Adsorben Analisa Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

20

2.6 Adsorben

Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari suatu fase fluida. Kebanyakan adsorben adalah bahan – bahan yang sangat berpori dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding – dinding pori atau pada letak – letak tertentu didalam partikel [42]. Penyerap biosorban seperti lumut, sekam padi, eceng gondok, genjer, lignin kayu Ailanthus altissima, limbah pulp dan alga telah banyak dikembangkan dalam menyerap ion-ion logam. Bahan penyerap non biosorben juga sudah dikembangkan seperti perlit, tanah gambut dan lumpur aktif [5].

2.7 Analisa Ekonomi

Sumber bahan baku batang jagung tersedia cukup banyak. Hal ini terlihat dari hasil statistik dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pertanian tahun 2013 yang menunjukkan bahwa tanaman jagung cukup banyak tersedai sehingga ketersediaan limbah batang jagung koheren dengan tanaman batang jagung. Data tahun 2013 menunjukkan ada 19.387.022 Ton produksi tanaman jagung di Indonesia. Besarnya kebutuhan dalam negeri akan komsumsi masyarakat Indonesia dan juga sebagai rangsum pakan ternak akan diperkirakan terus naik tiap tahunnya. Melihat pada Rencana Strategis Ditjen Pangan Tahun 2014, untuk tahun 2013 rencana produktivitas jagung dalam negeri mencapai 53,92 KuHa dan target produksi mencapai 26.000.000 Ton jagung. Dengan terus bertambahnya perluasan area tanaman jagung juga diikuti bertambahnya jumlah batang jagung yang dihasilkan maka ini menjadi peluang untuk meningkatkan nilai ekonominya bila diolah menjadi bahan yang bermanfaat, pemanfaatan ini juga dapat mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Untuk itu perlu dilakukan kajian potensi ekonomi adsorben dari limbah batang jagung. Namun, dalam tulisan ini hanya akan dikaji potensi ekonomi secara sederhana. Sebelum melakukan kajian tersebut, perlu diketahui harga bahan baku yang digunakan, baiaya produksi, biaya kebutuhan listrik dan harga Universitas Sumatera Utara 21 jual adsorben. Perhitungan analisisi ekonomi dapat dilihat pada tabel 2.1 dan 2.2 di bawah ini: Tabel 2.1 Perhitungan Biaya Bahan Baku No Bahan Baku Harga Rp Satuan Biaya 1 Batang Jagung - 200 gram - Tabel 2.2 Perhitungan Biaya Kebutuhan Listrik No Alat HargakWh Kebutuhan kW Waktu Jam Biaya Rp 1 Blender Rp. 1.112 0,18 6 1.200,48 Total Rp. 1.200,48 - Total biaya produksi = biaya penyediaan bahan baku + kebutuhan listrik = Rp. 0 + Rp. 1.200,48 = Rp. 1200,48200 gr - Harga jual adsorben dari batang jagung = Rp. 1200,48200 gr Sehingga dapat diestimasi harga jual adsorben batang jagung seharga Rp. 1200,48200 gr atau Rp. 6.000,4kg. Sedangkan harga jual adsorben dipasaran sebagai berikut. Berikut merupakan harga masing-masing jenis adsorben di pasaran [41] : 1. Karbon Aktif Lokal = Rp 15.000kg 2. Karbon Aktif Haycarb = Rp 40.000kg 3. Manganese = Rp 11.000kg 4. Silika Pasir Kuarsa = Rp 3.000kg 5. Zeolit = Rp 7.000kg 6. Pasir Aktif = Rp 11.000kg Sebagai perbandingan, maka diambil contoh perhitungan estimasi biaya bahan baku adsorben zeolit sebagai berikut : Zeolit = 1 kg x Rp 7.000,00 = Rp 7.000,00 Universitas Sumatera Utara 22 Jika dibandingkan harga jual zeolit di pasaran , harga jual adsorben dari proses ini lebih murah dengan selisih Rp 1.000,00kg. Maka adsorben batang jagung memiliki nilai jual sehingga dan memiliki keuntungan apabila dipasarkan. Universitas Sumatera Utara 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan serta Laboratorium Penelitian, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dilakukan selama lebih kurang 4 bulan.

3.2 Bahan dan Peralatan

Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu: batang jagung diambil dari sisa panen kebun masyarakat daerah Padang Bulan, Medan, CuSO 4 . 5H 2 O, larutan HCl 0,1 M, larutan NaOH 0,1 M, aquadest, kertas saring Whatman 41, botol sampel dan kertas label. Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : magnetic stirrer atau Shaker, Ayakan 50 mesh dan 70 mesh, pH meter atau Indikator Universal, gelas ukur, beaker glass iwaki pyrex, corong, neraca analitik, botol plastik, cawan, termometer, pipet tetes, cutter dan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS.

3.3 Rancangan Percobaan

Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan bentuk batang jagung dengan konsentrasi larutan logam yang tetap. Perlakuan bentuk batang jagung terdiri dari 5 macam, yaitu dipotong lingkaran penuh, setengah lingkaran, ¼ lingkaran dan dihaluskan 50 dan70 mesh. Konsentrasi larutan ditentukan sebesar 50 ppm berdasarkan penelitian Vafakhah, dkk., 2014 [36]. Dalam tabel dapat dibuat : Universitas Sumatera Utara