Analisis Model Rasio Pertumbuhan Identifikasi Sektor Ekonomi

64

3.6.3. Analisis Model Rasio Pertumbuhan Identifikasi Sektor Ekonomi

Selain alat analisis LQ yang digunakan untuk mengindentifikasi sektor dan subsektor ekonomi unggulan berdasarkan kriteria, alat analisis lain dirasakan penting dipergunakan untuk mengindetifikasi sektor dan subsektor ekonomi potensial di Provinsi Sumatera Utara. Hal ini mengacu kepada beberapa penelitian yang merekomendasi untuk menggunakan lebih dari satu alat analisis dalam mengindentifikasi sektor ekonomi unggulan di suatu wilayah.Oleh karena itu analisis MRP turut digunakan untuk menganilisis sektor unggulan berdasarkan kriteria pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara. Analisis MRP Model Rasio Pertumbuhan adalah alat analisis untuk melihat deskripsi kegiatan atau sektor ekonomi yang potensial berdasarkan pada kriteria pertumbuhan sektor ekonomi wilayah baik eksternal maupun internal.MRP juga merupakan perbandingan atau membandingkan pertumbuhan suatu kegiatan baik dalam skala yang lebih luas maupun dalam skala yang lebih kecil. Terdapat dua rasio pertumbuhan wilayah studi RPs dan Rasio wilayah referensi RPr.Formulasi dari RPs dan RPr Yusuf, 1999: 1. RP R adalalah perbandingan antara laju pertumbuhan pendapatan kegiatan i di wilayah referensi dengan laju pertumbuhan total kegiatan PDRB wilayah referensi. Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi RP R Universitas Sumatera Utara 65 �� � = ∆� �� � ��� ∆� � � �� RP r : Rasio pertumbuhan wilayah referensi Indonesia Keterangan ∆� �� : Selisih nilai PDRB sektor i awal tahun pengamatan dan akhir tahun pengamatan di Indonesia ∆� � : Selisih nilai total PDRB sektor i awal tahun pengamatan dan dan akhir tahun pengamatan Indonesia � ��� : Nilai PDRB sektor i awal tahun pengamatan Indonesia � �� : Nilai total PDRB sektor i awal tahun pengamatan Indonesia Jika RPr lebih besar dari 1 RPr 1 maka RPr dikatakan +, yang berarti pertumbuhan suatu sektor tertentu dalam wilayah referensi lebih tinggi dari pertumbuhan PDRB total wilayah referensi. Jika RPr lebih kecil dari 1 RPr 1 maka RPr dikatakan -, yang berarti pertumbuhan suatu sektor tertentu dalam wilayah referensi lebih kecil dari pertumbuhan PDRB total wilayah referensi. Universitas Sumatera Utara 66 2. RPs adalah perbandingan antara laju pertumbuhan kegiatan i wilayah studi dengan laju pertumbuhan kergiatan i di wilayah referensi. ��� = ∆� �� � �� � ⁄ ∆� �� �� �� ⁄ Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi RPs : Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi Provinsi Sumatera Utara Keterangan: ∆� �� : Selisih nilai PDRB sektor i awal tahun pengamatan dan akhir tahun pengamatan di Provinsi Sumatera Utara ∆� �� : Selisih nilai PDRB sektor i awal tahun pengamatan dan akhir tahun pengamatan Indonesia � �� � : Nilai PDRB sektor i awal tahun pengamatan Provinsi Sumatera Utara � ��� : Nilai total PDRB sektor i awal tahun pengamatan Indonesia. Jika RPs lebih besar dari 1 RPs 1 maka RPs dikatakan + yang berarti pertumbuhan suatu sektor produksi tertentu pada tingkat wilayah studi lebih tinggi dibandigkan dengan pertumbuhan sektor pada wilayah referensi. Universitas Sumatera Utara 67 Jika RPs lebih kecil dari 1 RPs 1 maka RPs dikatakan - yang berarti pertumbuhan suatu sektor produksi tertentu pada tingkat wilayah studi lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sektor pada wilayah referensi. Dari Hasil analisis MRP akan diperoleh nilai riil dan nilai nominal kemudian hasil kombinasi keduanya dapat diperoleh deskripsi sektor ekonomi yang potensial dikembangkan di daerah kabupatenkota di provinsi atau provinsi di daerah provinsi di nasional yang dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian Yusuf, 1999 yaitu : a. Klasifikasi 1 Nilai RPr + dan RPs + berarti sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang menonjol baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten kota. Sektor ini disebut sebagai dominan pertumbuhan. b. Klasifikasi 2 Nilai RPr + dan RPs - berarti sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang menonjol di tingkat provinsi, namun belum menonjol di tingkat kabupatenkota. c. Klasifkasi 3 Nilai RPr - dan RPs + berarti sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang tidak menonjol di tingkat provinsi sementara pada tingkat kabupatenkota termasuk menonjol. Universitas Sumatera Utara 68 d. Klasifikasi 4 Nilai RPr - dan RPs - berarti sektor tersebut memiliki pertumbuhan yang rendah baik di tingkat kabupatenkota maupun di tingkat provinsi.

3.6.4. Analisis Overlay