Menurut Hukum Pidana Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak

dilihat dari ciri-ciri Ter Haar dalam bukunya “BEGINSELLEN EN STELSEL VAN HET ADATRECHT” Mengatakan: “Seseorang sudah dewasa menurut hukum adat di dalam persekutuan hukum yang kecil adalah pada seseorang baik perempuan maupun laki- laki apabila dia sudah kawin dan disamping itu telah meninggalkan orang tuanya ataupun rumah mertua dan pergi pindah mendirikan kehidupan rumah keluarganya sendiri. 14

3. Menurut Hukum Pidana

Berdasarkan KUHPidana bahwa mengeai anak di bawah umur belum dewasa adalah mereka yang berusia di bawah 16 tahun. Dalam pasal 45 KUHP menyebutkan: “Jika seseorang yang belum dewasa dituntut karena perbuatan yang dikerjakannya ketika umurnya enam belas tahun, hakim boleh memerintahkan sitersalah itu dikembalikan kepada orang tunya, wali, atau pemeliharaanya dengan tidak dikenakan suatu hukuman, yakni jika perbuatan itu masuk bagian kejahatan atau pelanggaran yang diterangkan dalam pasal 489, 490, 492, 496, 497, 503-505, 514, 417-519, 526, 531, 532, 536, dan 540 dan perbuatan itu dilakukannya sebelum lalu 2 tahun sesudah keputusan dahulu yang menyalahkan dia melakukan 14 Datuk Usman, Medan, Diktat Hukum Adat, Bina Sarana Balai Pemnas SU, ,1984, Hal 8. Universitas Sumatera Utara salah satu pelanggaran ini atau sesuatu kejahatan; atau menghukum anak yang bersalah itu. 15

4. Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak

Yang dimaksud dari Anak di dalam undang-undang nomor 23 tahun 2002 perlindungan anak bab I Ketentuan umum pasal 1 nomor 1 adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. 16 Menarik garis batas antara belum dewasa dan sudah dewasa, tidak perlu dipermasalhkan karena pada kenyataannya walaupun orang belum dewasa namun ia telah dapat melakukan perbuatan Hukum, misalnya anak yang belum dewasa sudah melakukan jual beli, berdagang dan sebagainya, walaupun ia belum berwewenang kawin. Dengan demikian untuk menentukan batas usia baik minimum atau maksimum dari seseorang anak ditentukan berdasarkan kepentingan hukum yang dipenuhi. Perbedaan- perbedaan yang diberikan oleh masing-masing sub system hokum tentang batas usia seseorang anak tidak terlalau menunjukkan jarak perbedaan usia terlalu menonjol. Artinya perselisihan itu hanya mencapai waktu ± 1-3 tahun. Dengan diketahui batas perbedaan usia perbedaan tersebut tidak memiliki siknipikasi terhadap bidang hukum yang satu dengan bidang hukum yang lain. Atau terhadap anak sebagai subjek hokum dengan para 15 R. Soesilo, Op. Cit pasal 45 16 Undang-Undang nomor 23 tahun 2002, Jakarta, 2003, Pasal 1 Nomor 1 Universitas Sumatera Utara pihak yang terikat dalam lingkaran hukum yang ditimbulkan dari perbuatan hukum oleh anak yang bersangkutan.

2. Pengertian Kejahatan dan Kenakalan