digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
menimbulkan ketergantungan
II Narkotika yang berkhasiat peng-
obatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan
Dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan, serta mempunyai potensi tinggi menimbulkan
ketergantungan. Morfin, petidin
, serta turunannya
III Narkotika yang berkhasiat peng-
obatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, serta mempunyai potensi tinggi
menimbulkan ketergantungan. Kodein, dan
garam-garam narkotika
dalam golongan
tertentu
Psikotropika I
Psikotopika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai
potensi amat kuat menimbulkan sindroma ketergantungan.
MDMA, Ekstasi, LSD,
STP
II
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan, serta
mempunyai potensi kuat mengaki batkan sindroma ketergantungan.
Amfetamin, fensiklidin,
sekorbarbital, metakualon,
metil- fenidat ritalin.
III Psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan, serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergan tungan.
Fenobarbital, Flunitrazepam
IV Psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan, serta mempunyai potensi ringan
menimbulkan sindroma ketergan-
tungan.
Diazepam, klobazam,
bromazepam, klonazepam,
Klordiazepoksi da, nitrazepam,
BK, DUM, MG
Tjokronegoro dan Hendra utama, 2002
2.3. Jenis Narkotika dan Psikotropika yang Sering Disalahgunakan
Jenis-jenis Narkotika dan psikotropika antara lain ialah :
2.3.1 Opioida
Opioida dihasilkan dari getah opium poppy yang diolah menjadi morfin, kemudian dengan proses tertentu menghasilkan putau, dimana putau mempunyai
kekuatan 10 kali melebihi morfin. Opioid sintetik mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin. Opioida atau opiate biasanya digunakan dokter sebagai
analgetika kuat berupa peptidin, methadone, talwin, codein, dan lain-lain Sumiati, 2009.
Opiate disalahgunakan dengan cara disuntik atau dihisap, dengan nama jalananya adalah putau, ptw, black heroin, brown sugar. Opiate dibagi dalam 3
golongan besar, yaitu : 1.
Opiate alamiah : morfin, opium, codein 2.
Piate semi sintetik : heroin putau, hidromorfin 3.
Piate sintetik : meperidin, propoksipen, metadon. Sumiati, 2009.
Masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan opiate dapat berupa jangka pendek ataupun jangka panjang, seperti gagal nafas, koma,
kematian, trauma, atau kecelakaan pada saat mencari zat, AIDS, dan hepatitis, infeksi lokal dan sistemik, serta konvulsi Sumiati, 2009.
2.3.2 Kanabis Ganja
Kanabis ganja mengandung delta-9 tetra-hidrokanabinol THC. Ganja yang dibentuk seperti rokok merupakan tanaman yang sudah dikeringkan dan
sudah dirajang. Kemudian dilinting seperti tembakau. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah sindrom amotivasional, yaitu sekumpulan gejala yang timbul karena
penggunaan ganja dalam jangka waktu yang lama dan dalam jumlah yang banyak sehingga mengakibatkan kemampuan bicara, baca, hitung akan menurun,
kemampuan dan keterampilan sosial terhambat, menghindari persoalan bukan menyelesaikannya, gerak anggota badan lambat, perhatian terhadap lingkungan
sekitar berkurang sampai tidak bereaksi sama sekali ketika dipanggil, mudah percaya mistik, kurang bersemangat dalam bersaing, dan kurang memikirkan
masa depan. Perubahan fisik juga terjadi seperti mulut kering, sakit tenggorokan, peningkatan denyut jantung, hipotensi ortostatik, bronhitis, immunosupresi,
penurunan testosterone dan sperma, gangguan menstruasi dan ovulasi, cemas, paranoid dan panik, kesulitan pengambilan keputusan, gangguan tidur, halusinasi
dan delusi Sumiati, 2009.
Gambar 2.1 : Daun Ganja