38 Menurut Khopkar 1990 waktu kontak antara ion logam dengan adsorben
sangat mempengaruhi daya serap. Semakin lama waktu kontak maka penyerapan juga  akan meningkat  sampai pada  waktu  tertentu  akan mencapai  maksimum dan
setelah itu akan turun kembali. Berdasarkan    teori  di  atas  dapat  dikatakan  penelitian  ini  sesuai  dengan
teori yang menyatakan daya jerap berbanding lurus dengan bertambahnya waktu.
4.4.2  PENGARUH WAKTU ADSORPSI TERHADAP JUMLAH KONSENTRASI TERJERAP
Penentuan  kapasitas  adsorpsi  adalah  untuk  mengetahui  besarnya penjerapan  logam  Cu
2+
.  Pada  penelitian  ini,  penentuan  kapasitas  adsorpsi menggunakan  batang  jagung  berbagai  bentuk    lingkaran,  ½  lingkaran,  ¼
lingkaran, 50 dan 70 mesh. Penentuan kapasitas adsorpsi untuk mengetahui berapa banyak jumlah ion
logam Cu
2+
yang terjerap oleh adsorben batang jagung.
Gambar  4.5  menunjukkan  nilai  kapasitas  adsorben  dalam  satuan  persen terhadap bentuk batang jagung pada waktu 2 jam dan 24 jam.
Gambar 4.5 Hubungan Antara Jumlah Konsentrasi Terjerap Adsorpsi  Dengan Berbagai Bentuk Adsorben
Dari gambar di atas terlihat bahwa bentuk 50 dan 70 mesh memiliki daya jerap  yang  lebih  tinggi  dan  daya  jerap  paling  rendah  adalah  bentuk  lingkaran.
Perbedaan jumlah kapasitas adsorpsi pada tiap bentuk adsorben disebabkan karena
Universitas Sumatera Utara
39 perbedaan  luas  permukaan.  Ukuran  partikel  dan  luas  permukaan  merupakan
karakteristik  terpenting  dari  adsorben.  Ukuran  partikel  adsorben  mempengaruhi tingkat  adsorpsi  yang  terjadi,  tingkat  adsorpsi  meningkat  seiring  mengecilnya
ukuran  partikel.  Total  kapasitas  adsorpsi  tergantung  pada  total  luas  permukaan dimana  ukuran  partikel  adsorben  tidak  berpengaruh  besar  pada  total  luas
permukaan adsorben [23]. Pada  bentuk  adsorben  70  mesh  saat  waktu  2  jam  sebesar  99,454
kemudian  naik  sebesar  99,580    pada  waktu  hingga  24  jam.  Kemudian  pada bentuk adsorben 50 mesh berturut-turut adalah 98,924  dan 99,580 . Terdapat
kesamaan jumlah adsorpsi pada bentuk 70 dan 50 mesh saat 24 jam yaitu sebesar 99,580  ,  hal  ini  terjadi  disebabkan  karena  ukuran  70  mesh  sangat  ringan
sehingga pada saat proses adsorpsi terdapat sebagian adsorben yang menempel di dinding erlenmeyer sehingga mengakibatkan proses adsorpsi kurang maksimal.
Untuk  bentuk  adsorben  lingkaran  pada  saat  2  jam,  nilai  kapasitas adsorpsinya  adalah  97,470    kemudian  mengalami  kenaikan  sebesar  97,940
pada  saat  24  jam.  Secara  keseluruhan  nilai  adsorpsi  mengalami  kenaikan  persen kapasitas adsorpsi dari saat  2 jam dengan pengadukan sampai saat 24 jam dengan
tanpa  pengadukan.  Berdasarkan  teori,  bahwa  agitasi  atau  pengadukan  akan meningkatkan  interaksi  antara  adsorben  dengan  adsorbat  sehingga  meningkatkan
nilai kapasitas adsorpsi. Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  nilai  kapasitas  adsorpsi  yang
tinggi  terjadi  tanpa  pengadukan,  sehingga  tidak  sesuai  dengan  teori  yang  ada. Sebagaimana  teori  mengatakan,  jumlah  zat  yang  diadsorpsi  pada  permukaan
adsorben  merupakan  proses  untuk  mencapai  kesetimbangan  karena  laju  adsorpsi juga diikuti dengan proses desorpsi. Pada saat  mula-mula reaksi,  proses adsorpsi
lebih  dominan  daripada  proses  desorpsi  sehingga  proses  adsorpsi  berlangsung cepat [26].
Hal ini disebabkan karena pada pengadukan selama 2 jam, adsorben telah jenuh  dengan  ion  logam  Cu
2+
serta  telah  terjadi  proses  desorpsi  sehingga memungkinkan  terjadi  penurunan  kapasitas  adsorpsi.  Sebagaimana  pada  hasil
penentuan  waktu  kontak  optimum  menunjukkan  bahwa  waktu  optimum
Universitas Sumatera Utara
40 penjerapan pada menit ke-10 sehingga penentuan kapasitas adsorpsi selama 2 jam
dengan pengadukan mengalami titik maksimum pada awal-awal waktu. Pada  proses  adsorpsi  dengan  tanpa  pengadukan  selama  24  jam
menunjukkan nilai kapasitas yang semakin bertambah. Hal ini terjadi disebabkan karena  pada  saat  keadaan  diam  atau  tanpa  pengadukan,  adsorben  tetap  masih
berinteraksi  dengan  ion  logam  Cu
2+
.  Nilai  kapasitas  adsorpsi  pada  saat  24  jam adalah nilai yang paling tinggi.
Gambar  2.2  menjelaskan  bahwa  pada  proses  adsorpsi,  ada  dua  bagian interaksi  antara  adsorben  dan    ion  logam,  yaitu  innersphere  dan  outersphere.
Inner  sphere  adalah  interaksi  antara  adsorben  dan    ion  logam  Cu
2+
dimana  atom Cu
2+
kehilangan  satu  gugus  H  dan  langsung  berikatan  dengan  functional  group batang  jagung.  Sedangkan  outer  sphere  adalah  interaksi  antara  adsorben  dan  ion
logam  Cu
2+
dimana  salah  satu  gugus  OH  pada  atom  Cu
2+
berikatan  dengan functional group batang jagung.
Sebagaimana  menurut  Khopkar  1990  waktu  kontak  antara  ion  logam dengan  adsorben  sangat  mempengaruhi  daya  serap.  Semakin  lama  waktu  kontak
maka penyerapan juga akan meningkat sampai pada waktu tertentu akan mencapai maksimum dan setelah itu akan turun kembali.
Berdasarkan  teori  di  atas,  bahwa  penelitian  ini  telah  sesuai  dengan  teori sebagaimana nilai kapasitas adsorpsi semakin tinggi dengan bertambahnya waktu.
Universitas Sumatera Utara
41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN