12 Dalam perairan, logam berat dapat ditemukan dalam bentuk terlarut dan
tidak terlarut. Logam berat terlarut adalah logam yang membentuk kompleks dengan senyawa organik dan anorganik sedangkan logam berat yang tidak terlarut
merupakan partikel yang berbentuk koloid dan kelompok senyawa logam yang teradsorpsi pada partikel-partikel tersuspensi [15].
2.4 Logam Tembaga Cu
Logam tembaga Cu merupakan logam yang penting dalam industri dewasa ini. Tembaga dengan sifat karatnya yang rendah dan mudah bercampur
dengan logam-logam lain. Selain itu tembaga merupakan konduktor yang baik. Logam tembaga merupakan logam transisi dalam tabel periodik unsur dengan
massa atom sebesar 63,54 Dalton dengan dua isotop berupa
63
Cu dan
65
Cu dengan jumlah 69,2 dan 30,8 berturut-turut berada di alam. Di alam, tembaga secara
umum ditemukan dalam 4 jenis yaitu: tembaga 0, tembaga 1, tembaga 3 dan tembga 4. Walaupun tembaga 3 sangat jarang berada di alam, biasanya terikat
dalam emas dan perak.Tembaga yang bercampur dalam emas dan perak termasuk dalam logam mulia. Logam mulia ini dapat ditemukan dalam bentuk elemen [16].
Sumber utama logam Cu berasal dari erosi berbagai batuan mineral yang umumnya terjadi di sungai sedangkan sumber yang berasal dari aktivitas manusia
bersifat lokal dan sangat bervariasi [17]. Tembaga masuk ke dalam laut melalui proses batuan mineral dan kegiatan manusia serta sampah kota. Unsur Cu bersifat
racun terhadap invertebrata dan bersifat sinergis bila berada bersama-sama dengan Zn [18].
Logam Cu juga banyak digunakan pada pabrik yang memproduksi alat- alat listrik, gelas, dan zat warna yang biasanya bercampur dengan logam lain
sebagai alloy dengan perak Ag, kadmium Cd, timah Sn dan seng Zn. Garam tembaga banyak digunakan dalam bidang pertanian misalnya larutan
Bordeaux yang mengandung 1-3 tembaga sulfat CuSO
4
digunakan untuk membasmi jamur pada batang pohon buah-buahan [19]. Keberadaan tembaga
dalam jumlah kecil sangat berguna bagi makhluk hidup karena merupakan logam esensial, tapi dalam jumlah besar dapat mengakibatkan berbagai masalah
Universitas Sumatera Utara
13 kesehatan karena sifatnya yang beracun. Ion tembaga dapat terakumulasi di otak,
jaringan kulit, hati dan pankreas [20]. Pencemaran perairan oleh Cu umumnya hanya bersifat lokal yaitu pada
daerah pantai, teluk, estuari dan tempat pembuangan limbah. Sifat racunnya tidak terlalu membahayakan bila dibandingkan dengan Pb dan Cd. Dalam air laut,
kandungan unsur logam tembaga yang normal adalah 2 ppb [21]. Keberadaan logam Cu di lingkungan perlu mendapat perhatian mengingat
begitu kecilnya ambang batas yang diperbolehkan. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara KLH Kep.02Men-KLH1998 tentang Penetapan Baku Mutu
Lingkungan, keberadaan logam Cu dalam lingkungan diharapkan nihil, sedangkan batas maksimal yang diperbolehkan adalah 1 ppm [22].
Ion logam Cu dapat berubah menjadi stabil dalam tanah setelah mengalami reaksi hidrolisis, pembentukan senyawa kompleks anorganik dan organik. Ion
logam Cu lebih terikat kuat pada bahan organik bila dibandingkan dengan ion logam mikro seperti ion Zn dan Mn [23].
2.5 Adsorpsi