Metode Pengukuran Prosedur Pemeriksaan Analisis Data

3.6 Metode Pengukuran

1. Identifikasi Jamur Khamir Analisis yang dilakukan terhadap jamur khamir pada penelitian ini meliputi keberadaan jamur khamir pada susu segar dan susu kemasan selama proses identifikasi khamir yang tumbuh dalam susu. 2. Identifikasi Jamur Penicillium Analisis yang dilakukan terhadap jamur penicillium pada penelitian ini meliputi keberadaan jamur penicillium pada susu segar dan susu kemasan selama proses identifikasi penicillium yang tumbuh dalam susu.

3.7 Prosedur Pemeriksaan

1. Tujuan Pemeriksaan Mengamati keberadaan koloni jamur Penicillium dan Khamir dari sampel susu kemasan dan susu segar menggunakan metode cawan tuang. 2. Alat dan Bahan Alat : 1. Erlenmeyer 2. Pipet volume steril 3. Petridish steril 4. Inkubasi 5. Pinset 6. Autoclave 7. Beaker glass 8. Gelas ukur Universitas Sumatera Utara Bahan : 1. Susu Segar 2. Susu kemasan 3. Aquades 4. Media PDA steril 3. Prosedur Kerja 1. Persiapan diri, Gunakan APD. 2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 3. Ambil 1 ml sampel susu menggunakan pipet steril. 4. Masukkan sampel susu tersebut dengan 10 ml Aquades H 2 0 ke dalam beaker glass. 5. Aduk sampel tersebut agar tercampur rata. 6. Encerkan larutan tersebut sampai dengan keenceran 10 -5 . 7. Aduk rata. 8. Ambil 1 ml sampel yang telah terlarut dengan aquadest. 9. Campurkan kedalam media Potato Dextrose Agar PDA. 10. Kemudian campuran tersebut diinkubasi selama 48 jam 2 Hari. 11. Kemudian dilakukan pengamatan keberadaan jamur pada susu. 12. Setelah diamati, jamur yang ditemukan diidentifikasi untuk mengenali jamur penicillium dan jamur khamir.

3.8 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan analisis yang menyatakan distribusi frekuensi objek penelitian yang diteliti, untuk menggambarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, melalui pengamatan secara langsung dan pengujian labolatorium yang telah dilakukan kemudian dibandingkan dengan SNI nomor 3141.1.2011 tentang Susu Segar dan SNI nomor 7388 tahun 2009 tentang Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalam Pangan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Analisis Susu Kemasan dan Susu Segar

4.1.1 Analisis Susu Kemasan

Susu kemasan yang beredar di Kota Medan telah memenuhi aturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 69 tahun 1999 pasal 3 yang menyatakan bahwa kemasan wajib mencantumkan tanggal kadaluarsa bahan makanan di bagian kemasannya masing-masing. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Analisis Tanggal Kadaluarsa Susu Kemasan yang Beredar di Kota Medan Tahun 2015 No Susu Kemasan Jenis Susu Tanggal Kadaluarsa 1. Plastik ber-tube Susu kental manis April 2016 2. Kaleng Susu kental manis Maret 2016 3. Plastik Sachet Susu kental manis Maret 2016 4. Botol plastik Susu cair UHT 24 Februari 2016 5. Tetra pack Susu cair UHT 27 April 2016 6. Karton Aluminium Susu cair UHT 04 Februari 2016 7. Kaleng Susu cair UHT April 2016 8. Kotak Susu cair UHT Februari 2016 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 8 sampel susu kemasan yang diidentifikasi, susu tersebut masih memiliki jangka waktu layak konsumsi 5 sampai 7 bulan dari tanggal pengujian laboratorium terhadap susu tersebut yaitu tanggal 15 September 2015. Masa layak konsumsi yang terlama adalah susu cair siap konsumsi dengan jenis kemasan tetrapack. Masa layak konsumsi yang paling singkat adalah susu cair siap konsumsi dengan jenis kemasan kotak. Universitas Sumatera Utara