PenjaraSeumur Hidup Mati
Narkotika Gol. I
Berat lebih 1 Kglebih
5 btg pohon Berat
melebihi 5 gram
Mengakibatkan orang lain mati
cacat permanen Mengakibatkan
orang lain mati cacat permanen
Narkotika Gol. II
Berat melebihi 5 gram
Narkotika Gol. III
Pidana Denda Narkotika Gol.
I Denda
800 JT – 8 M Denda
800JT - 8 M Denda
max +13 Denda 1-10 M
Denda max + 13
Denda 1-10 M Denda
max + 13
Narkotika Gol. II
Denda
600 JT - 5 M Denda
Max + 13 Denda
800 JT - 8 M Denda
Max + 13 Denda
800 JT - 6 M
Narkotika Gol. III
Denda
400 JT - 3 M Denda
Max + 13 Denda
600 JT - 5 M Denda
Max + 13 Denda
600 JT - 5 M Denda
Max + 13
Keterangan :
Jenis-jenis perbuatan tanpa hak dan melawan hukum yang diatur dalam tindak
pidana narkotika, dibedakan dalam 4 empat katagori, yaitu :
Katagori I : menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan. Katagori II : memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan.
Katagori III : menawarkan untuk dijual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan.
Katagori IV : menggunakan, memberikan untuk digunakan orang lain. Siswanto, 2012.
Tabel 2.3 Ancaman Pidana bagi Orang TuaWali dari Pencandu Narkotika
yang Belum Cukup Umur
Pasal Perbuatan
Melawan Hukum
Kaitan Pasal Ancaman
Pidana Ancaman
Denda
Pasal 128 Ayat 1
Orang tua wali dari pecandu narkotika
yang belum cukup umur yang sengaja
tidak melapor Pasal 55
Ayat 1 Pidana
Kurungan paling lama 6 bulan
Pidana denda paling
banyak 1 satu juta
rupiah
Ayat 2
Ayat 3
Ayat 4 Pecandu narkotika
yang telah cukup umur
Pasal 55 Ayat 1
Pasal 55 Ayat 1
Rumah sakit dan atau rehabilitasi
medis sebagaimana dimaksud pada ayat
3 harus memenuhi
standar kesehatan yang ditetapkan
Menteri Pecandu
narkotika yang belum cukup
umur dan telah dilaporkan oleh
orang tua atau walinya tidak
dituntut pidana
Siswanto, 2012.
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Tempat
Pemeriksaan narkotika melalui urine menggunakan alat Multi Drug dengan metode Rapid Test dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah
Provinsi Sumatera Utara Jl. Williem Iskandar Pasar V Barat I No.4 Medan-Estate, tepatnya pada bagian devisi toksikologi.
3.2. Sampel, Alat, dan Bahan 3.2.1 Sampel
Sampel yang digunakan dalam pemeriksaan adalah ± 50 ml urine pasien.
3.2.2 Alat
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan adalah: –
Pot plastik sedang, –
Alat Test drug Multi-drug –
Penghitung waktu Stopwatch
3.2.3 Bahan
–
3.3. Prosedur Pengujian 3.3.1 Penyimpanan dan Stabilitas Panel
1. Disimpan dalam wadah tersegel baik pada suhu kamar 2-30 C.
2. Panel tes harus stabil hingga batas kadaluarsa yang tertera pada wadah.
3. Panel tes harus tetap berada dalam wadah tersegel hingga digunakan.
4. Jangan disimpan pada suhu dingin dan jangan digunakan melewati batas
Kadaluarsa.
3.3.2 Pengumpulan Spesimen dan Penyiapan
1. Urine harus dikumpulkan dengan kontainer yang bersih dan kering. 2. Urine dapat dikumpulkan pada waktu yang sama pada saat digunakan.
3. Urine yang terdapat partikel visibel harus disentrifugasi, disaring atau diperbolehkan untuk mengambil supernatan jernih untuk diuji
3.3.3 Penyimpanan spesimen
1. Spesimen urine dapat disimpan pada suhu 2-8
O
C sampai 48 jam hingga pada waktu pengujian.
2. Untuk memperpanjang penyimpanan, spesimen dapat dibekukan dan disimpan dibawah suhu -20
O
C. 3. Spesimen yang sudah dibekukan harus dicairkan sebelum pengujian.
Ketika pengujian termasuk S.V.T, penyimpanan spesimen urin tidak boleh melebihi 2 jam pada suhu kamar atau 4 jam pada suhu dingin.
Untuk hasil yang terbaik, lakukan tes segera setelah pengambilan spesimen urine.
3.3.4 Cara Penggunaan Alat Multi-Drug Sebelum dilakukan pemeriksaan atau pengujian biarkan panel tes, spesimen
urine dan atau kontrol agar menyamai suhu kamar 15-30 C. Setelah itu lakukan pemeriksaan sesuai langkah berikut :
1. Buka alat test card dari wadah tersegel dan gunakan secepat mungkin.
Buka penutup dari test card. Dengan panah penunjuk terhadap spesimen urine, benamkan strip pada test card secara vertikal dalam spesimen