PERAN MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN

terhadap peredaran buku-buku komik, majalah-majalah, pemasangan-pemasangan iklan dan sebagainya. 87 Asmiati Zuliah sebagai kordinator PUSPA,mengatakan upaya yang dilakukan PKPA untuk mengatasi kenakalan dan kejahatan anak yaitu PKPA melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial berupa penyuluhan-penyuluhan, melakukan pendekatan psikologis, dan selain itu PKPA juga mempunyai unit SKA Sanggar Kreatifitas Anak untuk menyalurkan bakat dan minat anak seperti main musik dan kerajinan tangan dan sebaginya. 88

D. PERAN MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN

ANAK Kalau Indonesia saat ini sedang melancarkan pembangunan disegala bidang sesuai dengan pertahapan dalam rencana pembangunan lima tahun, maka adalah wajar apabila ditengok segi laindari pembangunan itu, yaitu segi tindakan- tindakan orang atau kelompok orang yang oleh masyarakat tidak disukai yakni apa yang disebut kejahatan. Disamping perencanaan pembangunan nasional negara harus mengadakan perencanaan mengenai hal-hal yang menyangkut perlindungan masyarakat terhadap kejahatan. 89 Menurut Prof. E.H. Sutherlan, maka salah satu manfaat praktis dari kriminologi adalah untuk menekan dan mengurangi jumlah kejahatan. Kita mengetahui bahwa pada masa-masa yang silam reaksi penghukuman atas 87 Bimo Walgino, Kenakalan Anak Juvenile Deliquenci, Yogyakarta: Yayasan Fakultas Psikologi UGM,1982 hlm. 16 88 Wawan cara dengan Azmiati Zuliah Kordinator Puspa Medan, Tanggal 27 Mei 2011 89 Sudarto, Perkembangan Delik-delik Khusus di Indonesia: Dalam seminar Kriminologi ke III disemarang. Universitas Sumatera Utara kejahatan sangat berat dimana tujuannya adalah untuk menakut-nakuti masyarakat agar jangan melakukan kejahatan, dan siksaan sebagai pembalasan. Sebagian masyarakat ada yang bersifat kekenak-kanakan terhadap kenakalan anak, anak delinkuen biasanya menjadi sasaran utama untuk diberi predikat buruk dan menyesatkan, mereka dikucilkan di dalam masyarakat. Anak yang menjadi delinkuen karena keadaan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat pada umumnya sering melakukan perbuatan yang meresahkan dan mengancam ketentraman masyarakat, misalnya penganiayaan, penggelapan, penipuan dan pembunuhan. Kejahatan yang mereka lakukan sudah pasti melanggar hak-hak orang lain baik berupa harta maupun jiwanya, perbuatan tersebut akan dapat menimbulkan ketegangan sosial di dalam masyarakat. Keresahan yang ditimbulkan anak-anak remaja sebenarnya menjadi tanggung jawab seluruh angggota masyarakat. Ditinjau dari segi penyebabnya, masyarakat terlibat didalamnya dan jika dilihat dari sisi lain masyarakatlah yang memikul beban kerugian. Suatu hal yang layak jika didalam menanggulangi kenakalan anak remaja masyarakt juga bertanggaung jawab secara moral. Juvenile delinquency tidak dipandang sebagai masalah yang timbul dan menimpa kelompok umur tertentu, akan tetapi dinilai sebagai problema sosial yang muncul dari kelompok kecil sebagai implikasi dari akselerasi perubahan masyarakat secara global. 90 Keterlibatan masyarakat di dalam menanggulangi anak delinkuen dapat berupa: 90 Sudarsono. Kenakalan Remaja., Jakarta: Rineka Cipta. 2008 hlm 134 Universitas Sumatera Utara 1. Memberi nasihat secara langsung kepada anak yang bersangkutan agar anak tersebut meninggalkan kegiatannya yang tidak sessuai dengan seperangkat norma yang berlaku, yakni norma hukum, sosial, susila dan agama. 2. Membicarakan dengan orang tua wali anak yang bersangkutan dan dicarikan jalan keluarnya untuk menyadarkan anak tersebut. 3. Langkah yang terakhir, masyarakat harus berani melaporkan kepada pejabat yang berwenang tentang adanya perbuatan delinkuen sehingga segera dilakukan langkah-langkah prevesi secara menyeluruh. Laporan tersebut hendaklah disertai dengan bukti-bukti nyata sehingga bukti tersebut dapat menjadi dasar yang kuat bagi instansi yang berwenang didalam menyelesaikan kasus kenakalan remaja juvenile delinquency. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian mengenai “Pengaruh Tingkat Ekonomi Keluarga Terhadap Kejahatan dan Kenakaln Anak Ditinjau Dari Aspek Hukum Perlindungan Anak” maka dapat ditarik kesimpulan dari tinjauan kepustakaan dan studi pada Pusat Kajian Perlindungan Anak tentang pengaruh dan perlindungannya, sebagai berikut: a. Pengaturan secara khusus tentang sistem pemidanaan terhadap anak, dalam KUHP diatur dibawah Bab III buku I tentang hal-hal yang menghapuskan, mengurangkan, atau memberatkan pengenaan pidana. Ketentuan system pemidanaan anak tersebut diatur dalam tiga pasal, yakni Pasal 45,46 dan 47. Ketiga pasal tersebut antara lain mengatur batas usia anak dibawah umur, kewenangan hakim dalam menjatuhkan putusan tentang jenis-jenis sanksi yang berupa pidana dan tindakan, serta mengatur tentang lamanya pidana untuk anak yang melakukan tindak pidana. Universitas Sumatera Utara