Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

48 sektor unggulan dilakukan sebagai langkah dalam pengembangan perekonomian wilayah dan pengembangan wilayah.

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai sektor unggulan telah dilakukan oleh beberapa peneliti di berbagai daerah. Keseluruhan hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan olehpeneliti terdahulu yang dijadikan dasar dan bahan pertimbangan dalam mengkaji penelitian ini, antara lain oleh Marwa 2000, dengan judul penelitian Analisis sektor basis di Provinsi Sumatera Selatan, dengan alat analsisis LQ, dan Shift Share. Dari hasil penelitian tersebut didapati bahwa sektor pertanian sebagai sektor basis di Provinsi Sumatera Selatan adalah sektor pertanian, pertambangan migas dan perdagangan. Namun berdasarkan analisis shift share, sektor dan subsektor yang relatif bisa dikembangkan adalah sektor pertanian, subsektor penggalian nonmigas, subsekor industri migas, sektor perdagangan dan sektor jasa. Ahmad Mahruf 2003, dengan judul Penentuan Sektor Unggulan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan alat analisis shift share, LQ, Model Rasio Pertumbuhan, Rasio Pertumbuhan Wilayah, dan Overlay. Dari penelitian ini didapati bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki basis ekonomi pada empat sektor yaitu 1 Sektor Jasa, 2 Sektor Keuangan, persewaan bangunan, dan jasa 3 Sektor pengangkutan dan komunikasi dan 4 Sektor bangunan. Universitas Sumatera Utara 49 Binar Rudatin, tahun 2003, dengan judul Analisis Sektor Basis dalam Rangka Pengembangan Pembangunan Wilayah Studi Kasus Kabupaten-Kabupaten Jawa Tengah, dengan pendekatan analisis shift share, LQ, Tipologi daerah. Dari penelitian ini didadpati bahwa sektor pertanian sebagai sektor basis 22 Kabupten yang ada, dari 29 Kabupten yang ada hanya dua Kabupaten masuk dalam tipologi maju. Maria Yuvita Gobay, 2003 dengan judul Identifikasi Pengembangan Wilayah di Provinsi Papua dengan pendekatan analisis Growth Ratio Model Analysis, LQ, Overlay, dan Entropi Theil Index. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama periode 1993-2000 kabuptenkota di provinsi Papua memiliki corak perekonomian yang bervariasipengelompokan kegiatan sektoralnya.Daerah yang dikatakan maju dan cepat tumbuh: Kabupaten Sorong Daerah Maju tertekan: Kabupaten Jayapura, Kab. Fak Fak, Kab.Manokwari, Kab. Yapen Waropen, Kab. Biak Numfor, dan Kota Jayapura. Selama periode 1993-2000 ketimpangan yang semakin menyempit.Pada masing-masing kabupaten Kota di Provinsi Papua memiliki potensi wilayah yang memiliki keuanggulan komparatif. Bayu Wijaya dan Hastarini Dwi, tahun 2006 dengan judul Analsisis Pengembangan Wilayah dan Sektor Potensial Guna Mendorong Pembangunan di Kota Salatiga, dengan menggunakan alat analisis LQ, Shift share, Tipologi sektoral, dan Analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor basis yang dimiliki Kota Salatiga adalah sektor listrik, bangunan, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa.Hasil analisis Shift Share menunjukkan Kota Salatiga Universitas Sumatera Utara 50 berspesialisasi pada sektor pertambangan, listrik, perdagangan.Sektor yang berpotensi untuk dikembangkan adalah sektor bangunan, pengangkutan, keuangan, persewaan dan jasa. Nudhiatulhda 2007 dengan judul Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Tengah dengan alat analisisi LQ, Shift Share, Model Rasio Pertumbuhan, dan Ovelay. Hasil penelitian ini didapat bahwa dari analisis overlay menunjukkan tidak satupun mempunyai potensi daya saing kompetitif dan komparatif Hasil analisis Shift Share menunjukkan tidak terdapat satupun KabupatenKota yang memiliki sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif, tetapi hanya memiliki spesialisasi. Berdasarkan Tipologi Klassen terdapat 3 KabupatenKota yang termasuk daerah maju tertekan, sedangkan 7 Kabupaten lainnya masuk daerah relatif tertinggal Fachurazy2009 dengan judul Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Kabupaten Aceh Utara dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB, dengan pendekatan analisis klassen tipologi, LQ, Shft Share.Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa sektor unggulan dengan kriteria tergolong ke dalam sektor yang maju dan tumbuh pesat, sektor basis dan kompetitif adalah sektor pertanian. Gita Irina Arief 2009 dengan judul Identifikasi Dan Peran Sektor Unggulan Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menunujukkan bahwa sektor yang menjadi sektor unggulan di DKI Jakarta adalah sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor Universitas Sumatera Utara 51 pengangkutan dan komunikasi , sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa.sektor unggulan yang memiliki daya saing yang lebih baik apabila dibadingkan dengan wilayah lainnya hanya sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Universitas Sumatera Utara 52 5.2.Kerangka Pemikiran Pencapaian tujuan dari pengembangan wilayah adalah terciptanya pembangunan ekonomi yang dapat dilihat dari perkembangan indikator ekonomi yang ada salah satunya menggunakan PDRB.Pembangunan ekonomi diarahkan dengan keterkaitan yang kuat dan salinng mendukung antar sektor- sektor yang menjadi unggulan di Provinsi Sumatera Utara. Adapun sektor- sektor ekonomi di Provinsi Sumatera Utara terdiri dari sembilan sektor antara lain:Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas, dan Air Minum, Sektor Bangunan Konstruksi, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Asuransi, usaha persewaan dan Real estate,dan Sektor Jasa-jasa lainnya. Dengan melihat segala keterbatasan sumber daya masing-masing dalam suatu region, maka dalam perencanaan pembangunan tersebut perlu ditentukan sektor-sektor yang menjadi unggulan dan prioritas agar pembagunan tersebut dapat terarah. Universitas Sumatera Utara 53 Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran Penelitian Keterbatasan Sumberdaya dan Potensi Wilayah Analsis Daya Saing Identifikasi Potensi Ekonomi Unggulan Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan Universitas Sumatera Utara 54

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif.Menurut Namawi 2003:64 metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah akutal pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat.Dengan demikian penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta yang ada dan menganilisis data yang diperoleh.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sumatera Utara karena didasarkan memiliki potensi yang potensial untuk dikembangkan. Dengan struktur fisik wilayah yang beragam dan sebagai salah satu daerah yang terus mengalami perkembangan, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan perencanaan pembangunan sektor-sektor ekonomi di Provinsi Sumatera Utara. Dimana penelitian ini menggunakan waktu dengan rentang antara tahun 1996-2011 15 tahun. Universitas Sumatera Utara