3. Latar belakang kehidupannya, contoh : riwayat sejak kecilnya, pergaulan di luar dan di dalam rumah, hubungan interaksi antara
anggota keluarga, latar belakang dilakukannya pidana tersebut. Data-data yang diperlukan dalam rangka pembuatan laporan Bimbingan
Kemasyarakatan diperoleh dari keterangan si anak sendiri, orang tua anak, dan lingkungan sekitar anak. Hasil dari laporan Bimbingan Kemasyarakatan
tidaklah bersifat mengingat Hakim tetapi merupakan suatu alat pertimbangan yang mau tidak mau wajib diperhatikan oleh Hakim. Sehingga menjadi
pedoman bagi hakim dalam memutuskan perkara pidana anak di muka Pengadilan.
Dengan keberadaan laporan Bimbingan Kemasyarakatan diharapkan Hakim dapat lebih mengenal pribadi anak dan mengerti kondisi sebenarnya
yang dialami oleh anak sebagai latar belakang terjadinya suatu tindak pidana oleh anak. Sehingga hasil putusan dari hakim dapat sesuai dengan kebutuhan
dan kepentingan anak. Dimana putusan Hakim haruslah lebih mengedepankan pemberian bimbingan edukatif, disamping yang bersifat menghukum.
F. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian hukum yang digunakan dalam mengerjakan skripsi ini meliputi:
Universitas Sumatera Utara
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif
32
yaitu metode penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bagian pustaka atau data sekunder. Penelitian hukum normatif disebut juga
sebagai penelitian kepustakaan atau studi dokumen. Penelitian hukum normatif disebut juga sebagai penelitian hukum doktriner karena penelitian ini dilakukan
atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis atau badan hukum yang lain. Penelitian hukum ini disebut juga sebagai penelitian kepustakaan atau
studi dokumen disebabkan karena penelitian ini lebih banyak dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan.
2. Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari:
1. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, berupa
peraturan perundang-undangan antara lain: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak, Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang Tentang Pengadilan Anak Nomor 11 Tahun
2012 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
Tentang Perlindungan Anak.
32
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986, Hal. 51.
Universitas Sumatera Utara
2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer, seperti misalnya, rancangan undang- undang, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum, dan
seterusnya.
33
3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Contohnya adalah kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif dan seterusnya.
34
3. Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelusuran kepustakaan anak dianalisis dengan menggunakan metode deduktif dan induktif yang berpedoman kepada teori-teori
hukum pidana khususnya tentang pertimbangan hakim dalam menjatuhkan hukuman kepada anak pelaku tindak pidana pencabulan. Analisis secara
deduktif artinya semaksimal mungkin penulis berupaya memaparkan data-data sebenarnya. Analisis secara induktif artinya berdasarkan yurisprudensi dan
peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia tentang Anak sebagai pelaku tindak pidana yang dijadikan pedoman untuk mengambil kesimpulan yang
bersifat khusus berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian.
G. Sistematika Penulisan