Pengertian Kejahatan dan Kenakalan

pihak yang terikat dalam lingkaran hukum yang ditimbulkan dari perbuatan hukum oleh anak yang bersangkutan.

2. Pengertian Kejahatan dan Kenakalan

Sebelum dikemukakan beberapa pengertian, ada baiknya dikemukakan terlebih dahulu beberapa istilah yang sering dipergunakan dalam bahasa kita. Seperti diketahui bahwa tampaknya adanya keaneka ragaman istilah yang dipergunakan untuk kejahatan dan kenakalan anak. Istilah yang sering terdengar dan lazim dipergunakan dalam media massa adalah kejahatan anak atau sering juga dipergunakan istilah kejahatan anak atau Juvenile Delinquency. Mengenai juvenile Delinguency ini masih belum ada keseragaman dalam terjemahan istilah. Ada sebahagian sarjana menyebutkan Tindak pidana anak-anak ataupun kejahatan anak. Secara etimologi Juvenile Delinquency berasal dari bahasa latin, “Juvenilis” yang artinya anak-anak, anak muda, ini karasteristik pada masa muda, sifat-sifat khas pada saat remaja. Delinquent berasal dari bahasa latin “Delinquere” artinya terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, asosial, criminal, pelanggaran aturan, pembuat ribut, pengacau, penteror, tidak dapat diprbaiki lagi, dll. 17 Istilah kejahatan Anak dirasakan terlalu tajam. Sementara istilah Kenakalan anak sering disalah tafsirkan dengan kenakalan yang tertuang dalam pasal 489 KUHP Kitap Undang-undang Hukum Pidana. Penjelasan pasal tersebut selanjutnya menerangkan serta memperinci beberapa perbuatan yang 17 Kartini Kartono, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja, Jakarta, Rajawali Pers, 1992 hal 7 Universitas Sumatera Utara dapat dimasukkan kedalam pengertian umum dan dapat pula terjadi pada anak- anak. 18 Istilah kejahatan anak ini terlalu tajam, karna memiliki konotasi negative secara kejiwaan terhadap anak, sehingga diperhalus dengan istilah Kenakalan Anak yang dirasakn lebih baik, namun sering ditafsirkan dengan kenakalan pada pasal 489 KUHP. Oleh karena itu disepakati dengan istilah Juvenile Delinquency. Kartini Kartono memberikan pengertian Juvenile Delinquency sebagai berikut : Juvenile Delinquency ialah perilaku jahat dursila, atau kejahatan kenakalan anak-anak muda; merupakan gejala sakit patologis secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang. 19 Romli Atmasasmita memberikan rumusan sebagai berikut : Juveline Delinquenci ialah setiap perbuatan tingkah lakuseseorang anak dibawah umur 18 tahun dan belum kawin yang merupakan pelanggaran terhadap norma-norma hukum yang berlaku serta dapat membahayakan perkembangan pribadi seseorang anak yang bersangkutan. 20 18

R. Soesilo : “ Kitap Undang-undang Hukum Pidana” , Komentar; Polites Bogor, 1965;