a. Narkotika Golongan I
Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam ilmu terapi, serata
mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Jenis-jenisnya terdiri dari 26 jenis, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tanaman Papaver Somniferum L
2. Opium mentah
3. Opium masak
4. Tanaman koka
5. Daun koka
6. Kokain mentah
7. Tanaman ganja
b. Narkotika Golongan II
Narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan yang digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan sebagai dalam terapi dan
atau untuk tujuan pengembanagn ilmu pengetahuan sera mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Narkotika golongan II terdiri dari 87 jenis, beberapa diantaranya sebagai berikut: 1.
Alfasetilmetadol 2.
Alfameprodina 3.
Alfametadol 4.
Alfarodina
Universitas Sumatera Utara
5. Alfentanil
6. Allilprodina
c. Narkotika Golongan III
Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau pengembangn ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Narkotika golongan III terdiri dari 14 jenis, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Asetildihidrokiodeina 2. Dekstropropoksifena
3. Dihidrokodeina 4. Etilmorfina
5. Kodeina
2. Psikotropika
Didalam Undang-Undang No.5 1997 diuraikan bahwa psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang bersifat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental perilaku. Dalam bidang farmalogi, psikotropika terdiri dari :
a. Golongan Psikostimulasi Perangsang
Yang bekerja mengaktifkan kerja susunan saraf pusat. Dalam Undang-Undang No.5 Tahun 1997 jenis ini dimaksudkan dalam psikotropika golongan I. Yang
termasuk golongan ini adalah MDMA, Ectasy,LSD,STP Amphetamin dan turunannya.
Universitas Sumatera Utara
b. Golongan Psikodepresan
Dapat digolongkan sebagai obat tidur, penenang dan obat anti cemas, obat- obatan yanga termasuk golongan obat tidur hipnotik : amobarbital,
phenokarkital, pentokarkital, yang mana bekerja mengendorkan atau mengurang aktivitas susunan saraf.
c.
Golongan Halusinogen
Bekerja menimbulkan perasaan halusinasi atau khayalan. Jenis obat-obatan yang termasuk golongan psikotropika ;
i. Sedativa Hipnotika, obat ini mempunyai khasiat mengurangi rasa
cemas dan rasa tegangsedativa dikenal dengan nama pil penenang. ii.
Tranqucilizer minor iii.
Tranqualizer mayorneuroleptica, obat yang dipergunakan untuk mengobati gangguan jiwa yang terolonga psikosa.
iv. Antidepresiva, obat yang memiliki khasiat untuk mengobati
depresi.Antihistomis golongan obat yang berkhasiat untuk mengobati berbagai keadaan alergi, efek samping menimbulkan raasa mengantuk
v. Barbiturat
Pengguna obat-obatn tersebut umumnya mereka yang mempunyai kesulitan tidur imsonia, kesulitan mengatasi rasa cemas, tekanan
batin atu kuranga dapat menerima tekanan batin.
Universitas Sumatera Utara
3. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah bahan-bahan aktif atau obat yang dalam organisme hidup menimbulkan keraj biologi yang apabila disalahgunakan dapat menimbulkan
ketergantungan adiksi yakni keinginan mengkomsumsi terus menerus. Didalam Undang-Undang no.5 Tahun 1997 tentang psikotropika, jenis obat yang
memiliki zat adiktif antara lain : amfetamin , amobarbital, flunitrazeam, diahepam, bromazepam, fenobarbital, minuman beralkohol, tembakau, halusinogen, bahan
pelarut solvent, bensin, tener, cariaqn lem dan cat . Wreswiniro dkk,1999
2.3. Penyalahgunaan Narkoba