Teori-Teori Motivasi 1. Asas Kebebasan Berkontrak

1.5.3.1 Teori-Teori Motivasi 1.

Dikemukakan oleh Frederick Winslow Taylor, yang mengatakan motivasi para pekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja. Kebutuhan biologis adalah kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang. Kebutuhan dan kepuasan biologis ini akan terpenuhi, jika gaji atau upah uang atau barang yang diberikan cukup besar. Jadi jika gaji atau upah karyawan dinaikkan maka semangat bekerja mereka akan meningkat. Teori Motivasi Klasik 2. Dikemukakan oleh A.H.Maslow tahun 1943, merupakan kelanjutan dari “Human Science Theory” Elton Mayo 1880-1949 yang menyatakan bahwa kebutuhan dari kepuasan sesorang itu jamak yaitu kebutuhan biologis dan psikologis berupa materiil dan non-materiil. Dasar Maslows’s Need Hierarchy Theory : Maslow’s Needs Hierarchy Theory Teori Kebutuhan Maslow a. Manusia adalah mahkluk sosial yang berkeinginan, ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus-menerus, baru berhenti jika akhir hayatnya tiba. b. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi. c. Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat hierarchy sebagai berikut : 1. Physiological Needs, yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsunmgan hidup seseorang, seperti makan, minum, udara, perumahan, dan lain sebagainya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisik ini merangsang seseorang berperilaku dan bekerja giat. 2. Safety and Security Needs, adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman Universitas Sumatera Utara yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan. Kebutuhan ini mengarah kepada dua bentuk, yaitu : a. Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan jiwa ditempat pekerjaan pada saat mengerjakan di waktu jam-jam kerja. b. Kebutuhan akan keamanan harta di tempat pekerjaan pada waktu jam- jam kerja, misalnya motor yang disimpan jangan sampai hilang. 3. Affiliation or Acceptance Needs, adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya. Manusia pada dasarnya selalu ingin hidup berkelompok dan tidak seorang pun manusia ingin hidup menyendiri di tempat terpencil. 4. Esteem or Status Needs, adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Idealnya prestise timbul karena adanya prestasi, tetapi tidak selamanya demikian. Akan tetapi perlu diperhatikan oleh pimpinan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang dalam masyarakat atau posisi seseorang dalam masyarakat atau posisi seseorang dalam suatu perusahaan maka semakin tinggi pula prestasinya. 5. Self Actualization, adalah kebutuhan aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan, kemampuan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain. Kebutuhan ini merupakan realisasi lengkap potensi seseorang secara penuh. 3. Menurut teori ini motivasi yang ideal yang dapat merangsang usaha adalah “peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan keahlian dan peluang untuk mengembangkan kemampuan”. Herzberg menyatakan bahwa orang Herzberg’s Two Factors Motivation Theory Teori Dua Faktor Universitas Sumatera Utara dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu : • Maintenance Factors, yaitu faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah, dan merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, seperti : gaji, kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan, supervisi yang menyenangkan, mobil dinas, rumah dinas dan macam-macam tunjangan lainnya. • Motivation Factors, yaitu faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan, faktor ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan, misalnya : kursi yang empuk, ruangan yang nyaman, penempatan yang tepat, dan lain sebagainya. Konsep higiene juga disebut teori dua faktor, yaitu : 1. Isi Content = Satisfiers Pekerjaan a. Prestasi Achievement b. Pengakuan Recognition c. Pekerjaan itu sendiri d. Tanggung jawab e. Pengembangan potensi individu. 2. Faktor higienis Demotivasi = Dissatisfiers a. Gaji atau upah b. Kondisi kerja c. Kebijaksanaan dan adminstrasi perusahaan d. Hubungan antar pribadi e. Kualitas supervisi 4. Dikemukakan oleh Clayton Alderfer seorang ahli dari Yale University. Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori kebutuhan A.H.Maslow. Alderfer mengemukakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan yang utama, yaitu : Alderfer’s Existence, Relatedness and Growth ERG Theory Universitas Sumatera Utara a. Kebutuhan akan keberadaan Existence Needs, berhubungan dengan kebutuhan dasar termasuk didalamnya Physiological Needs and Safety Needs dari maslow. b. Relatedness, menekankan akan pentingnya hubungan antar individu interpersonal relationships dan juga bermasyarakat social relationships. Kebutuhan ini berkaitan juga dengan Love Needs dan Esteem Needs dari Maslow. c. Growth Needs, adalah keinginan intrinsik dalam diri seseorang untuk maju atau meningkatkan kemampuan pribadinya. 5. Teori ini menyatakan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan yang berhubungan dengan tempat dan suasana di lingkungan tempat ia bekerja, yaitu: Teori Motivasi Claude S. George 1. upah yang layak 2. kesempatan untuk maju 3. pengakuan sebagai individu 4. keamanan kerja 5. tempat kerja yang baik 6. penerimaan oleh kelompok 7. perlakuan yang wajar 8. pengakuan atas prestasi. 6. Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal-balik antara apa yang ia inginkan dan butuhkan dari hasil pekerjaan itu. Berapa besar ia yakin perusahaan akan memberikan pemuasan bagi keinginannya sebagai imbalan atas usaha yang dilakukannya itu. Bila keyakinan yang diharapkan cukup besar untuk memperoleh kepuasannya, maka ia akan bekerja keras pula, dan sebaliknya. Teori Harapan Universitas Sumatera Utara Teori Harapan ini didasarkan atas : a. Harapan Expectancy, adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku. Harapan ini dinyatakan dalam “kemungkinan probabilitas” b. Nilai Valence, adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilaimartabat tertentu daya atau nilai motivasi bagi setiap individu bersangkutan. Suatu intensitas kebutuhan untuk mencapai hasil, berkenaan dengan preferensi hasil yang dapat dilihat oleh setiap individu. c. Pertautan Instrumentality, adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua. Besarnya kemungkinan bila bekerja secara efektif, apakah akan terpenuhi keinginan dan kebutuhan tertentu yang diharapkan. 7. Menurut Hasibuan 2005:120 menyatakan bahwa keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang, jadi atasan harus bertindak adil terhadap semua bawahannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku bawahan harus dilakukan secara objektif baiksalah. Pemberian kompensasi atau hukuman harus berdasarkan atas penilaian yang objektif dan adil. Teori Keadilan 8. Teori ini beranggapan manusia sebagai berikut : Teori X Teori Tradisional o Rata-rata karyawan itu malas dan tidak suka bekerja. o Umumnya karyawan tidak selalu berambisi mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindarkan tanggung-jawabnya dengan cara mengkambing hitamkan orang lain o Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah dan diawasi dalam Universitas Sumatera Utara melaksanakan pekerjaannya. o Karyawan lebih mementingkan dirinya sendiri dan tidak memperdulikan tujuan organisasi. Menurut teori ini untuk memotivasi harus dilakukan dengan cara yang ketat, dipaksa dan diarahkan supaya mau bekerja secara sungguh-sungguh. Jenis motivasi yang diterapkan adalah cenderung pada motivasi yang negatif yakni dengan menerapkan hukuman yang tegas

1.5.3.2 Asas-Asas Motivasi