Perputaran Persediaan Perputaran Modal Kerja Debt to Equity Ratio

18 tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Hal yang jelas adalah rasio perputaran piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan penagihan piutang. Rumusan untuk mencari receivable turn over adalah sebagai berikut: ���������� ���� ���� ��� = ��������� ������ �������

2.1.3.3 Perputaran Persediaan

Menurut Syahyunan 2013 : 78 persediaan meliputi “semua barang atau bahan yang diperlukan dalam proses lebih lanjut atau dijual. Persediaan mempunyai peran yang penting bagi setiap perusahaan karena erat hubungannya dengan produksi dan penjualan”. Kasmir 2012 : 180 perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam sediaan inventory ini berputar dalam satu periode. Rasio ini dikenal dengan nama Inventory Turn Over . Dapat diartikan pula bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu tahun. Apabila rasio yang diperoleh tinggi, ini menunjukkan perusahaan bekerja secara efisien dan likuid persediaan semakin baik. Rumusan untuk mencari inventory turn over dapat digunakan dengan cara sebagai berikut: ��������� ���� ���� ��� = ��������� �������

2.1.3.4 Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja atau working capital turn over menurut Kasmir 2012 : 182 merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar selama suatu periode atau dalam suatu periode. Untuk mengukur rasio ini, kita membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja rata-rata. Apabila perputaran modal kerja yang rendah, dapat diartikan 19 perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu besar demikian pula apabila sebaliknya yang terjadi. Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah sebagai berikut: ���������� ����� ����� ���� = ��������� ����� ℎ ����� �����

2.1.3.5 Debt to Equity Ratio

Dalam praktiknya untuk menutupi kekurangan akan kebutuhan dana, perusahaan memiliki beberapa pilihan sumber dana yang dapat digunakan. Pemilihan sumber dana ini tergantung dari tujuan, syarat-syarat, keuntungan, dan kemampuan perusahaan tentunya. Sumber-sumber dana secara garis besar dapat diperoleh dari modal sendiri dan pinjaman bank atau lembaga keuangan lainnya. Perusahaan dapat memilih dana dari salah satu sumber tersebut atau kombinasi dari keduanya. Utang menurut Nafarin 2007 : 342 adalah kewajiban debitor peminjam untuk melaksanakan sesuatu kepada kreditor pemberi pinjaman selama jangka waktu tertentu. Utang terdiri atas utang jangka pendek utang lancar dan utang jangka panjang utang tak lancar. Utang jangka pendek short-debt term atau utang lancar current debt adalah utang yang berjangka waktu paling lama satu tahun, seperti utang usaha, beban terutang, wesel bayar, kredit modal kerja, dan lain-lain. Utang jangka panjang long-term debt atau utang tak lancar noncurrent debt adalah utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun, seperti : utang obligasi, utang hipotek, kredit investasi, dan lain-lain. Menurut Erawati dan Sunarto 2002 : 91 utang lancar adalah “utang yang rentang waktu pelunasannya tidak lebih dari 1 tahun, dimana pelunasannya bisa menggunakan dengan cara menggunakan aktiva lancar dan menciptakan utang lancar lainnya utang wesel”. Sedangkan Utang jangka panjang dalam Erawati dan Sunarto 2002 : 101 adalah “kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang 20 pelunasan atau jatuh temponya lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca. Jika ingin memperoleh sumber dana yang akan digunakan dalam jangka waktu yang panjang ialah dengan mengeluarkan sertifikat obligasi”. Setiap sumber dana memiliki kelebihan dan kekurangannya masing- masing. Misalnya penggunaan modal sendiri memiliki kelebihan, yaitu mudah diperoleh persyaratan ringan dan beban pengembalian yang relatif lama. Disamping itu, dengan menggunakan modal sendiri, tidak ada beban untuk membayar angsuran termasuk bunga dan biaya lainnya. Sebaliknya, kekurangan penggunaan modal sendiri sebagai sumber dana adalah jumlahnya yang relatif terbatas, terutama pada saat membutuhkan dana yang relatif besar. Jika memilih modal pinjaman, kelebihannya adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas dan menambah motivasi manajemen untuk bekerja lebih aktif dan kreatif karena dibebani untuk membayar beban kewajibannya. Sekalipun terkadang lebih risiko, untuk investasi tertentu manajemen menggunakan modal pinjaman. Sementara itu kekurangannya adalah persyaratan untuk memperolehnya relatif sulit. Artinya, untuk memperoleh dana, diperlukan syarat-syarat tertentu yang transparan. Hal inilah yang terkadang membuat perusahaan sulit untuk memenuhinya. Disamping itu kelemahannya adalah perusahaan debitur dibebani pembayaran angsuran atau cicilan pokok pinjaman + bunga dan biaya lainnya seperti biaya administrasi, biaya provisi, dan komisi. Kombinasi dari penggunaan dana dikenal dengan nama rasio penggunaan dana pinjaman atau utang atau dikenal dengan nama rasio solvabilitas atau rasio leverage. Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan 21 untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan dilikuidasi. Menurut Kasmir 2012 : 156 debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam dengan pemilik perusahaan. Bagi perusahaan semakin besar rasio ini akan semakin baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan terhadap nilai aktiva. Rasio ini juga memberikan petunjuk umum tentang kelayakan dan rasio keuangan perusahaan. Rumusan untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total utang denga total ekuitas sebagai berikut: ���� �� ������ ����� ��� = ����� ����� ���� ������� ������ 2.1.2 Profitabilitas 2.1.2.1 Pengertian Profitabilitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 12 49

Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2013.

0 0 22

Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 5 32

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 0 4

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 22

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 3

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 10