Teori Pertumbuhan Neo-Klassik Teori Basis Ekspor Ekspor Base Theory

35 L = Labor tenaga kerja R = Tanah T = teknologi

2.3.2. Teori Pertumbuhan Neo-Klassik

Teori ini diwakili oleh teori pertumbuhan Alfred Marshall, Robert M Solow, Joseph Scumpeter, dan Trevor Swan. Model Solow dan Swan, menggunakan unsur pertumbuhan penduduk akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan besarnya output yang saling berinteraksi. Teori neo-klasik sebagai penerus dari teori ekonomi klasik menganjurkan agar kondisi selalu diarahkan untuk menuju pasar sempurna. Paham neo-klasik melihat peran kemajuan teknologi inovasi sangat besar dalam memacu pertumbuhan wilayah. Oleh sebab itu pemerintah perlu mendorong kretivitas dalam masyarakat. Analisis paham ini menunjukkan bahwa bahwa untuk terciptanya suatu pertumbuhan yang mantap steady growth diperlukan suatu tingkat saving yang tepat dan seluruh keuntungan pengusaha dalam suatu wilayah di investasikan kembali diwilayah tersebut. Menurut Suryana dalam Adearman 2006, pendapat neo-klasik tentang perkembangan ekonomi dapat diikhtisarkan sebagai berikut; 1. Adanya akumulasi kapital merupakan penting dalam pembangunan ekonomi; Universitas Sumatera Utara 36 2. Perkembangan merupakan proses yang gradual; 3. Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif; 4. Adanya pikiran yang optimis terhadap perkembangan; 5. Aspek internasional merupakan faktor dalam perkembangan.

2.3.3. Teori Basis Ekspor Ekspor Base Theory

Teori basis ekspor ekspor base theory merupakan bentuk model pendapatan regional yang paling sederhana. Penganjur pertama teori ini adalah Tiebout yang dalam perkembangannya dikembangkan lagi oleh Richardson. Perbedaan pandangan antara Tiebout dan Richardson adalah, Tiebout melihat teori basis dari sisi produksi sedangkan Richardson melihatnya dari sisi pengeluaran. Teori ini membagi kegiatan produksijenis pekerjaan yang terdapat dalam satu wilayah atas; pekerjaan basis dasar dan pekerjaan services pelayanan atau non basis. Asumsi pokok dari teori ini menurut Richardson1978; bahwa ekspor adalah satu-satunya unsur otonom dalam pengeluaran. Semua komponen pengeluaran lainnya dianggap sebagai fungsi dari pendapatan, dan fungsi pengeluaran serta fungsi impor kedua-duanya diasumsikam tidak mempunyai intersep tetapi bertolak dari titik nol. Jadi secara tidak langsung hal ini berarti diluar pertambahan alamiah, hanya peningkatan ekspor saja yang dapat mendorong peningkatan pendapatan daerah karena sektor lain terikat peningkatannya oleh peningkatan pendapatan daerah. Universitas Sumatera Utara 37 Strategi pembangunan daerah yang dihasilkan dari teori ini adalah adanya penekanan terhadap pentingnya bantuan kepada dunia usaha yang mempunyai pasar secara nasional maupun internasional. Implementasinya kebijakan yang mencakuppenguranganatau penghapusan hambatan dan batasan terhadap perusahaan- perusahaan yang berorientasi ekspor yang ada dan akan didirikan didaerah itu.

2.3.4. Teori Pertumbuhan Jalur Cepat Yang Disenergikan Turnpike