Uji Multikolonieritas Uji Autokorelasi

61 Gambar 4.4 telah memperlihatkan grafik normal probability plot, yang menunjukkan bahwa data titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal tersebut berarti data terdistribusi dengan normal. Gambar 4.5 telah memperlihatkan bahwa pada grafik histogram, distribusi data mengikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak menceng skewness ke arah kiri atau kanan, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut terdisbusi normal. Tabel 4.5 telah menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov- Smirnov K-S untuk variabel Working Capital Turn Over sebesar 1.079 dengan probabilitas signifikansi Asymp. Sig. 2-tailed 0.194 dan nilainya jauh diatas α = 0.05 dan nilai Kolmogorov-Smirnov K-S untuk varibel Debt to Equity Ratio sebesar 0.968 dengan probabilitas signifikansi Asymp. Sig. 2-tailed 0.306 dan nilainya jauh diatas α = 0.05, hal ini menunjukkan variabel Working Capital Turn Over dan Debt to Equity Ratio berdistribusi secara normal. Hasil pengujian dengan menggunakan grafik, histogram dan model Kolmogorov-Smirnov, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data telah terdistribusi normal, sehingga dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya.

4.2.2.2 Uji Multikolonieritas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas adalah dengan melihat besaran kolerasi antar variabel independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, yaitu nilai Tolerance 0,10 dan Variance Inflasion Factor VIF 10. Uji multikolonieritas menunjukkan hasil seperti yang disajikan pada tabel pengujian berikut ini: 62 Tabel 4.6 Pengujian Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -3.027 .319 -9.504 .000 LnCR .343 .085 .399 4.033 .000 .239 4.184 LnRTO -.314 .166 -.141 -1.890 .066 .418 2.394 LnITO .176 .145 .076 1.214 .232 .598 1.672 LnWCTO .317 .075 .327 4.200 .000 .386 2.593 LnDER -.653 .142 -.406 -4.587 .000 .298 3.359 a. Dependent Variable: LnROI Sumber: Output SPSS, diolah oleh penulis, 2015 Berdasarkan data Tabel 4.6 tersebut dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel independen lebih besar dari 0.10, yaitu untuk variabel LnCR sebesar 0.239, variabel LnRTO sebesar 0.418, variabel LnITO sebesar 0.598, variabel LnWCTO sebesar 0.386, variabel LnDER sebesar 0.298. Nilai VIF dari masing-masing varibel independen diketahui kurang dari 10, yaitu untuk variabel LnCR sebesar 4.184, variabel LnRTO sebesar 2.394, variabel LnITO sebesar 1.672, variabel LnWCTO sebesar 2.593, variabel LnDER sebesar 3.359. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terdapat multikolonieritas.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menentukan ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan uji 63 Durbin Watson . Dalam model regresi ini terjadi autokorelasi apabila nilai DU DW 4 – DU. Hasil uji Durbin Watsoni dalam penelitian ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.7 Pengujian Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .950 a .902 .890 .28407 2.024 a. Predictors: Constant, LnDER, LnITO, LnRTO, LnWCTO, LnCR b. Dependent Variable: LnROI Sumber: Output SPSS, diolah oleh Penulis, 2015 Dari tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai DW test yaitu sebesar 2.024. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5, jumlah pengamatan N sebanyak 48, dan jumlah variabel k sebanyak 6, maka didapatkan nilai batas atas DU sebesar 1.77253. Oleh karena itu, nilai DW lebih besar dari 1.77253 dan lebih kecil dari 4 – 1.77253 = 2.22747 atau dapat dinyatakan bahwa 1.77253 2.024 4 – 1.77253 DU DW 4 – DU yaitu nilai Durbin Watson DW terletak diantara batas atas DU dan 4 – DU maka koefisien autokorelasinya sama dengan nol. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 12 49

Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sub Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2013.

0 0 22

Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 5 32

PENGARUH MANAJEMEN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014).

0 0 4

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 11

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 22

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 3

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2014

0 0 10