Selanjutnya, pada Tabel 5.5 dibawah ini telah disajikan data responden yang menjadi sampel peneliti mengenai latar belakang pendidikannya. Untuk mengetahui
frekuensi dan presentasinya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Pendidikan
Frekuensi
1 2
3 4
SD SMP
SMA Akademi Perguruan Tinggi
4 11
3 22,22
61,11 16,67
Jumlah 18
100
Sumber: Data Primer Dari Tabel 5.5 di atas terlihat bahwa mayoritas responden berpendidikan SMA
sebanyak 11 responden atau 61,11 , di ikuti oleh responden yang berpendidikan SMP sebanyak 4 orang atau 22,22 dan responden yang berpendidikan Akademi Perguruan
Tinggi ada 3 responden atau 16,67 . Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik, bahkan setidaknya pernah
mendapatkan pengetahuan akan bahaya narkoba sewaktu dibangku sekolah. Lingkungan formal sekolah juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengetahuan umum
tentang bahaya narkoba yang mana hal ini juga merupakan salah satu tindakan pencegahan bagi remaja agar tidak terlibat narkoba.
V.2. Penyalahgunaan Narkoba
Data – data mengenai penyalahgunaan narkoba yang akan disajikan terdiri atas : lama menggunakan narkoba, jenis narkoba yang sering digunakan, faktor yang melatar
belakangi menggunakan narkoba, pernah tidaknya mengalami sakau dan darimana
Universitas Sumatera Utara
mengetahui panti ini sebagai tempatnya menjalani rehabilitasi narkoba.Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat dari penjelasan berikut :
Data mengenai lamanya responden menggunakan narkoba, dapat dilihat dari Tabel 5.6 berikut:
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Narkoba
No. Lama menggunakan narkoba
Frekuensi
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 1 Tahun
2 Tahun 3 Tahun
4 Tahun 5 Tahun
6 Tahun 7 Tahun
8 Tahun 9 Tahun
10 Tahun 11 Tahun
2
2 1
2 4
4 1
1 1
11,11
11,11 5,55
11,11 22,22
22,22 5,55
5,55 5,55
Jumlah 18
100
Sumber : Data Primer Berdasarkan data pada Tabel 5.6 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden yang paling lama menggunakan narkoba yaitu selama 7 Tahun dan 8 Tahun masing – masing sebanyak 4 responden atau 22,22 , diikuti oleh selama 1 tahun, 4
tahun dan 6 tahun sebanyak 2 responden atau 11,11 . Selanjutnya yang menggunakan narkoba selama 5 tahun, 9 tahun, 10 tahun dan 11 tahun masing – masing sebanyak 1
responden atau 5,55 .
Universitas Sumatera Utara
Data mengenai distribusi responden mengenai narkoba yang paling sering digunakan akan disajikan pada tabel 5.7 berikut ini :
Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Narkoba yang Sering Digunakan
No. Kategori
Frekuensi
1 2
3 4
5 Sabu-Sabu
Ganja Ekstasi
Putaw Miras
6 8
3 1
33,33 44,45
16,67 5,55
Jumlah 18
100
Sumber: Data Primer Bedasarkan data pada tabel 5.7 diatas dapat diketahui bahwa sebahagian besar
responden yang menjadi sampel dalam penelitian lebih banyak menggunakan ganja yakni sebanyak 8 responden atau 44,45 , di ikuti yang menggunakan sabu - sabu sebanyak 6
orang atau 33,33 , sedangkan yang menggunakan putaw sebanyak 3 responden atau 16,677 dan yang mengguanakan miras ada 1 responden atau 5,55 .
Penggunaan ganja yang lebih banyak dibanding jenis narkoba lainnya disebabkan karena jenis narkoba ini lebih mudah didapatkan daripada yang lainnya. Hal ini diperkuat
oleh pengakuan responden yang bernama Fandi Ahmad Nasution :
“Kalau ganja lebih mudah nyarinya, kadang – kadang dibawa oleh teman – teman juga.”
Data tentang distribusi responden berdasarkan faktor yang melatarbelakangi penggunaan narkoba akan disajikan pada tabel 5.8 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Yang Melatarbelakangi Penggunaan
Narkoba No.
Kategori Frekuensi
1 2
3 4
Ajakan teman Coba – coba
Faktor Lingkungan Masalah keluarga
4 9
5 22,22
50,00 27,78
5 Jumlah
18 100
Sumber: Data Primer Berdasarkan data pada tabel 5.8 di atas dapat diketahui bahwa sebahagian besar
responden yang menjadi sampel dalam penelitian menyebutkan faktor penyebab mereka menggunakan narkoba adalah karena coba – coba yakni sebanyak 9 responden atau 50,00
, diikuti oleh karena faktor lingkungan sebanyak 5 responden atau 27.78 dan yang menyebutkan karena ajakan teman sebanyak 4 responden atau 22,22 .
Adapun alasan karena faktor coba – coba menurut responden adalah karena besarnya rasa penasaran terhadap narkoba sehingga mendorong mereka untuk mecoba
narkoba. Hal ini karena dipengaruhi oleh dorongan dari dalam diri yang membuatnya mampu atau tidak mampu melindungi dirinya sendiri. Alasan karena ajakan teman
menurut responden adalah pergaulan menuntut mereka untuk mengkomsumsi narkoba bila masih ingin diterima oleh kelompok pertemanannya. Sedangkan alasan karena faktor
lingkungan mengatakan bahwa linkungan tempat tinggal mereka rawan dengan narkoba sehingga mereka yang dulu tidak menggunakan narkoba terpengaruh untuk menggunakan
narkoba.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini tidak seorang pun responden yang menyatakan menggunakan narkoba karena faktor keluarga. Menurut hasil penelitian tim UNIKA Atma Jaya dan
Perguruan Tinggi Kepolisian Jakarta tahun 1995 terdapat beberapa tipe keluarga yang beresiko anggota keluarganya terlibat narkoba, antara lain : keluarga yang memiliki
sejarah mengalami ketergantungan, keluarga dengan manajemen yang kacau, keluarga dengan konflik tinggi, keluarga dengan orang tua yang otoriter, keluarga yang
perfeksionis atau keluarga yang menuntut anggotanya mencapai kesempurnaan dengan standard tinggi yang harus dicapai dalam banyak hal dan keluarga yang neurosis atau
keluarga yang diliputi kecemasan dengan alasan yang kurang kuat, curiga dan berlebihan menanggapi sesuatu. http:www.e_psikologi.comremajanapza-4.htm
Selanjutnya data mengenai distribusi responden berdasarkan keterangan pernah tidaknya mengalami sakau disajikan dalam tabel 5.9 berikut ini :
Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Keterangan Pernah Tidaknya Sakau Selama
Menggunakan Narkoba No.
Ketegori Frekuensi
1 2
Pernah Tidak
10 8
55,55 44,45
Jumlah 18
100
Sumber: Data Primer Berdasarkan data pada tabel 5.9 dapat diketahui bahwa mayoritas responden
pernah mengalami sakau selama menggunakan narkoba yaitu sebanyak 10 responden atau 55,55 . Sedangkan responden yang tidak pernah mengalami sakau yaitu sebanyak
8 responden atau 44,45 .
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat diketahui bahwa sakau itu adalah suatu keadaan yang ditimbulkan oleh karena tidak terpenuhinya keinginan untuk
memakai narkoba sehingga badan akan merasa kedinginan, sakit kepala, gelisah, meronta, dan meronta – ronta. Biasanya sakau dapat berlangsung selama 3 – 5 jam.
Keadaan ini berakhir sampai si penderita mengalami pingsan. Data tentang distribusi responden berdasarkan keterangan darimana mengetahui
panti rehabilitasi sibolangit centre disajikan dalam tabel 5.10 berikut ini :
Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Keterangan Darimana Mengetahui Panti
Rehabilitasi Sibolangit Centre No.
Ketegori Frekuensi
1 2
3 4
Teman Saudara Keluarga
Media Massa Pihak Kepolisian
12 4
2 66,67
22,22 11,11
Jumlah 18
100
Sumber: Data Primer Dari data yang disajikan pada tabel 5.10 dapat diketahui bahwa sebanyak 12
responden atau 66,67 mengetahui Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre dari saudara keluarganya. Sedangkan yang mengetahui dari media massa sebanyak 4 responden atau
22,22 dan yang dibawa oleh pihak kepolisian sebanyak 2 responden atau 11,11 . Menurut T. Moh. Safawi Arifin selaku manager panti mengatakan kalau
sebahagian besar responden diantar oleh orang tua atau keluarganya untuk menjalani rehabilitasi diPanti Rehabilitasi Sibolangit Centre ini.
Universitas Sumatera Utara
V.3. Efektivitas Pengobatan Jamu