Susu Kemasan Susu kemasan cair adalah produk susu yang dikemas dalam kemasan cair.

lemak terganggu, maka garam dari darah akan masuk kedalam susu untuk mempertahankan tekanan osmosis yang menurun yang diakibatkannya. 9. Variasi musim Pada musim panas kandungan lemak susu menurun, sedangkan SNF sedikit menuruntidak teratur. 10. Teknik pemerahan Apabila teknik pemerahan susu tidak diperhatikan, maka hasil pemanenan susu tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga dalam hal ini diperhatikan adanya interaksi yang harmonis antara manusia dan hewan, waktu pemerahan yang teratur, sanitasi harus baik, agar hewan benar-benar siap perah.

2.10 Susu Kemasan Susu kemasan cair adalah produk susu yang dikemas dalam kemasan cair.

Berbeda dengan susu bubuk yang sudah banyak mengalami proses menjadi bentuk bubuk, susu kemasan cair tetap berbentuk cair walaupun sudah dikemas. Proses pengemasan tidak banyak mengurangi kandungan gizi serta vitamin yang ada di dalamnya. Selama masih dalam masa belum kadaluarsa susu kemasan cair aman dan sehat untuk dikonsumsi Paidi,2012. Kelebihan dari susu kemasan cair adalah masa daya tahannya bisa lebih lama dibandingkan susu segar biasa tanpa kemasan. Daya tahan yang lama ini memungkinkan susu kemasan cair untuk didistribusikan secara meluas berbagai daerah bahkan diekspor ke luar negeri. Adapun kekurangannya, proses Universitas Sumatera Utara pengemasan akan mengurangi nutrisi dan gizi yang ada, serta kemungkinan dicampur dengan bahan pengawet, pewarna atau penguat rasa Paidi,2012. Jenis susu yang termasuk dalam susu kemasan adalah susu yang telah melalui beberapa proses pengolah dan dikemas sedemikian rupa untuk menjaga kualitas susu tersebut untuk memperpanjang masa simpan. Kemasan susu sebaiknya didesain untuk melindungi produk dari kontaminasi oleh debu atau bakteri dan dari pengaruh sinar oleh oksigen. Jenis dan bentuk kemasan susu yang sering digunakan yaitu plastik, karton, kaleng dan gelas. 1. Plastik Jenis kemasan plastik yang biasa digunakan untuk mengemas susu adalah polietilen dan polistiren yang bersifat kaku berbentuk botol dan gelas dilengkapi dengan tutup yang bervariasi seperti dibuat dari karton alumunium foil yang direkat pada mulut botol, tutup metal bersekrup atau plastik polietilen dengan sumbat. Film plastik juga sering digunakan dengan bentuk kemasan kantung. Contoh susu yang dikemas dalam plastik adalah susu pasteurisasi. 2. Karton Pengemasan susu dengan karton dalam bentuk kotak yang diberi lapisan Win dan plastik polyvinil khlorida merupakan kemasan yang praktis dan menarik dengan berbagai bentuk, yaitu: bata segi empat Zupack, Tetra Gabled, tetrahedral Tetra Pak, bentuk kotak dengan bagian atas dilipat Tetra Gabled. Susu yang dikemas dalam karton ini menggunakan proses aseptik yaitu produk dan wadah dipanaskan secara terpisah. Metoda pemanasan susu Universitas Sumatera Utara yang umumnya dikemas dengan karton ini yaitu produk cairan jenis Ultra High Temperatur UHT atau High Temperature Short Time HTST sehingga dapat bertahan sampai lebih dari 1 bulan. 3. Kaleng Kaleng digunakan untuk mengemas susu yang diproses dengan cara pemanasan konvensional, dimana pemanasan dilakukan setelah susu dimasukkan ke dalam kaleng, sehingga diperlukan wadah yang kuat untuk mempertahankan produk tidak bocor. Jenis kemasan ini digunakan pula oleh produk lainnya yang menggunakan cara pemanasan konvensional. Kemasan kaleng dengan tutup alumunium dan plastik umumnya digunakan untuk mengemas susu bubuk dan berbagai produk tepung lainnya yang menggunakan proses secara aseptik. 4. Gelas Kemasan gelas dalam bentuk botol yang bermulut lebar dan tebal digunakan untuk pengemasan susu cair dan produk susu lainnya seperti yoghurt. Tutup gelas menggunakan bahan kertas alumunium, plastik polyethilen, polypropilen dan karton.

2.11 Jamur