Pencemaran Logam Berat TINJAUAN PUSTAKA

8 tinggi tanaman jagung yang beragam, tergantung pada jenis yang ditanam dan tingkat kesuburan tanah [31]. Fungsi batang jagung yang berisi berkas-berkas pembuluh adalah sebagai media pengangkut zat-zat makanan dari atas ke bawah atau sebaliknya. Unsur hara yang diserap oleh akar tanaman jagung diangkat ke atas melalui berkas- berkas pembuluh menuju daun tanaman untuk kemudian diolah dengan bantuan sinar matahari dan gas CO 2 [31]. Keadaan iklim yang cocok untuk tanaman jagung adalah daerah beriklim sedang hingga beriklim subtropistropis yang basah. Jagung juga tumbuh di daerah antara 0 o -50 o Lintang Utara hingga 0 o -40 o Lintang Selatan. Dalam pertumbuhannya, tanaman jagung dapat hidup baik pada suhu antara 26,5-29,5 o C. Bila suhu di tanam di atas 29,5 o C maka air tanah cepat menguap sehingga dapat mengganggu penyerapan unsur hara oleh akar tanaman, sedangkan apabila suhu di bawah 16,5 o C akan bisa mengurangi kegiatan respirasi [34]. Tanaman jagung dapat tumbuh mulai dataran rendah sampai tinggi daerah pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter atau lebih di atas permukaan laut dpl. Jagung yang ditanam di daerah ketinggian kurang dari 800 meter dari permukaan air laut dapat memberikan hasil panen yang tinggi [31]. Jumlah populasi tanaman per hektar merupakan faktor penting untuk mendapatkan hasil maksimal. Produksi yang maksimal dapat dicapai apabila menggunakan jarak tanam yang sesuai. Jenis jagung yang umurnya beragam mempunyai optimum populasi yang berbeda-beda. Jenis jagung yang berumur dalam ± 100 hari, populasi optimum adalah ± 50.000 tanamanhektar, ditanam dengan jarak tanaman 75 x 25 cm dengan satu tanaman per lubang. Jenis jagung berumur tengah 80-90 hari optimum populasi adalah ± 70.000 tanamanhektar, ditanam dengan jarak tanam 75 x 25 cm. Jenis jagung yang berumur singkat 70- 80 hari dengan populasi optimum mencapai 100.000 tanamanhektar dengan jarak tanam 75 x 10 cm [35].

2.2 Pencemaran Logam Berat

Polusi atau pencemaran air dan udara adalah masuk dan dimasukkannya makhluk hidup,zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air atau udara dan Universitas Sumatera Utara 9 atau berubahnya tatanan komposisi air atau udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas air atau udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air atau udara menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya [7]. Bahan-bahan pencemar atau polutan adalah material atau energi yang dibuang ke lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan baik abiotik maupun biotik [6]. Berdasarkan sumbernya, pencemaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni [8]: a. Dari laut, misalnya tumpahan minyak baik dari sumbernya langsung maupun hasil pembuangan kegiatan pertambangan di laut, sampah dan air tumpahan minyak dari kapal tanker. b. Kegiatan di darat melalui udara dan terbawa oleh arus sungai yang akhirnya bermuara ke laut. Berdasarkan sifatnya, pencemaran dibagi menjadi zat yang mudah terurai biodegradable. Contoh dari zat yang mudah terlarut adalah seperti sampah organik sedangkan zat yang sukar terurai non biodegradable contohnya adalah minyakdan logam berat [9]. Pencemaran oleh logam berat atau heavy metal terhadap lingkungan perairan terjadi karena adanya suatu proses yang melibatkan logam sebagi zat yang digunakan. Secara umum sumber utama limbah logam berat berasal dari kegiatan pertambangan, cairan limbah rumah tangga, limbah dan buangan industri dan limbah pertanian [10]. Logam berat termasuk sebagai zat pencemar karena sifatnya yang tidak dapat diuraikan secara biologis dan sifatnya yang stabil, sehingga dapat tersebar jauh dari tempatnya semula. Selanjutnya dikatakan bahwa ada dua hal yang menyebabkan logam berat digolongkan sebagai pencemar yang berbahaya, yaitu tidak bisa diurai oleh mikroorganisme yang hidup di lingkungan dan terakumulasi dalam komponen-komponen lingkungan, terutama air dengan membentuk senyawa kompleks bersama bahan organik dan anorganik secara adsorpsi dan kombinasi [11]. Universitas Sumatera Utara 10

2.3 Logam Berat