2.6.2. Pelayanan Sosial
Syarf Muhidin 1992 ; 410 membedakan pelayanan sosial dalam dua pengertian: 1.
Pelayanan sosial dalam arti luas, yaitu pelayanan sosial yang mencakup fungsi pengembangan termasuk dalam bidang kesehatan, pendidikan, perumahan, tenaga
kerja, dan sebagainya.Defenisi biasanya berkembang di negara-negara maju. 2.
Pelayanan sosial dalam arti sempit, yaitu disebut juga pelayanan kesejahteraan sosial yang mencakup program pertolongan dan perlindungan kepada golongan-
golongan yang tidak beruntung, seperti pelayanan sosial bagi anak terlantar, keluarga miskin, orang cacat, tuna sosial dan sebagainya. Defenisi ini sering
digunakan oleh negara-negara yang sedang berkembang. Pelayanan sosial adalah aktifitas yang terorganisir bertujuan membantu para
anggota masyarakat untuk saling menyesuaikan diri dengan sesamanya dan dengan lingkungan sosialnya. Selanjutnya menurut Fadli Nurdin pelayanan sosial meliputi
kegiatan-kegiatan atau intervensi-intervensi kasus yang dilaksanakan secara diindividualisasikan, langsung dan terorganisasi, yang bertujuan untuk membantu
individu atau kelompok dan lingkungan sosial dalam upaya mencapai saling penyesuaian. Disebut pelayanan dalam arti bahwa program ini memberikan jasa pada
orang-orang dan membantu mewujudkan tujuan-tujuan mereka, bukan untuk kepentingan atau keuntungan diri sendiri. Nurdin, 1990 : 50
Pelayanan sosial terdiri dari program-program yang diadakan tanpa mempertimbangkan kriteria pasar untuk menjamin suatu tingkatan dasar dalam
penyediaan fasilitas pemenuhan kebutuhan akan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan kehidupan bermasyarakat serta
Universitas Sumatera Utara
kemampuan perorangan untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, untuk memperlancar kemampuan menjangkau dan menggunakan pelayanan-pelayanan serta lembaga-lembaga
yang telah ada dan membantu warga masyarakat yang mengalami kesulitan. Alfred J. Khan dalam soetarso, 1982 : 34
Istilah “tanpa pertimbangan pasar” mengungkapkan adanya kewajiban dan keyakinan masyarakat akan perlunya peningkatan kemampuan setiap warga negara untuk
menjangkau dan menggunakan setiap bentuk pelayanan yang sudah menjadi haknya. Dalam hubungan ini masyarakat telah mengambil keputusan agar ketidakmampuan
seseorang untuk menggunakan sesuatu pelayanan berdasarkan kriteria pasar ketidak mampuanya untuk membayar pelayanan ini dari penghasilan atau apa yang dimilikinya
jangan sampai menyebabkannya tidak dapat memperoleh pelayanan ini. Pelayanan sosial tidak hanya mengganti atau berusaha memperbaiki keluarga atau
bentuk-bentuk organisasi sosial, tetapi juga merupakan tanggapan baru terhadap situasi sosial baru. Pelayanan-pelayanan sosial merupakan penemuan sosial yang berusaha untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia modern dalam berbagai hubungan-hubungan serta peranan-perananya sama halnya seperti inovasi teknologis yang berfungsi sebagai
tanggapan terhadap persyaratan fisik dari kehidupan modern. Pandangan yang menganggap bahwa pelayanan sosial tidak akan diperlukan lagi
kalau masyarakat telah berhasil menghilangkan kemiskinan, meningkatkan pemerataan, dan menanggulagi masalah-masalahnya sangatlah salah. Hal ini dapat dilihat bahwa
pertumbuhan ekonomi dan perubahan teknologi tergantung pada perubahan-perubahan sosial yang kesemuanya memerlukan penyediaan lembaga-lembaga baru untuk
Universitas Sumatera Utara
memenuhi kebutuhan-kebutuhan warga masyarakat yang berhubungan dengan pemberian kasih sayang, sosialisasi, pengembangan serta rehabilitasi.
2.6.3. Klasifikasi dan Fungsi Pelayanan Sosial