Pengertian Perlindungan Anak. Soesilo : “ Kitap Undang-undang Hukum Pidana” , Komentar; Polites Bogor, 1965;

yang cukup berarti dari kedua orang tuanya. Anak akan menyerap tanpa evaluasi, atas perilaku orang lain yang diamatinya. 29

6. Pengertian Perlindungan Anak.

Kedudukan anak sebagai generasi muda yang akan meneruskan cita-cita luhur bangsa, calon-calon peminpin bangsa dimas mendatang dan sebagai sumber harapan bagi generasi teerdahulu, perlu mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani, dan sosial. Perlindungan anak merupakan usaha dan kegiatan seluruh lapisan masyarakat dalam berbagai kedudukan dan peranan yang menyadari betul pentingnya anak bagi nusa dan bangsa dikemudian hari. Jika mereka telah matang pisik maupun mental dan sosialnya, maka tiba saatnya menggantikan generasi terdahulu. Perlindungan anak adalah segala usaha yang dilakukan untuk menciptakan kondisi agar setiap anak dapat melaksanakan hak dan kewajibannya demi perkebangan dan pertumbuhan anak secara wajar baik fisik, mental dan sosial. Perlindungan anak merupakan perwujudan adanya keadilan dalam suatu masyarakat, dengan demikian perlindungan anak diusahakan dalam berbagai bidang kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Kegiatan perlindungan anak membawa akibat hukum, baik dalam kaitannya dengan hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis. Hukum merupakan jaminan bagi kegitan perlindungan anak. 30 29 http:mo2gi.studen.umm.ac.id 20100205 remaja problema dan solusinya, diakses tanggal 27 Juni 2011 30 Maidin Gultom. Op. Cit, hlm 33 Universitas Sumatera Utara Perlindungan anak adalah meletak hak asasi kedalam status sosial anak dalam kehidupan masyarakat , sebagai bentuk perlindungan terhadap kepentingan- kepentingan anak yang mengalami masalah sosial. Perlindungan dapat diberikan pada hak-hak dalam berbagai proses edukasional terhadap ketidak pahaman dan ketidak mampun anak dalam melakukan suatu tugas-tugas sosial kemasyarakatan. Perlindungan anak adalah suatu usaha mengadakan kondisi dan situasi, yang memungkinkan pelaksanaan hak dan kewajiban anak secara manusiawi positif. 31 Perlindungan anak merupakan suatu bidang pembangunan nasional. Melindungi anak adalah melindungi manusia, dan membangun manusia seutuh mungkin. Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya yang berbudi luhur. Mengabaikan masalah perlindungan anak berati tidak akan memantapkan pembangunan nasional. Akibat tidak adanya perlindungan anak akan menimbulkan bebagai permasalahan sosial yang dapat mengganggu penegakan hukum, ketertiban, keamanan, dan pembangunan nasional. Maka ini berarti bahwa perlindungan anak harus diusahakan apabila ingin mengusahakan pembangunan nasional dengan baik. Perlindungan anak dalam arti luas adalah semua usaha yang melindungi anak melaksanakan hak dan kewajibannya secara manusia positif. Setiap anak dapat melaksanakan haknya, ini berarti dilindungi untuk memperoleh dan mempertahankan haknya untuk hidup, mempunyai kelangsungan hidup, 31 Romli Atmasasmita, Peradilan Anak di Indonesia, Bandung, Mandar Maju, 1997 hlm 165 Universitas Sumatera Utara bertumbuh kembang dan perlindungan dalam pelaksanaan hak dan kewajibannya sendiri dan atau bersama para pelindungnya. 32 Arif Gosita mengemukakan bahwa kepastian hukum perlu diusahakan demi kelangsungan kegiatan perlindungan anak dan mencegah penyelewengan yang membawa akibat negative yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan perlindungan anak. 33 Perlindungan anak tidak boleh dilakukan secara berlebihan dan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan maupun diri anak itu sendiri, sehingga usaha perlindungan yang dilakukan tidak berakibat negative. Perlindungan anak dilaksanakan rasional, bertanggunjawab dan bermanfaat dan mencerminkan suatu usaha yang efektif dan efesian. Usaha perlindungan anak tidak boleh mengakibatkan matinya inisiatif, keraktivitas, dan hal-hal lain yang menyebabkan ketergantungan kepada orang lain dan berperilaku tak terkendali sehingga anak tidak memiliki kemampuan dan kemauan menggunakan hak- haknya dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya. 34 Sehubungan dengan hal ini, Abdul Hakim Garuda Nusantara, mengatakan: “Masalah perlindungan hukum bagi anak-anak merupakan satu sisi pendekatan untuk melindungi anak-anak Indonesia. Masalahnya tidak semata-mata bisa didekati secara yuridis, tapi perlu pendekatan lebih luas, yaitu ekonomi, sosial dan budaya. 35 32 Ibid,.Op, Cit hlm 167 33 Arf Gosita. Op.Cit, hlm. 19 34 Maidin Gultom.. Op, Cit.hlm 35 35 Abdul hakim Garuda Nusantara. Makalah.”Prospek Perlindungan Anak” Jakata : Seminar Perlindungan Hak-hak Anak, 1986, hlm.22 Universitas Sumatera Utara Perlindungan Anak berhubungan dengan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu: 1. Luas lingkup perlindungan: a. Perlindungan yang pokok meliputi antara lain: sandang, pangan, pemukiman, pendidikan, kesehatan, hukum. b. Meliputi hal-hal yang jasmaniah dan rohaniah c. Mengenai pula penggolongan keperluan yang primer dan sekunder yang berakibat pada perioritas pemenuhannya. 2. Jaminan pelaksanaan perlindungan: a. Sewajarnya untuk mencapai hasil yang maksimal perlu ada jaminan terhadap pelaksanaan kegiatan perlindungan ini, yang dapat diketahui, dirasakan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan perlindungan. b. Sebaiknya jaminan ini dituangkan dalam suatu peraturan tertulis baik dalam bentuk undang-undang atau peraturan daerah yang perumusannya sederhana tetapi dapat dipertanggung jawapkan serta disebarluaskan secara merata dalam masyrakat. c. Pengaturan harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi di Indonesia tanpa mengabaikan cara-cara perlindungan yang dilakukan dinegara lain, yang patut dipertimbangkan dan ditiru peniruan yang kritis. 36 36 Arif Gosita. Op.Cit, hlm 4-6 Universitas Sumatera Utara

F. Metode penelitian