22
2.1.1. Pendekatan Sektoral
Pendekatan sektoral adalah dimana seluruh kegiatan ekonomi di dalam wilayah perencanaan dikelompokkan atas sektor-sektor.Selanjutnya setiap sektor
dianalisis satu per satu. Setiap sektor dilihat potensi dan peluangnya, menetapkan apa yang dapat ditingkatkan dan di mana lokasi dari kegiatan peningkatan tersebut.
Caranya adalah masing-masing sektor dianalisis sehingga terdapat kelompok- kelompok bersifat homogen. Analisis sektoral tidaklah berarti satu sektor dengan
sektor lain terpisah dalam analisis. Pendekatan sektoral pada umumnya less-spatial kurang memperhatikan aspek ruang secara keseluruhan. Dalam pendekatan sektoral,
untuk tiap-tiap sektorkomoditi termaktub analisis berikut : 1.
Sektorkomoditi apa yang memiliki competitive advantage di wilayah tersebut, artinya komoditi tersebut dapat bersaing di pasar global
2. Sektorkomoditi apa yang basis dan nonbasis
3. Sektorkomoditi apa yang memiliki nilai tambah yang tinggi
4. Sektorkomoditi apa yang perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
minimal wilayah tersebut 5.
Sektorkomoditi apa yang banyak menyerap tenaga kerja persatuan modal.
Atas dasar berbagai kriteria tersebut di atas dapat ditetapkan skala prioritas tentang sektorkomoditi apa yang perlu dikembangkan di wilayah tersebut berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
23
sasaran yang ingin dicapai. Penetapan skala prioritas sangat dibutuhkan dalam pengembangan wilayah, karena keterbatasan sumber daya.
2.1.2. Pendekatan Regional
Pendekatan regional sangat berbeda dengan pendekatan sektoral walaupun tujuan akhirnya adalah sama. Pendekatan regional dalam pengertian sempit adalah
memperhatikan ruang dengan segala kondisinya. Setelah melalui analisis diketahui bahwa masih ada ruang yang belum dimanfaatkan atau penggunaannya belum
optimal, kemudian direncakan kegiatan apa sebaiknya diadakan di lokasi tersebut. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa sasaran akhir dari dua pendekatan tersebut
adalah sama. Perbedaannya hanya terletak pada cara memulai dan sifat analisnya. Dalam pengertian yang lebih luas pendekatan regional selain memperhatikan
penggunaan ruang untuk kegiatan produksijasa juga memprediksi arah konsentrasi kegiatan dan memperkirakan kebutuhan fasilitas untuk masing-masing konsentrasi
serta merencanakan jaringan-jaringan penghubung sehingga berbagai konsentrasi kegiatan dapat dihubungkan secara efisien.Pendekatan regional adalah pendekatan
yang memandang wilayah sebagai kumpulan dari bagian-bagian wilayah yang lebih kecil dengan potensi dan daya tariknya masing-masing.
•
Sumberdaya yang Tersedia dan Kontribusinya kepada Wilayah
Sumberdaya yang dimiliki oleh suatu wilayah terbagi dalam SDA dan SDM. Dalam suatu upaya pengembangan wilayah nasional, M.T. Zen 1980 menyebutkan
Universitas Sumatera Utara
24
Teknologi
Sumberdaya Alam Sumberdaya Manusia
bahwa perkembangan Indonesia dalam dua-tiga dasawarsa mendatang akan sangat tergantung pada kemampuannya mengerahkan tiga unsur pokok, yakni :
1. Ketersediaan SDA
2. Kemampuan SDM
3. Pemanfaatan Teknologi
Semua unsur tersebut harus ditujukan terutama untuk kesejahteraan masyarakat. Hubungan di antara ketiga unsur tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1.Tiga Elemen Pokok Pengembangan Wilayah
Sumber: Badan Pengkajian dan Penerapaan Tekonologi 1999
Berkembangnya suatu wilyah sangat oleh tingkat pemanfaatan dari ketiga sumberdaya tersebut, seningga upaya pengembangan yang harus dilakukan akan
berbeda antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. J.A. Katili 1983
Pengembangan Wilayah
Universitas Sumatera Utara
25
menyebutkan bahwa masalah yang berhubungan erat dengan pembangunan regional di Indonesia terletak pada proses perencanaan manajemen SDA dalam kaitannya
dengan penduduk. •
Wilayah yang Dikembangkan
Dalam pengembangan wilayah tidak mungkin dapat dilakukan secara serentak seluruhnya. Untuk itu harus diprioritaskan kepada kawasan-kawasan yang memenuhi
kriteria antara lain : 1.
Mempunyai potensi untuk cepat tumbuh. 2.
Mempunyai sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi di daerah sekitarnya.
Sebagai pertimbangan dalam menetapkan kawasan prioritas, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRWN 1997 telah ditetapkan bahwa kawasan yang diprioritaskan
pengembangannya adalah kawasan andalan dan kawasan tertentu. Kawasan andalan adalah kawasan dalam kawasa budidaya yang memiliki potensi
tertentu, baik yang sudah berkembang maupun yang prospektif untuk dikembangkan.Kawasan ini strategis bagi pembangunan serta pengembangan wilayah
nasional. Kawasan andalalan yang sudah berkembang merupakan daerah aglomerasi dari satu kota atau aglomerasi dari sektor produksi. Sedangkan kawasan andala yang
berpotensi berkembang biasanya baru mempunyai SDA dan mempunyai akses terhadap pusat pertumbuhan.
Universitas Sumatera Utara
26
Sedangkan kawasan tertentu adalah kawasan yang telah ditetapkan secara nasional mempunyai nilai strategis yang penataa ruangnya diprioritaskan.
Pengembangan wilayah pada dasarnya mempunyai arti peningkatan nilai manfaat wilayah bagi masyarakat suatu wilayah tertentu mampu menampung lebih banyak
penghuni, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang rata-rata membaik, disamping menunjukkan lebih banyak saranaprasana, barang atau jasa dan kegiatan
usaha-usaha masyarakat yang meningkat, baik dalam arti jenis, intensitas, pelayanan maupun kualitasnya.
Para ahli ilmu regional barat terutama di Eropa lebih menitik beratkan bahwa pengembangan wilayah kepada empat aspek utama yaitu: aspek kelembagaan, aspek
sosial, aspek ekonomi, aspek ekologi.
2.2. Pembangunan Ekonomi Regional