2.8 Komposisi Urine
Komposisi zat - zat dalam urine bervariasi tergantung jenis makanan serta air yang diminumnya. Urine normal berwarna jernih transparan, sedang warna
urine kuning muda urine berasal dari zat warna empedu bilirubin dan biliverdin. Urin normal pada manusia terdiri dari air, urea, asam urat, amoniak, kreatinin,
asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, garam - garam terutama garam dapur, dan zat - zat yang berlebihan di dalam darah misalnya vitamin C dan obat -
obatan. Semua cairan dan materi pembentuk urine tersebut berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urine berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika
molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa Simanjuntak, 1997.
2.9 Tes Urine
Tes urine biasanya digunakan perusahaan bagi para karyawan baru untuk
menjalani prosedur penerimaan karyawan baru.Pada umumnya, tes urine meliputi deteksi keberadaan zat - zat yang seharusnya tidak terdapat dalam
urine, misalnya,protein zat gula, bakteri, kristal - kristal tertentudalam jumlah yang besar. Tes urine juga digunakan untuk mendeteksi kehamilan serta zat -
zat narkoba Simanjuntak, 1997.
2.10 Penyakit Yang Dapat Dideteksi Oleh Tes Urine
Penyakit yang dapat dideteksi melalui tes urine cukup banya, antara lain penyakit ginjal,diabetes kencing manis, gangguan hati lever, eklampsia pada
wanita hamil, dan beberapa lagi lainnya. Pada penyakit - penyakit tersebut, tes urine tetap harus didampingi dengan pemeriksaan fisik. Sebab, tes urine hanyalah
pelengkap atau penguat dugaan adanya penyakit dalam tubuh Simanjuntak, 1997.
2.11 Mekanisme Pemeriksaan Urine
Urine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal dengan melalui glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai Bowman,
berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali Zat - zat yang sudah disaring pada glomerulus,
sisa cairan akan diteruskan ke piala ginjal terus berlanjut ke ureter Simanjuntak, 1997.
2.12 Perumusan Pidana dan Jenis Sanksi Pidana dalam UU No. 352009.
Perumusan pidana dan jenis pidana saat mengkonsumsi narkotika diatur
oleh UU No. 35 2009, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.2 Perumusan Pidana dan Jenis Sanksi Pidana dalam UU No.352009
Perbuatan Melwan Hukum
Jenis Pidana
KATAGORI I
KATAGORI II
KATAGORI III
KATAGORI IV Pidana Penjara
Narkotika Gol. I
4-12 tahun 5-20 tahun
4-12 tahun 5-20 tahun
5-15 tahun 5-20 tahun
5-15 tahun 5-20 tahun
Narkotika Gol. II
3-10 tahun
5-15 tahun 4-12 tahun
5-20 tahun 4-12 tahun
5-15 tahun Narkotika Gol.
III
2-7 tahun 5-20 tahun
3-10 tahun 5-15 tahun
3-10 tahun 5-15 tahun