43
Analisis basis dan non basis pada umumnya didasarkan atas nilai tambah atau lapangan kerja. Penggabungan lapangan kerja basis dan lapangan kerja non basis
merupakan total lapangan kerja yang tersedia untuk wilayah tersebut. Demikian pula penjumlahan pendapatan sektor basis dan pendapatan sektor non basis. Teori
basis ini mempunyai kebaikan mudah ditetapkan, sederhana dan dapat menjelaskan struktur perekonomian suatu daerah dan dampak umum dari perubahan-perubahan
jangka pendek. Keterbatasan teori ini tidak terlalu ketat dan dapat menjadi landasan yang sangat bermanfaat bagi peramalan jangka pendek.
2.4. Sektor Unggulan
Pengembangan wilayah merupakan upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi, mengurangi kesenjangan antarwilayah, dan menjaga kelestarian
lingkungan hidup pada suatu wilayah. Penerapan kebijakan pengembangan wilayah itu sendiri harus disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan isu permasalahan di
wilayah bersangkutan.Susantono, 2009. Menurut Sambodo dalam Harisman 2007; Sektor unggulan adalah sektor yang
salah satunya dipengaruhi oleh faktor anugerah endowment factors. Selanjutnya faktor ini berkembang lebih lanjut melalui kegiatan investasi dan menjadi tumpuan
kegiatan ekonomi. Kriteria sektor unggulan akan sangat bervariasi. Hal ini didasarkan atas seberapa besar peranan sektor tersebut dalam perekonomian daerah,
diantaranya : pertama, sektor unggulan tersebut memiliki laju pertumbuhan yang
Universitas Sumatera Utara
44
tinggi; kedua, sektor tersebut memiliki angka penyerapan tenaga kerja yang relatif besar; ketiga, sektor tersebut memiliki keterkaitan antar sektor yang tinggi baik ke
depan maupun ke belakang; keempat, dapat juga diartikan sebagai sektor yang mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi.
Persoalan pokok dalam pembangunan daerah sering terletak pada sumberadaya dan potensi yang dimiliki guna menciptakan jumlah dan jenis peluang
kerja untuk masyarakat daerah.Untuk mewujudkan tujuan tersebut ada kerjasama Pemerintah dan masyrakat untuk dapat mengindentifikasi potensi-potensi yang
tersedia dalam daerah dan diperlukan sebagai kekuatan untuk pembangunan perekonomian wilayah.
Pengembangan wilayah diartikan sebagai semua upaya yang dilakukan untuk menciptakan pertumbuhan wilayah yang ditandai dengan pemerataan pembangunan
dalam semua sektor dan pada seluruh bagian wilayah. Pertumbuhan ekonomi dapat terjadi secara serentak pada semua tempat dan semua semua sektor perekonomian,
tetapi hanya pada titik-titik tertentu dan pada sektor-sektor terntentu pula. Disebutkan juga bahwa investasi diprioritaskan pada sektor-sektor utama yang
berpotensi dan dapat meningkatkan pendapatan wilayah dalam jangka waktu relatif singkat Glasson, 1990.Dari defenisi tersebut dimaksudkan bahwa wilayah yang
memiliki potensi berkembang lebih besar akan berkembang lebih pesat, kemudian pengembangan wilayah tersebut akan merangsang wilayah sekitarnya. Bagi sektor
Universitas Sumatera Utara
45
yang memiliki potensi berkembang lebih besar cenderung dikembangkan lebih awal yang kemudian diikuti oleh perkembangan sektor lain yang kurang potensial.
Dalam pengembangan wilayahdaerah, pengembangan tidak dapat dilakukan serentak pada semua sektor perekonomian akan tetapi diprioritaskan pada
pengembangan sektor-sektor yang potensi berkembangnya cukup besar, atau biasa disebut sebagai sektor unggulan. Karena sektor ini diharapkan dapat tumbuh dan
berkembang pesat yang akan merangsang sektor-sektor lain yang terkait untuk berkembang mengimbangi sektor potensial tersebut. Perkembangan ekonomi suatu
wilayah membangun suatu aktivitas perekonomian yang mampu tumbuh dengan pesat dan memiliki keterkaitan yang tinggi dengan sektor lain sehingga membentuk
forward linkage dan backward linkage. Pertumbuhan yang cepat dari sektor potensial tersebut akan mendorong polarisasi dari unit-unit ekonomi lainnya yang
pada akhirnya secara tidak langsung sektor perekonomian lainnya akan mengalami perkembangan.
Menurut pemikiran ekonomi klasik bahwa pembangunan ekonomi didaerah yang kaya sumber daya alamnya akan lebih maju dan masyarakatnya lebih makmur
dibandingkan didaerah miskin sumber daya alam. Perbedaan tingkat pembangunan yang didasarkan atas potensi suatu daerah, berdampak terjadinya perbedaan sektoral
dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Secara hipotesis dapat dirumuskan bahwa semakin besar peranan potensi sektor ekonomi yang
Universitas Sumatera Utara
46
memiliki nilai tambah terhadap pembentukan atau pertumbuhan PDRB disuatu daerah, maka semakin tinggi laju pertumbuhan PDRB daerah tersebut
Sektor unggulan adalah sektor yang keberadaannya pada saat ini telah berperan besar kepada perkembangan perekonomian wilayah, karena mempunyai
keunggulan-keunggulan kriteria.Selnjutnya faktor ini berkembang lebih lanjut melalui kegiatan investasi dan menjadi tumpuan kegiatan ekonomi.Hal ini atas
seberapa besar peranan sektor tersebut dalam perekonomian daerah Sambodo dalam Ghufron, 2008.
Menurut Amabardi dan Socia 2002 kriteria daerah lebih ditekankan pada komoditas unggulan yang bisa menjadi motor penggerak pembanguan suatu daerah,
diantaranya: 1.
Komoditas unggulan harus mampu menjadi penggerak utama pembangunan perekonomian. Artinya komoditas unggulan dapat
memberikan kontrsibusi yang sangat signifikan pada peningkatan produksi, pendapatan, maupun pengeluaran.
2. Komoditas unggulan mempunyai keterkaitan ke depan dan ke belakang
yang kuat, baik sesama komoditas unggulan maupun komoditas lainnya. 3.
Komoditas unggulan mampu bersaing dengan produk sejenis dari wiayah lain di pasar nasional dan pasar Internasional baik dalam harga produk,
biaya produksi, kualitas pelayanan, maupun aspek lainnya.
Universitas Sumatera Utara
47
4. Komoditas unggulan daerah memiliki keterkaitan dengan daerah lain baik
dalam hal pasar konsumen maupun pemasokan bahan baku. 5.
Komoditas unggulan memiliki status teknologi yang terus meningkat, terutama melalui invasi teknologi.
6. komoditas unggulan mampu menyerap tenaga kerja berkulitas, secara
optimal, sesuai dengan skala produksinya. 7.
Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu mulai dari fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan. Begitu
komoditas unggulan yang satu memasuki tahap penuruanan. Begitu komoditas unggulan lainnya harus mampu menggantikannya.
8. Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak ekstenal dan internal
9. Pengembangan komoditas unggulan harus mendaptkan berbagai
dukungan, misalkan dukungan keamanan, sosial budaya, informasi dan peluang pasar, kelembagaan, fasilitas insentifdisentif, dan lain-lain.
10. Pengembangan komoditas unggulan beroritenasi pada kelestarian
sumberdaya dan lingkungan. Jadi pengembangan suatu sektor unggulan dapat menciptakan peluang bagi
berkembanganya sektor lain yang terkatait baik sebagai input bagi sektor unggulan maupun sebagai imbas dari meningkatnya kebutuhan tenaga kerja sektor unggulan
yang mengalami peningkatan pendapatan. Hal ini yang memungkinkan pengembagan
Universitas Sumatera Utara
48
sektor unggulan dilakukan sebagai langkah dalam pengembangan perekonomian wilayah dan pengembangan wilayah.
2.5. Penelitian Terdahulu