Tempat Hasil METODOLOGI PERCOBAAN

Kadaluarsa.

3.3.2 Pengumpulan Spesimen dan Penyiapan

1. Urine harus dikumpulkan dengan kontainer yang bersih dan kering. 2. Urine dapat dikumpulkan pada waktu yang sama pada saat digunakan. 3. Urine yang terdapat partikel visibel harus disentrifugasi, disaring atau diperbolehkan untuk mengambil supernatan jernih untuk diuji

3.3.3 Penyimpanan spesimen

1. Spesimen urine dapat disimpan pada suhu 2-8 O C sampai 48 jam hingga pada waktu pengujian. 2. Untuk memperpanjang penyimpanan, spesimen dapat dibekukan dan disimpan dibawah suhu -20 O C. 3. Spesimen yang sudah dibekukan harus dicairkan sebelum pengujian. Ketika pengujian termasuk S.V.T, penyimpanan spesimen urin tidak boleh melebihi 2 jam pada suhu kamar atau 4 jam pada suhu dingin. Untuk hasil yang terbaik, lakukan tes segera setelah pengambilan spesimen urine. 3.3.4 Cara Penggunaan Alat Multi-Drug Sebelum dilakukan pemeriksaan atau pengujian biarkan panel tes, spesimen urine dan atau kontrol agar menyamai suhu kamar 15-30 C. Setelah itu lakukan pemeriksaan sesuai langkah berikut : 1. Buka alat test card dari wadah tersegel dan gunakan secepat mungkin. Buka penutup dari test card. Dengan panah penunjuk terhadap spesimen urine, benamkan strip pada test card secara vertikal dalam spesimen urine selama kurang lebih 10-15 detik. Benamkan strip setidaknya pada tingkat garis yang melengkung tetapi jangan diatas tanda panah pada test card. 2. Tutup dan letakkan test card pada permukaan rata yang non-absorben, mulai perhitungan waktu dan tunggu hingga garis berwarna muncul. 3. Baca strip adulterasi antara waktu 3 dan 5 menit dengan membandingkan warna pada strip adulterasi pada chart berwarna. Jika hasil menunjukkan adanya adulterasi jangan langsung menafsirkan hasil tes, tetapi coba uji lagi urine tersebut atau ambil spesimen lain. 4. Baca hasil strip pada selang waktu 5 menit. 3.3.5 Pembacaan Hasil Panel Negatif : Terdapat garis berwarna pada bagian kontrol garis C dan garis berwarna pada bagian T yang menunjukkan hasil negatif terhadap drug tersebut. Ini menunjukkan bahwa konsentrasi obat pada spesimen urine berada dibawah kontrol drug tersebut Catatan: hasil berwarna pada bagian test T bisa saja beragam, namun hasil tetap dianggap negatif walaupun hanya muncul garis berwarna buram. Positif : Terdapat garis berwarna pada bagian kontrol garis C tetapi tidak terdapat garis berwarna pada bagian T terhadap drug tersebut yang mengindikasikan hasil tes positif. Ini menunjukkan bahwa konsentrasi obat pada spesimen urine melebihi kontrol drug tersebut. Invalid : Garis kontrol tidak muncul. Ketidak cukupan volume spesimen atau prosedur pelaksanaan yang salah merupakan peyebab pada umumnya hingga garis kontrol tidak muncul. Kaji ulang prosedur dan ulangi pengujian menggunakan panel test yang baru. Jika masalah tetap terjadi, jangan lanjutkan pengujian dan segera hubungi distribusi lokal anda. `3.3.6 Defenisi Operasional 1. Adulterasi adalah perusakan spesimen urine dengan tujuan memberikan hasil palsu dengan merubah hasil tes. Penggunaan adulteran menyebabkan hasil negatif yang palsu pada drug test dengan merusak skrining test dan menghancurkan keberadaan narkotika pada urine. 2. Dilusi adalah salah satu cara untuk memalsukan hasil drug test dengan ada atau tidaknya mikroorganisme yang terdapat pada urine. 3. Drug adalah obat narkotika. 4. S..V.T penandaan warna adulteran 5. GLP adalah singkatan dari Good Laboratory Practice mengacu pada kualitas sistem pengendalian menajemen untuk penelitian laboratorium dan organisasi untuk mencoba memastikan keseragaman, konsistensi,reliabilitas, reproduktifitas, kualitas, dan dan integritas kimia termasuk obat-obatan tes keamanan non-klinis melalui uji toksisitas kronis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil yang didapat setelah dilakukan pemeriksaan terhadap urine pasien adalah pasien negatif menggunakan narkotika. Dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Hasil Tes Urine Pasien

4.2 Pembahasan

Cara pembacaan alat drug test Negatif jika terdapat garis berwarna pada bagian kontrol garis C dan garis berwarna pada bagian T yang menunjukkan hasil negatif terhadap drug tersebut. Ini menunjukkan bahwa konsentrasi obat pada spesimen urin berada dibawah kontrol drug tersebut. Tetapi jika hasil berwarna pada bagian test T bisa saja beragam, namun hasil tetap dianggap negatif walaupun hanya muncul garis berwarna buram. Positif jika terdapat garis berwarna pada bagian kontrol garis C tetapi tidak terdapat garis berwarna pada bagian T terhadap drug tersebut yang mengindikasikan hasil tes positif. Ini menunjukkan bahwa konsentrasi obat pada spesimen urin melebihi kontrol drug tersebut. Invalid jika garis kontrol tidak muncul. Ketidak cukupan volume spesimen atau prosedur pelaksanaan yang salah merupakan peyebab pada umumnya hingga garis kontrol tidak muncul. Kaji ulang prosedur dan ulangi pengujian menggunakan panel test yang baru. Jika masalah tetap terjadi, jangan lanjutkan pengujian dan segera hubungi distribusi lokal anda. Multi-Drug satu langkah Screen Test Panel Urine adalah immunoassay berdasarkan pada prinsip kompetitif mengikat. Obat yang mungkin ada dalam spesimen urin bersaing konjugasi obat masing-masing untuk situs di antibodi spesifik mereka mengikat. Selama pengujian, spesimen urin bermigrasi ke atas oleh aksi kapiler, obat A, jika hadir dalam spesimen urin bawah konsentrasi cut- off-nya, tidak akan jenuh situs pengikatan antibodi spesifik dilapisi partikel. Partikel antibodi dilapisi kemudian akan ditangkap oleh konjugasi obat Imobilisasi dan garis berwarna terlihat akan muncul di wilayah garis uji strip obat tertentu. Garis berwarna tidak akan terbentuk di wilayah garis uji jika tingkat obat di atas konsentrasi cut-off karena itu akan jenuh semua situs pengikatan antibodi dilapisi partikel. Obat-positif spesimen urin tidak akan menghasilkan garis berwarna di wilayah tertentu garis uji strip karena persaingan obat, sementara spesimen urin obat-negatif atau spesimen yang mengandung konsentrasi obat kurang dari cut-off akan menghasilkan garis Di wilayah garis uji. Untuk melayani sebagai kontrol prosedural, garis berwarna akan selalu muncul di ragion garis kontrol Menunjukkan volume tepat dari spesimen telah ditambahkan membran akhir wicking telah terjadi.

4.2.1 Pembacaan SVT Adulteran

Pembacaan SVT Adulteran adalah dengan hasil semi-kuantitatif yang diperoleh dengan membandingkan secara visual warna yang bereaksi pada strip dengan warna tang tercetak pada chart berwarna. Tidak ada peralatan yang dibutuhkan. Adulterasi merupakan perusakan spesimen urine dengan tujuan untuk mengubah hasil tes. Penggunaan adulteran dapat menyebabkan hasil negatif yang palsu pada drug test dengan cara merusak skrining test dan menghancurkan kebaradaan narkotika dalam urine. Dilusi juga merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memalsukan hasil drug test. Salah satu cara terbaik untuk menguji adanya adulterasi dan dilusi adalah dengan menentukan karakterisasi kandungan urin seperti pH dan berat spesifik