Perumusan Pidana dan Jenis Sanksi Pidana dalam UU No. 352009.

PenjaraSeumur Hidup Mati Narkotika Gol. I Berat lebih 1 Kglebih 5 btg pohon Berat melebihi 5 gram Mengakibatkan orang lain mati cacat permanen Mengakibatkan orang lain mati cacat permanen Narkotika Gol. II   Berat melebihi 5 gram  Narkotika Gol. III     Pidana Denda Narkotika Gol. I Denda 800 JT – 8 M Denda 800JT - 8 M Denda max +13 Denda 1-10 M Denda max + 13 Denda 1-10 M Denda max + 13 Narkotika Gol. II  Denda 600 JT - 5 M Denda Max + 13 Denda 800 JT - 8 M Denda Max + 13 Denda 800 JT - 6 M Narkotika Gol. III  Denda 400 JT - 3 M Denda Max + 13 Denda 600 JT - 5 M Denda Max + 13 Denda 600 JT - 5 M Denda Max + 13 Keterangan : Jenis-jenis perbuatan tanpa hak dan melawan hukum yang diatur dalam tindak pidana narkotika, dibedakan dalam 4 empat katagori, yaitu : Katagori I : menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan. Katagori II : memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan. Katagori III : menawarkan untuk dijual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan. Katagori IV : menggunakan, memberikan untuk digunakan orang lain. Siswanto, 2012. Tabel 2.3 Ancaman Pidana bagi Orang TuaWali dari Pencandu Narkotika yang Belum Cukup Umur Pasal Perbuatan Melawan Hukum Kaitan Pasal Ancaman Pidana Ancaman Denda Pasal 128 Ayat 1 Orang tua wali dari pecandu narkotika yang belum cukup umur yang sengaja tidak melapor Pasal 55 Ayat 1 Pidana Kurungan paling lama 6 bulan Pidana denda paling banyak 1 satu juta rupiah Ayat 2 Ayat 3 Ayat 4 Pecandu narkotika yang telah cukup umur Pasal 55 Ayat 1 Pasal 55 Ayat 1 Rumah sakit dan atau rehabilitasi medis sebagaimana dimaksud pada ayat 3 harus memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan Menteri Pecandu narkotika yang belum cukup umur dan telah dilaporkan oleh orang tua atau walinya tidak dituntut pidana Siswanto, 2012.

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Tempat

Pemeriksaan narkotika melalui urine menggunakan alat Multi Drug dengan metode Rapid Test dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara Jl. Williem Iskandar Pasar V Barat I No.4 Medan-Estate, tepatnya pada bagian devisi toksikologi. 3.2. Sampel, Alat, dan Bahan 3.2.1 Sampel Sampel yang digunakan dalam pemeriksaan adalah ± 50 ml urine pasien.

3.2.2 Alat

Alat yang digunakan dalam pemeriksaan adalah: – Pot plastik sedang, – Alat Test drug Multi-drug – Penghitung waktu Stopwatch

3.2.3 Bahan

– 3.3. Prosedur Pengujian 3.3.1 Penyimpanan dan Stabilitas Panel 1. Disimpan dalam wadah tersegel baik pada suhu kamar 2-30 C. 2. Panel tes harus stabil hingga batas kadaluarsa yang tertera pada wadah.

3. Panel tes harus tetap berada dalam wadah tersegel hingga digunakan.

4. Jangan disimpan pada suhu dingin dan jangan digunakan melewati batas Kadaluarsa.

3.3.2 Pengumpulan Spesimen dan Penyiapan

1. Urine harus dikumpulkan dengan kontainer yang bersih dan kering. 2. Urine dapat dikumpulkan pada waktu yang sama pada saat digunakan. 3. Urine yang terdapat partikel visibel harus disentrifugasi, disaring atau diperbolehkan untuk mengambil supernatan jernih untuk diuji

3.3.3 Penyimpanan spesimen

1. Spesimen urine dapat disimpan pada suhu 2-8 O C sampai 48 jam hingga pada waktu pengujian. 2. Untuk memperpanjang penyimpanan, spesimen dapat dibekukan dan disimpan dibawah suhu -20 O C. 3. Spesimen yang sudah dibekukan harus dicairkan sebelum pengujian. Ketika pengujian termasuk S.V.T, penyimpanan spesimen urin tidak boleh melebihi 2 jam pada suhu kamar atau 4 jam pada suhu dingin. Untuk hasil yang terbaik, lakukan tes segera setelah pengambilan spesimen urine. 3.3.4 Cara Penggunaan Alat Multi-Drug Sebelum dilakukan pemeriksaan atau pengujian biarkan panel tes, spesimen urine dan atau kontrol agar menyamai suhu kamar 15-30 C. Setelah itu lakukan pemeriksaan sesuai langkah berikut : 1. Buka alat test card dari wadah tersegel dan gunakan secepat mungkin. Buka penutup dari test card. Dengan panah penunjuk terhadap spesimen urine, benamkan strip pada test card secara vertikal dalam spesimen