TEKNIK ANALISA DATA Analisis Perbandingan Kinerja Antara Pegawai Tetap dengan Karyawan Outsourcing (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh dan Riau di Medan)

II.6 TEKNIK ANALISA DATA

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji perbedaannya pada dua sampel yang berbeda, dan pengaruh faktor yang satu dengan faktor yang lainnya sekaligus menguji hipotesis. Adapun metode statistik yang digunakan adalah : 1. Untuk menguji hipotesis dan menganalisis perbandingan kondisi kerja dan kinerja tenaga kerja antara karyawan outsourcing dengan pegawai tetap, digunakan rumus Chi Kuadrat Chi Square. Dengan Db = k-1 b- 1 dan α = 95 0,05 dimana : B = baris K = kolom O ij = Jumlah Observasi untuk kasus-kasus yang dikategorikan dalam baris ke-I dan kolom ke-j e ij = frekuensi yang diharapkan ∑ = sigma Jika X 2 ≤ X tabel 2 berarti Ho ditolak, tetapi jika X 2 X tabel 2 Ho diterima. {Sudjana 1986 : 277 dalam Ali, 1996 : 118} X 2 = o ij – e ij 2 eij B ∑ i = 1 K ∑ J = 1 Universitas Sumatera Utara 2. Untuk menguji apakah Variabel Kondisi Kerja X berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Y, maka digunakan rumus Uji Regresi Linier sederhana untuk peubah respon dan prediktor Ali, 1997: 133, yaitu : Y = a + bX Dimana : Y = peubah respon variabel terikat X = peubah respon variabel bebas untuk a dan b dihitung berdasarkan hasil pengamatan X dan Y melalui penggunaan rumus sebagai berikut : a = 2 2 2 EXi nEXi EXiYi EXi EXi EYi − − b = 2 2 EXi nEXi EYi EXi nEXiYi − − dimana, E adalah sigma N adalah sampel X dan Y adalah variabel Apabila koefisien b telah dihitung, maka koefisien a dapat pula dihitung dengan : Rumus a = Y - b X Universitas Sumatera Utara BAB.III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN III.1 SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT.PLN Persero di INDONESIA III.1.1 Sebelum Kemerdekaan sampai tahun 1965 Sejarah Ketenagalistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia Jakarta sekarang, maka 30 tahun kemudian 1923 listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di tanah pertapakan kantor PLN Cabang Medan yang sekarang ada di JL.Listrik No.12. Medan, dibangun oleh NV NIGEMOGEM perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga NV ANIWM, Barstagi dan Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931 milik Gemeente-Kotapraja, Labuhan Bilik 1936 dan Tanjung Tiram 1937. Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan perusahaan listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera Utara, Perusahaan Listrik Jawa, dan seterusnya sesuai dengan struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang waktu itu. Setelah Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih Perusahaan Listrik bekas milik Belanda dari tangan tentara Jepang. Perusahaan Listrik yang sudah diambil alih ini diserahkan kepada Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen Dalam Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa Universitas Sumatera Utara ambil alihitu, maka dengan Penetapan Pemerintah No.1 SD45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari Listrik. Sejarah memang membuktikan bahwa dalam suasana yang semakin memburuk dalam hubungan Indonesia-Belanda tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat keputusan Presiden No.163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33 ayat 2 UUD 1945. Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara Sumatera Timur dan Tapanuli yang mula-mula dikepalai R.Sukarno merangkap Kepala di Aceh, tajun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syifullah. Setelah BPU PLN PLN berdiri dengan SK Menteri PUT No.16120 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan di rubah. Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau menajdi menjadi PLN Eksploitasi I. Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan Peraturan Menteri PUT No.9PRT65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan Daerah Eksploitasi I Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I. III.I.2 Dari Eksploitasi II Sampai Wilayah II Sebagai tindak lajut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara tersebut, maka dengan keputusan Direksi PLN No.Kpts 009DIRPLN66 tanggal 14 April 1966, PLN Eksploitasi I dibagi menjadi Empat cabang dan satu sektor, yaitu : Cabang Medan, Cabang Binjai, Cabang Sibolga, Cabang P.Siantar berkedudukan di Tebing Tinggi dan Sektor Glugur. PP No.18 tahun 1972 memepertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab membangkitkan, menyalurkan dan Universitas Sumatera Utara mendistribusikan tenaga listrik keseluruh wilayah RI. Dalam SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara dirubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara. Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No.013PRT75 yang merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah. PLN Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara. III.I.3 Dari Perum Menjadi Persero Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No.231994 tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagai Persero. Adapun yang melatarbelakangi perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat dewasa ini dimanan pada abad 21 nanti, PLN harus mampu menghadapi tantangan yang ada. PLN harus mampu mengutamakan tolak ukur Internasional dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, terbuka, desentralisasi, profil centre dan cost center. Untuk mencapai tujuan PLN, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan indutri pada PJPT II yang tanggung jawabnya cukup besar berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga yang terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1965, status Perusahaan berubah menjadi perusahaan yang berbadan hukum. Selanjutnya ditetapkan menjadi Perusahaan Umum Perum berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1970 yang dipertegas dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1972. Kemudian berdasarkan akta No. 169 tanggal 30 Juli 1994 dari Sutjipto SH, notaris di Jakarta, status badan hukum Perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama Perusahaan Perseroan PT Perusahaan Listrik Negara disingkat Universitas Sumatera Utara PT.PLN Persero. Akta perubahan ini disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman No. C2-11.519.HT.01.01 Th.94 tanggal 1 Agustus 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 13 September 1994, Tambahan No. 6731. III.I.4 Pemisahan Wilayah Pembangkit dan Penyaluran Perkembangan kelistrikan di Sumut terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan indikasi-indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara dimasa-masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan SK.No.078.K023DIR1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT.PLN Persero Pembangkit dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara. Dengan pembentukan organisasi baru PT.PLN Persero Pembangkit dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PLN Wilayah II, maka fungsi-fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PLN Wilayah II berpisah tanggung-jawab pengelolaannya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara. Sementara itu, PLN Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik. III.I.5 Sejarah PT.PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Dengan dikeluarkannya UU.No.58 tahun 1958 tentang Nasionalisasi, nama OGEM dinasionalisasikan menjadi perusahaan pada tanggal 31 Januari 1958 dengan nama PGLN Perusahaan Gas Listrik Negara tahun 1959 dirubah Universitas Sumatera Utara menjadi Perum Listrik Negara Cabang Sumatera Utara yang kemudian dirubah lagi menjadi Eksploitasi I tahun 1961 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.67 tahun 1961. Dengan dikeluarkannya Keputusan Direksi PLN No.09DIRPLN1966 di Sumut menjadi Eksploitasi II dan pada tahun 1966 di Sumut di bentuk PLN Pembangkit yang berada di bawah pengawasan PLN Eksploitasi II. Pada tahun 1966 PLN mengalami perubahan lagi dari Perusahaan Negara menjadi PERUM sesuai dengan UU.No.09tahun 1969, untuk menanggulangi dan mengimbangi peningkatan permintaan akan kebutuhan tenaga listrik oleh masyarakat di Sumut, maka Perusahaan Umum Listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga pada tahun 1975 dengan terbitnya Peraturan Menteri PUTL No.13PRT1975 tanggal 8 September 1975 diadakan reorganisasi pada PLN Eksploitasi II Sumut. Pada tahun 1975 dan begitu juga dengan Pembangkit dirubah menjadi PLN Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumut Aceh pada tahun yang sama. Kemudian pada tahun 1994 terjadi perubahan nama dari PU.LN Pikitring Sumatera Utara menjadi PT.PLN Persero Pikitring Sumatera Utara Aceh dengan SK No.058.K024.DIR1994 III.2 VISI, MISI, MOTTO DAN LOGO PT.PLN Persero Visi : Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh-kembang, Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani. Misi : a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang saham. b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Universitas Sumatera Utara c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Motto : Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik Logo : Setiap perusahaan mempunyai logo sebagai ciri khusus yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada umumnya logo yang menjadi lambang perusahaan mempunyai makna. PT.PLN Persero Pikitring Sumut Aceh sebagaimana perusahaan lainnya juga memiliki logo sebagai ciri perusahaan tersebut. Logo tersebut dapat berarti mewakili produk PT.PLN Persero yaitu menjual arus listrik kepada masyarakat. Bentuk dari logo tersebut : Logo PT.PLN Persero terdiri dari : 1. Tanda Petir, menggambarkan muatan listrik yang menimbulkan gelombang arus fasa 2. Gelombang, pada logo terdapat 3 gelombang yang menggambarkan bahwa di dalam arus listrik terdapat 3 macam ion, yaitu ion negatif, ion positif dan ion netral 3. Warna, warna yang ada di dalam logo terdiri dari : • Merah, menggambarkan arus fasa merah • Biru, menggambarkan arus fasa biru • Kuning, menggambarkan arus fasa kuning Universitas Sumatera Utara Selain itu dapat juga menggambarkan adanya 3 golongan konsumen utama yang dilayani oleh PT.PLN Persero itu sendiri, yaitu : 1. Masyarakat Umum Rumah Tangga 2. Rumah Sakit dan Hotel 3. Lapangan Perusahaan Manufaktur III.3 TUJUAN UMUM PT.PLN Persero PT.PLN Persero adalah salah satu bentuk Badan Usaha Milik Negara BUMN yang ditetapkan sebagai Pemegang Kuasa Usaha ketenaga-listrikan PKUK. Jadi PLN mempunyai kewenangan untuk melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Adapun maksud didirikannya perusahaan Listrik Negar adalah untuk mengusahakan penyediaan listrik dalam jumlah dan mutu yang memadai dengan tujuan : 1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. 2. Mendorong peningkatan kegiatan ekonomi. 3. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan dan penyediaan ketenaga-listrikan untuk melayani kebutuhan masyarakat. 4. Menjadi perintis kegiatan usaha-usaha penyediaan tenaga listrik yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi. Disini nampak sasaran akhir Perusahaan Listrik Negara adalah melaksanakan penyediaan dan pelayanan listrik bagi masyarakat umum secara merata di wilayah hukum Republik Indonesiadengan mutu keandalan dan jumlah yang memadai serta harga yang terjangkau oleh masyarakat banyak. Perusahaan Listrik Negara PLN dengan kedudukannya sebagai Perseroan Terbatas PT diatur dengan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang STBL tahun Universitas Sumatera Utara 1874:23 yang menjelaskan bahwa tujuan usaha PLN adalah memupuk keuntungan melalui pelayanan yang baik. Modal Persero seluruhnya ataupun sebagian merupakan milik kekayaan Negara yang dipisahkan dari APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan tidak terbagi atas saham-saham. III.4 NILAI-NILAI PERUSAHAAN • Peka-tanggap terhadap kebutuhan pelanggan. Senantiasa berusaha untuk tetap memberikan pelayanan yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan secara cepat, tepat dan sesuai. • Penghargaan pada harkat dan martabat manusia. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam menjalankan bisnis. • Integritas. Menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, dan obyektifitas dalam pengelolaan bisnis. • Kualitas produk. Meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus- menerus dan terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam menjalankan perusahaan. • Peluang untuk maju. Memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan. • Inovatif. Bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama anggota perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta menghargai ide dan karya inovatif. Universitas Sumatera Utara • Mengutamakan kepentingan perusahaan. Konsisten untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dan menjamin di dalam setiap keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan perusahaan. • Pemegang saham. Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya meningkatkan nilai investasi pemegang saham. III.5 DASAR HUKUM PERUSAHAAN 1. Anggaran Dasar PLN tahun 1998. 2. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Perum Listrik Negara menjadi Perusahaan Perseroan Persero. 3. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan Persero. 4. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 1998 tentang Pengalihan Kedudukan, Tugas. 5. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1998 tentang Pengalihan Pembinaan terhadap Perusahaan Perseroan Persero dan Perseroan Terbatas yang sebagian sahamnya dimiliki Negara Republik Indonesia kepada Menteri Negara Pendayagunaan BUMN. III.6 STRATEGILANGKAH MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN 1. Usaha untuk membangun visi yang berorientasi kepada pelanggan 2. Menciptakan persaingan di segala bidang untuk kemajuan perusahaan 3. Tiada henti inovasi untuk kepuasan pelanggan 4. menerapkan manajemen yang dinamis transparan 5. menjadikan pendelegasian sebagai pemicu kreativitas karyawan Universitas Sumatera Utara III.7 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Bagian Susunan Organisasi PT. PLN Persero PIKITRING SUMUT. Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perusahaan General Manager Manager Audit Internal Bendaharawan Proyek Pembangkit Proyek Jaringan Manager Perencanaan Manager Operasi Manager SDM, Adm Keuangan Universitas Sumatera Utara III.8 RUANG LINGKUP PERUSAHAAN III.8.1 Bidang-bidang dalam Perusahaan

A. Bidang Sumber Daya Manusia, Akuntansi dan Keuangan

Bertanggung jawab atas pengolahan SDM, Adm dan Keuangan untuk pelaksanaan pekerjaan kegiatan Proyek Induk dalam mencapai target kinerja Proyek Induk sesuai penetapan direksi, dengan rincian tugas pokok adalah sebagai berikut : 1. Merencanakan jenjang karir siklus untuk SDM tingkat pelaksanaan di proyek Induk 2. Melaksanakan manajemen SDM berbasis kompetensi dalam hal penetapan posisi SDM, penilaian untuk kerja pegawai serta pendidikan dan latihan 3. Melaksanakan tata usaha kepegawaian dalam hal reminsasi, mutasi data pegawai. 4. Melaksanakan pekerjaan kesekretariatan dan pengolahan keluar-masuk surat serta menjamin kerahasiaannya. 5. Mengelola Sistem Informasi dan memelihara peralatan perangkat leras 6. Melaksanakan penyediaan memelihara peralatan sarana kantor 7. Melaksanakan pengendalian aliran kas,penerimaan pengeluaran serta membuat laporan rekonsiliasi keuangan 8. Melakukan pengolahan keuangan berdasarkan kegiatan proyek induk 9. Melaksanakan kegiatan akuntansi biaya PDP dan aktiva tetap 10. Menetapkan laporan manajemen di bidangnya Universitas Sumatera Utara

B. Auditing Internal

Bertanggung jawab atas penyelenggaraan audit manajemen untuk menjamin pencapaian target kinerja unti Proyek Induk sesuai penetapan direksi dengan ketentuan dan kebijakan proses manajemen sesuai Peraturan dan Perundang- undangan yang berlaku dengan rincian tugas pokok sebagai berikut : 1. Merumuskan program kerja pemeriksaan tahunan sesuai program kerja Proyek Induk. 2. Melaksanakan audit internal meliputi pelaksanaan kegiatan proyek induk, keuangan, sistem SDM dan administrasi. 3. Merumuskan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses manajemen dan operasional 4. Memantau tindak lanjut temuan hasil audit internal 5. Menetapkan laporan hasil audit internal III.9 TUGAS POKOK dan FUNGSI UNSUR-UNSUR ORGANISASI PT.PLN Persero Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Sumut, Aceh dan Riau PIKITRING SUAR 1. General Manajer GM Mempunyai tugas, tanggung-jawab dan wewenang sebagai berikut : a. Memimpin dan mengelola pelaksanaan kegiatan proyek pembangunan pembangkitan, transmisi dan Gardu Induk Tenaga Listrik yang telah ditetapkan oleh Direksi. b. Menjabarkan kebijaksanaan Direksi tentang pelaksanaan proyek pembangunan pembangkit, transmisi dan gardu induk tenaga listrik di wilayah kerjanya untuk penyusunan strategi pencapaiannya. Universitas Sumatera Utara c. Membuat susunan organisasi, uraian tugas pokok, tata kerja pelaksanaan proyek dengan persetujuan atasan langsung. d. Mengesahkan dokumen pembayaran pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan pembangkit, transmisi dan gardu induk tenaga listrik di wilayah kerjanya dan melaksanakan pertanggung-jawabannya. e. Membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan proyek f. Mengarahkan dan membina para pelaksana teknik proyek sesuai dengan rencana operasional g. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan proyek. 2. Unsur Pembantu Pimpinan 2.a Manager Perencanaan Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Perencanaan Umum Lingkungan Hidup, anggaran, konstruksi sipil, konstruksi jaringan dan gardu induk guna pembangunan proyek pembangkit, transmisi dan gardu induk tenaga listrik di wilayah kerjanya. Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Manager Perencanaan dibantu oleh 4 empat kepala bagian, yaitu : 1. Kepala Bagian Perencanaan Umum Lingkungan Hidup. mempunyai tugas menyusun rencana kebutuhan sarana kerja dan melaksanakan analisa dampak lingkungan serta evaluasinya dan pelelangan pekerjaan. 2. Kepala Bagian Perencanaan Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pelaksanaan pekerjaan bidang sipil meliputi studi evaluasi desain dan pelelangan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara 3. Kepala Bagian Perencanaan Elektromekanik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pelaksanaan pekerjaan bidang elektromekanik meliputi studi evaluasi desain dan pekerjaan. 4. Kepala Bagian Anggaran mempunyai tugas menyusun anggaranmemantau penggunaan anggaran. 2.b Manager Operasi Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi teknik, fasilitas dan logistik serta pengendalian proyek. Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Manager Operasi dibantu oleh : 3 tiga Kepala Bagian : 1. Kepala Bagian Administrasi Teknik mempunyai tugas melaksanakan kegiatan adminstrasi tenaga kerja asing, pembuatan surat-surat perjanjian berita acara pembayaran, pemeriksaan surat jaminan kontrak serta mencatat realisasi dan status pembayaran 2. Kepala Bagian Sarana Kerja dan Logistik mempunyai tegas melaksanakan pengaturan penggunaan peralatansarana kerja proyek serta melakukan pengadakan barangmaterial dan kebutuhan pendayagunaan sarana kerja untuk proyek. 3. Kepala Bagian Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan pengendalian jadwal pelaksanaan dan pemantauan biaya pelaksanaan pekerjaan pembangunan proyek. 2.c Manager SDM, Administrasi Keuangan Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pendukung pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan meliputi kegiatan kesekretariatan, rumah tangga, administrasi kepegawaian, keuangan dan akuntansi. Untuk melaksanakan tugas Universitas Sumatera Utara tersebut diatas, Manager Adm dan Keuangan dibantu oleh 4 empat kepala bagian, yaitu : 1. Kepala Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesekretariatan dan kerumah- tanggaan, pengurusan ijin, yang berkaitan dengan kegiatan proyek dan masalah hukum. 2. Kepala Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian, menyusun formasi pegawai, anggaran kepegawaian termasuk membina kesejahteraan pegawai. 3. Kepala Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan biaya operasi, investasi dan pajak proyek serta administrasi keuangan pada umumnya. 4. Kepala Bagian Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan akuntansi persediaan dan biaya rutin, akuntansi aktiva tetap serta menyusun laporan keuangan tahunan. 3. Tugas Kepegawaian Lainnya 3.1 Bagian Pemeriksa Administrasi Keuangan, mempunyai tugas : • Merencanakan dan merumuskan peraturan pokok pengawasan, prosedur pengawasan dan metode pengawasan di bidang administrasi keuangan. • Mengatur pengawasan ketaatan terhadap kebijaksanaan pemimpin dan ketentuan-ketentuan perusahaan dalam bidang adm keuangan. • Mengendalikan pemeriksaan bidang adm keuangan termasuk penggajian, evaluasi dan pengendalian untuk tercapainya suatu laporandata yang bermutu dan benar. • Mengatur dan mempersiapkan laporan-laporan yang menyangkut pekerjaan adm keuangan. Universitas Sumatera Utara • Membuat usulan yang harus diputuskan terhadap hal-hal yang menyimpang atau menyalahi ketentuan-ketentuan yang berlaku.

3.2 Kepala Bagian Administrasi, mempunyai tugas sebagai berikut :