dasar sebagai berikut: Proses motivasional dasar winardi,2001:134 Gambaran mekanisme diatas menggambarkan manusia sebagai mahluk sosial berusaha untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan expektansi. Kebutuhan, keinginan dan expektansi tersebut menimbulkan ketegangan- ketegangan pada para manajer, yang di anggap mereka kurang menyenangkan. Dengan anggapan bahwa perilaku khusus tertentu dapat mengurangi perasaan yang dimiliki, maka hal tersebut menyebabkan orang yang bersangkutan Kebutuhan, keinginan dan expektansi Prilaku Tujuan Umpan Balik Feed Back Universitas Sumatera Utara berperilaku. Perilaku tersebut diarahkan kepada tujuan untuk mengurangi kondisi ketegangan tersebut. Dimulainya perilaku tersebut menyebabkan timbulnya petunjuk-petunjuk yang memberikan umpan balik informasi kepada orang yang bersangkutan tentang dampak perilaku. Umpan balik feed back kebutuhan, keinginan expectancy perilaku tujuan.

1.5.2.2 Jenis-Jenis Motivasi

Menurut Danim 2004:17 ada empat jenis motivasi, yaitu: 1. Motivasi Positif Motivasi positif didasari atas keinginan manusia untuk mencari keuntungan-keuntungan tertentu. Motivasi positif merupakan pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif, yaitu diarahkan pada usaha untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan tertentu kepadanya. 2. Motivasi Negatif Motivasi negatif sering kali dikatakan sebagai motivasi yang bersumber dari rasa takut, sebagai contoh jika seseorang tidak mau bekerja maka akan muncul rasa takut dikeluarkan dan takut tidak diberi gaji. Motivasi negatif ini sering kali membuat organisasi tidak mampu mencapai tujuannya. 3. Motivasi dari Dalam Motivasi dari dalam timbul dari dalam diri pegawai sewaktu ia menjalankan tugas dan kewajiban dan bersumber dari dalam diri pegawai itu sendiri. 4. Motivasi dari Luar Universitas Sumatera Utara Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya pengaruh yang ada di luar dari pekerjaan dan dari luar diri pegawai itu sendiri. Motivasi dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan, kesempatan cuti, rekreasi dan lain-lain. Dan sering juga seseorang mau bekerja karena semata-mata didorong oleh adanya sesuatu yang ingin dicapai.

1.5.2.3 Fungsi Motivasi Menurut Sardiman dalam Qym, 2009 fungsi motivasi ada tiga, yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai, sehingga motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakanyang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

1.5.2.4 Tujuan Motivasi

Menurut Hasibuan 2003:97, adapun tujuan pemberian motivasi kepada para pegawai adalah: 1. Dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai. 2. Dapat mendorong semangat dan gairah kerja pegawai. 3. Dapat mempertahankan kestabilan pegawai. 4. Dapat meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai. 5. Dapat menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik. Universitas Sumatera Utara 6. Dapat meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai. 7. Dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai. 8. Dapat meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai. 9. Dapat mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas- tugasnya. 10. Dapat meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

1.5.2.5 Teori Motivasi

Beberapa teori motivasi yang telah dikemukakan oleh para ahli akan dipaparkan berikut ini sebagai bahan referensi dan pengetahuan dalam menganalisis dan mengkaji tentang hakikat motivasi itu sendiri. Beberapa teori motivasi yang telah diberikan oleh para ahli antara lain:

a. Teori hierarki kebutuhan Maslow

Abraham Maslow dalam Gomes, 2000:188 seorang pelopor teori motivasi dari Brandeis University. Maslow mengemukakan mengenai teori hierarki kebutuhan manusia yang banyak menjadi titik acuan oleh sebagian besar para sarjana untuk memahami motivasi. Teori ini didasarkan atas tiga asumsi pokok, yakni: a People are wanting animals. Their desires are never completely satisfied. As soon as one of his need is satisfied, another appears in its place. This process is unending. It continues from birth to death Manusia adalah makhluk yang selalu berkeinginan, dan keinginan mereka tidak pernah terpenuhi secara sempurna. Setelah satu keinginan terpenuhi Universitas Sumatera Utara langsung muncul keinginan lain. Proses ini tidak pernah berakhir. Proses ini berlangsung dari lahir hingga mati. b A satisfied need is not a motivator of human behavior kebutuhan atau keinginan yang sudah terpenuhi tidak lagi menjadi pendorong bagi perilaku manusia. c Human needs are arranged in a hierarchy of importance kebutuhan manusia tersusun menurut hierarki tingkat pentingnya kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan manusia yang telah diidentifikasi oleh Maslow dalam Slameto 1995:171 yaitu terdiri atas delapan tingkatan kebutuhan yaitu: 1 Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat primer dan vital, hal ini mencakup perasaan lapar, haus, dan seks. 2 Kebutuhan rasa aman dan perlindungan merupakan ekspresi dari rangsangan individu akan keamanan dalam lingkungan seperti terlindung dari ancaman kemiskinan. 3 Kebutuhan sosial sebagai ekspresi perasaan turut tergolong atau belongingness meliputi kebutuhan akan dicintai atau diperhitungkan sebagai pribadi. 4 Kebutuhan penghargaan sebagai tindakan untuk berhubungan dengan pihak lain dalam menghargai termasuk kebutuhan dihargai karena prestasi atau kedudukan. Universitas Sumatera Utara 5 Kebutuhan mengetahui atau mengerti sebagai kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin tahunya. 6 Kebutuhan estetik merupakan wujud kebutuhan akan keteraturan dan keseimbangan. 7 Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan untuk mengaktualisasikan potensi-potensi tertentu dan lebih cenderung mentransformasikan potensi dalam prestasi. 8 Kebutuhan akan perasaan bahwa dirinya lebih penting dari orang lain. Kebaikan teori tingkat kebutuhan Maslow adalah sebagai berikut : a Teori ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak yang teridiri dari kebutuhan materiil dan non materiil dan bobotnya bertingkat-tingkat. b Manajer mengetahui bahwa seseorang berperilaku dan bekerja adalah untuk dapat memenuhi kebutuhannya materiil dan non materiil yang akan memberikan kepuasan baginya. c Kebutuhan itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya. d Manajer akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk meransang semangat bekerja bawahannya. Adapun kelemahan teori Maslow adalah: Universitas Sumatera Utara a Menurut teori kebutuhan manusia adalah bertingkat-tingkat atau hierarki, tetapi dalam kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan manusia itu seperti siklus berulang-ulang. b Walaupun teori ini sangat populer, tetapi belum pernah dicoba kebenarannya karena Maslow mengembangkannya hanya atas dasar pengamatannya saja Hasibuan, 2001:56. b. Teori motivasi Alderfer Alderfers ERG Theory Teori ERG berasal dari kepanjangan Existence, Relatedness, dan Growth. Clayton Alderfer dalam Thoha 2001:204 memberikan perluasan lebih lanjut dari teori Herzberg dan Maslow. Alderfer merumuskan suatu model penggolongan kebutuhan segaris dengan bukti-bukti empiris. Menurut Alderfer ada tiga kelompok inti dari kebutuhan-kebutuhan, yakni; 1 Kebutuhan akan keberadaan Existence Need, adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup. Kebutuhan ini sama artinya dengan kebutuhan fisik atau fisiologis Maslow. 2 Kebutuhan berhubungan Relatedness Need, adalah suatu kebutuhan untuk menjalin hubungan sesamanya, melakukan hubungan sosial dan bekerjasama dengan orang lain. 3 Kebutuhan untuk berkembang Growth Need, adalah suatu kebutuhan yang berhubungan dengan keinginan intrinsik dari seseorang untuk mengembangkan dirinya. Universitas Sumatera Utara

c. Teori tiga kebutuhan McClelland