73 periode tertentu. Semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan maka
semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Ini berarti bahwa perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban
finansialnya. Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Satriya dan Putu 2014,
Santhi dan Sayu Ketut 2014 yang menunjukkan bahwa perputaran kas Cash Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas Return on Investment
perusahaan.
4.3.2.2 Pengaruh Receivable Turn Over terhadap Return on Investment
Berdasarkan Tabel 4.9 nilai LnRTO diperoleh sebesar -1.890 dengan signifikansi 0.066 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05. Menunjukkan
bahwa variabel Receivable Turn Over tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment
. Tanda koefisien variabel Receivable Turn Over sebesar - 0.314 bertanda negatif menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara
kedua variabel. Keadaan perputaran piutang yang tinggi menunjukkan bahwa semakin
efisien dan efektif perusahaan mengelola piutang, hal ini berarti profitabilitas perusahaan dapat dipertahankan.
Tingkat perputaran piutang dapat menggambarkan tingkat efektifitas suatu perusahaan. Semakin cepat tingkat
perputaran piutang, maka modal kerja yang ditanamkan dalam piutang juga semakin efektif. Periode perputaran atau periode terikatnya modal dalam piutang
adalah tergantung kepada syarat pembayarannya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaranya, berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang berarti
74 bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah.
Hal ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Iqbal et al 2014, Raheman dan Nasr 2007, Lazaridis dan Tryfonidis 2006, menunjukkan bahwa
perputaran piutang Receivabel Turn Over berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas Return on Investment perusahaan.
4.3.2.3 Pengaruh Inventory Turn Over terhadap Return on Investment
Berdasarkan Tabel 4.9 nilai LnITO diperoleh sebesar 1.214 dengan signifikansi 0.232 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05. Menunjukkan
bahwa variabel Inventory Turn Over tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Investment
. Tanda koefisien variabel Inventory Turn Over sebesar 0.176 bertanda positif menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kedua
variabel. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan memperkecil risiko
terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, di samping itu akan menghemat ongkos
penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut. Persediaan yang besar dalam perusahaan dapat menyebabkan biaya penyimpanan persediaan,
misalnya uang yang terikat dalam persediaan tidak dapat menghasilkan laba, penyimpanan dan asuransi yang harus dibayar, dan mungkin ada resiko
kehilangan atau keusangan. Semakin tinggi perputaran persediaan maka semakin besar pula keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Iqbal et al 2014, Satriya dan Putu 2014 bahwa perputaran persediaan Inventory Turn Over
75 berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas Return on
Investment perusahaan.
4.3.2.4 Pengaruh Working Capital Turn Over terhadap Return on Investment