Metode Penelitian Lokasi Penelitian Teknik Analisa Data Struktur Organisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengambarkan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Nawawi, 1998: 63 Dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif penulis ingin membuat gambaran sejauh mana keefektifan pengobatan tradisional yang diberikan oleh Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre terhadap korban penyalahguna narkoba.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre yang berada di Jalan.Medan Berastagi Km.12,5 Desa Suka Makmur Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara. Penulis memilih lokasi ini karena merupakan salah satu panti rehabilitasi terbesar di Sumatera Utara yang dikelolah oleh pihak swasta yang memberikan pelayanan sosial bagi korban penyalahguna narkoba dengan berbagai macam metode pengobatan, termasuk pengobatan tradisional. Sehingga diharapkan kelak para korban penyalahguna narkoba bisa hidup sehat dan melakukan fungsi sosialnya kembali. Universitas Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakter tertentu dalam suatu penelitian Nawawi, 1998: 141 Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari pasien di dalam panti yang terdiri dari 18 orang.

3.3.2. Sampel

Menurut DR. Irawan Soehartono, sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya. Soehartono, 2004 : 57 Menurut Arikunto, jika jumlah populasi kurang dari 100 maka otomatis populasi tersebut.menjadi sample dengan pertimbangan N=n Arikunto; 1993:20 Maka yang menjadi semple dalam penelitian ini adalah 18 orang. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah korban yaitu pasien, karena mereka adalah hasil nyata output dari berbagai upaya penyembuhan dengan mengunakan metode pengobatan tradisional.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

3.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap gejala-gejala yang dapat diamati dari objek penelitian. Cara-cara yang yang dilakukan, yaitu: 1. Angket kuesioner, yaitu alat untuk mengumpulkan data dengan memberikan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan atau angket yang secara tertulis yang harus diisi oleh responden. 2. – Wawancara yaitu berdialog langsung dengan responden guna melengkapi data yang diperoleh melalui kuesioner yang mungkin belum jelas - Menggunakan guideinterview yang ditujukan kepada informan kunci key informan yaitu : penanggung jawab panti, ahli pengobat tradisional.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan library research studi kepustakaan, yaitu dengan membuka, mencatat dan mengutip data yang berkaitan dengan masalah penelitian dan dapat mendukung terlaksananya penelitian ini.

3.5. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini, teknik analisa data yang dipakai adalah teknik analisa deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, mengelola, menyajikan dan menjabarkan hasil penelitian sebagaimana adanya. Data yang didapat akan dipaparkan dan dianalisa dengan menggunakan tabel tunggal, sehingga data dapat dibaca dengan mudah untuk mengetahui jawaban dari masalah yang diteliti. Universitas Sumatera Utara BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. Sejarah Berdirinya Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre

Menyadari bahwa penyalahguna narkoba bukanlah penjahat, melainkan korban. Tidaklah tepat kalau kita memberlakukan mereka seperi penjahat.Mereka adalah orang- orang yang perlu diselamatkan dan diberikan pendidikan khusus. Perawatan terhadap pecandu narkoba dapat dilakukan di lembaga rehabilitasi, dimana pada lembaga ini dapat dilakukan pengobatan baik fisik maupun mental. Salah satu panti rehabilitasi yang ada di Sumatera Utara adalah Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre yang didirikan tanggal 5 Februari 2001 oleh H.M Kamaluddin Lubis, SH. Ada beberapa dasar pemikiran yang melatar belakangi dibangunnya Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre ini, yaitu : 1. Adanya keprihatinan terhadap jumlah penyalahguna narkoba dimana diperlukan suatu sistem perawatan yang mencakup seluruh aspek baik fisik maupun mental. 2. Diperlukan upaya untuk mencegah bertambahnya jumlah penyalahguna narkoba dan upaya untuk merawat orang-orang yang terlibat penyalahgunaan narkoba. 3. Keprihatinan terhadap bangsa Indonesia yang begitu besar jumlah penderita narkoba yang sebagian besar adalah remaja. Apabila hal ini dibiarkan dapat menyebabkan hilangnya generasi satu bangsa. Universitas Sumatera Utara 4. Diperlukan upaya untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap korban narkoba, bahwa mereka bukanlah sampah masyarakat, tetapi mereka juga manusia yang masih punya harapan dan masa depan. Agar pasien merasa betah, tempat ini di desain mirip tempat wisata sekaligus rumah besar, tempat keluarga tinggal. Ada penginapan, rumah ibadah,kolam tempat memancing,kantin khusus, lapangan olah raga, dan pertanian. Tentu saja, fasilitas yang disediakan agar mereka merasa tenang berobat tidaklah lengkap tanpa didukung oleh suasana alamnya. Panti Rehabilitasi ini didirikan di Sibolangit karena memberikan udara sejuk dengan alam pegunungan. Hal ini juga untuk merubah pandangan masyarakat selama ini bahwa rehabilitasi merupakan suatu penjara atau suatu tempat yang menakutkan, tetapi di Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre ini digambarkan bahwa rehabilitasi merupakan suatu wadah yang menyenangkan yang dapat membantu penyalahguna narkoba lepas dari kecanduannya tehadap narkoba. 4.2.Visi dan Misi Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre 4.2.1. Visi Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre Menyelamatkan anak bangsa dari ketergantungan narkoba

4.2.2. Misi Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre

1. Membantu pasien untuk sembuh dari ketergantungan terhadap narkoba dengan metode berobat dan bertobat. 2. Meningkatkan iman dan taqwa sebagai banteng untuk mencegah penyalahgunaan narkoba Universitas Sumatera Utara 3. Menumbuhkan rasa percaya diri pasien, menuju masa depan yang lebih cerah. 4. Membantu pasien untuk bisa kembali bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat.

4.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi di Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre digambarkan sebagai berikut : Gambar 2 Sumber : Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre DIREKTUR MANAGER Site Manager Ass. Site Manager DOKTER Perawat Rohani Psikolog Tradisional Foreman Logistik Maintenance Keamanan Kebersihan Perawat Tradisonal Komsumsi Pasien Universitas Sumatera Utara Berikut adalah paparan tentang struktur organisasi sosial Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre :

1. Direktur

Direktur berperan sebagai penanggung jawab utama Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre ini. Jabatan ini adalah jabatan tertinggi di lembaga ini.

2. Manager

Jabatan ini berperan untuk menjalankan proses kegiatan rehabilitasi sehari-hari di Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre. Mulai dari komsumsi, administrasi, aktifitas terapi, dan lain-lain. Manajer bertanggung jawabpenuh terhadap direktur. Manajer juga dibantu oleh Site Manager dan asistennya.

3. Dokter

Dokter di Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre ini berfungsi untuk memberikan perawatan dan pengobatan medis kepada pasien. Dokter bertanggung jawab penuh kepada manager panti rehabilitasi sibolangit centre. Dokter ini tidak bertugas penuh di Sibolangit centre. Kunjungan dokter bersifat rutinitas artinya dalam 2 hari sekali dokter berkunjung de Sibolangit Centre untuk memeriksa kondisi pasien. Dokter membawahi seorang kepala perawat. Kepala perawat berfungsi untuk memimpin 5 orang assisten perawat yang membantu tugas dokter dalam memberikan perawatan medis kepada pasien.

4. Kepala pengobatan tradisional

Jabatan ini bertugas memberikan pengobatan tradisional kepada para pasien. Pengobatan tradisional yang diberikan di Sibolangit Centre ini adalah dengan Universitas Sumatera Utara memberikan jamu dari ramu- ramuan tradisional tanah Karo. Pengobatan tradisional juga termasuk dengan mengoperasionalkan oukup bagi pasien.

5. Spiritual

Tenaga spiritual di Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre terdiri atas : • Tenaga pengajar mengaji bagi pasien yang beragama islam • Tenaga penceramah baik yang bersifat harian atau mingguan. Tugas tenaga ini adalah memberikan materi- materi ajaran keislaman kepada pasien sehingga pengetahuan dan penghayatan pasien akan islam dapat ditingkatkan. • Pendeta Kristiani. Pendeta ini berkunjung sekali seminggu yakni pada hari minggu sore untuk memberikan materi- materi kristiani bagi pasien yang beragama Kristen. • Pendeta Budha. Pendeta dari agama budha ini berkunjung juga sekali dalam seminggu pada hari minggu sore untuk memberikan materi- materi agama budha. • Pelatih tenaga dalam pernafasan. Pelatih ini bertugas memberikan latihan pernafasan dan gerak tubuh pasien.

6. Kepala Keamanan

Kepala keamanan berperan untuk menjaga keamanan di Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre. Disamping itu juga, tugas kepala keamanan adalah untuk menjaga agar para pasien tidak melarikan diri dari Sibolangit Centre. Kepala keamanan membawahi 6 anggota keamanan. Mereka bertugas secara bergiliran dan terbagi dalam 2 pembagian tugas, yakni siang dimulai dari pukul 07.00 hingga pukul 18.00 dan tugas malam dimulai dari pukul 18.00 hingga pukul Universitas Sumatera Utara 07.00. Dengan demikian Sibolangit Centre ini dijaga 24 jam penuh selama 7 hari kerja.

7. Logistik

Tugas kepala logistic adalah bertanggung jawab dalammemnuhi kebutuhan makan sehari- hari warga Sibolangit Centre, mulai dari pasien hingga pengelolah Sibolangit Centre.

8. Maintenance

Bagian ini bertugas untuk merawat segala fasilitas yang digunakan di Sibolangit Centre. Diantaranya fasilitas listrik,air, telepon,dan lain-lain.

9. Counsellor

Counselor merupakan petugas yang banyak berinteraksi langsung dengan pasien. Counsellor inilah petugas yang membina langsung proses rehabilitasi dan aktifitas sehari- hari pasien. Consellor dibantu oleh : a. Intern staff merupakan staf- staf yang bertugas dalam administrasi yang mencatat langsung perkembangan- perkembangan dan adminstrasi pasien. Misalnya pencatatan masa hukuman bagi pasien yang melanggar aturan Sibolangit Centre. b. Assisten Counsellor merupakan para pembantu utama counselor dalam membrikan bimbingan dan layanan kepada pasien dalam aktifitas sehari- hari.Dibawah assisten counselloterdapat coordinator departemen yang bertugas mengkoordinasi departemen – departemen yang anggotanya terdiri dari para pasien. Koordinator departemen adalah pasien yang mengkoordinasi Universitas Sumatera Utara dan bertanggung jawab terhadap departemen-departemen yang ada. Departemen-departemen itu adalah: • Departemen House Keeping, bertugas dalam menciptakan dan memelihara kebersihan pondik. Diketuai oleh pasien yang bertanggung jawab terhadap operasional departemen ini. • Departemen Laundry, bertugas mencuci spray, telapak meja dan sebagainya. Diketuai oleh pasien yang bertanggung jawab terhadap operasional departemen ini. • Departemen Maintenance, bertugas dalam memeliahara dan memperbaiki sarana dan prasarana panti seperti lampu, listrik, kursi, meja, dan sebagainya. Diketuai oleh pasien yang bertanggung jawab terhadap operasional departemen ini. • Departemen Gastronomy, bertugas menyiapkan dan menghidangkan makanan. Diketuai oleh pasien yanga bertanggung jawab terhadap operasional departemen ini. • Departemen Ekspeditor, bertugas dalam pelaksanaan program untuk melatih keseimbangan emosi pasien dengan cara memberikan rangsangan untuk membangkitkan emosi pasien. Misalnya menggangu tanpa berteriak maupun membentak residen lainyang sedang bekerja. Anggota masing- masing departemen disebut dengan crew. Crew adalah pasien yang bekerja untuk departemennya. Universitas Sumatera Utara

4.4. Fasilitas Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre