Tanda-Tanda Terjadinya Fraud Unsur-Unsur Fraud Pencegahan Fraud

terhadap standarauditing yang berlaku umum GAAS atau implementasiGAAS, 3 kesalahan karena adanya kecurangan. e. Kecurangan Karyawan Employee Fraud Kecurangan karyawan biasanya melibatkan perpindahanaktiva dari pemberian kerja.Kadang-kadang merupakansuatu tindakan langsung dari pencurian atau manipulasi.

2.3.4 Tanda-Tanda Terjadinya Fraud

Fraud dapat ditangani sedini mungkin apabila manajemen atau auditor internal jeli dalam melihat tanda-tanda fraud tersebut.Tunggal 2001:61 yang dikutip dalam Fitriyani 2012 menyatakan bahwa ada beberapa tanda-tanda fraud , yaitu: 1. terdapat perbedaan angka laporan keuangan yang mencolok dengan tahun tahun sebelumnya, 2. tidak ada pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas, 3. tidak ada rotasi pekerjaan karyawan, 4. pengendalian operasi yang tidak baik, 5. situasi karyawan yang sedangdalam tekanan.

2.3.5 Unsur-Unsur Fraud

Suatu tindakan dapat dikatakan sebagai fraud jika tindakan tersebut memenuhi beberapa unsur yang menandakan bahwa tindakan tersebut merupakan fraud.Jika tidak terdapat unsur fraud didalamnya maka tindakan Universitas Sumatera Utara tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai fraud. Beberapa unsur fraud tersebut dalam Hidayat 2012 adalah : 1. harus terdapat penyajian yang keliru misrepresentation , 2. dari suatu masa lampau past atau sekarang present , 3. faktanya material material fact , 4. dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan make-knowingly or recklessly , 5. dengan maksud intent untuk menyebabkan pihak lain bereaksi , 6. pihak yang terlukai harus bereaksi acted terhadap kekeliruan penyajian misreprentation, 7. mengakibatkan kerugian detriment. Fraud disini juga termasuk manipulasi, penyalahgunaan jabatan, penggelapan pajak, pencurian aktiva, dan tindakan buruk lainnya yang dilakukan seseorang yang dapat mengakibatkan kerugian bagi organisasiperusahaan.

2.3.6 Pencegahan Fraud

Menurut Tuanakotta 2010 ada ungkapan yang secara mudah ingin menjelaskan penyebab atau akar permasalahan dari fraud, yaitu fraud by need, by greed, and by opportunity .Makna dari ungkapan tersebut adalah jika kita ingin mencegah fraud, hilangkanlah atau tekan sekecil mungkin penyebabnya. Universitas Sumatera Utara Dalam upaya mencegah fraud, dapat dimulai dengan mengaktifkan pengendalian intern.Pengendalian intern yang aktif biasanya merupakan bentuk pengendalian intern yang paling banyak diterapkan.Tuanakotta 2010 menjelaskan bahwa pengendalian intern ini seperti pagar-pagar yang menghalangi pencuri masuk kehalaman rumah orang.Seperti pagar, bagaimanapun kokohnya tetap dapat ditembus oleh pelaku fraud yang cerdik dan mempunyai nyali untuk melakukannya. Pencegahan fraud melalui pengendalian internal tidak lepas dari peran internal auditor.Peran utama dari internal auditor sesuai dengan fungsinya dalam pencegahan kecuarangan adalah berupaya untuk menghilangkan atau meminimalisasi sebab-sebab timbulnya kecurangan tersebut. Karena pencegahan terjadinya suatu kecuranganakan lebih mudah daripada mengatasi bila telah terjadi kecurangan tersebut. Menurut Miqdad 2008 : 52 dalam Swarna 2012 seorang internl auditor dapat melakukanbeberapa hal untuk mencegah terjadinya fraud antara lain: 1. membangun struktur pengendalian internal yang baik; 2. mengefektifkan aktivitas pengendalian, dengan cara: review kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan pemisahan tugas; 3. meningkatkan kultur organisasi melalui implementasi prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance GCG; 4. mengefektifkan fungsi internal audit. Pencegahan fraud pada umumnya adalah aktivitas yang dilaksanakan dalam hal penetapan kebijakan, sistem, dan prosedur yang membantu bahwa Universitas Sumatera Utara tindakan yang diperlukan sudah dilakukan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain dalam perusahaan untuk dapat memberikan keyakinan memadai dalam mencapai tujuan organisasi. COSO; 1992.Tujuan utama pencegahan fraud adalah untuk menghilangkan sebab-sebab munculnya fraud. Menurut Amrizal, 2004 dalam Gusnardi 2012 fraud sering terjadi apabila: 1. pengendalian internaltidak ada atau lemah atau dilakukan dengan longgar atau tidak efektif; 2. pegawai diperkerjakan tanpa memikirkan kejujuran dan integritas mereka; 3. pegawai diatur, dieksploitasi dengan tidak baik, disalahgunakan atau ditempatkan dengan tekanan yang besar untuk mencapai sasaran dan tujuan keuangan; 4. model manajemen melakukan fraud, tidak efisien dan atau tidak efektif serta tidak taat pada hukum dan peraturan yang berlaku; 5. pegawai yang dipercaya memiliki masalah pribadi yang harus dipecahkan, masalah keuangan, masalah kesehatan keluarga, gaya hidup yang berlebihan; 6. industri di mana perusahaan menjadi bagiannya memilikisejarah atau tradisi terjadinya fraud. Hartini 2010 yang dikutip dalam Swarna 2012 memberikan beberapa saran dalam mencegah terjadinya fraud agar fraud tersebut dapat dihindari.Berikut inibeberapa saran tersebut. 1. Tingkatkan pengendalian intern yang terdapat di perusahaan. Universitas Sumatera Utara 2. Lakukan seleksi pegawai secara ketat, gunakan jasa psikolog dalam penerimaan pegawai. 3. Tingkatkan keandalan internal audit departemen antara lain dengan : a. memberikan balas jasa yang menarik, b. memberikan perhatian yang cukup besar terhadap laporan mereka, c. mengharuskaninternal auditor melaksanakan continuing professional education melanjutkan pendidikan profesional. 4. Berikan imbalan yang memadai untuk seluruh pegawai, timbulkan sense of belonging rasa kepemilikan diantara pegawai. 5. Lakukan rotation of duties rotasi tugas dan wajibkan para pegawai untuk menggunakan hak cuti mereka. 6. Lakukan pembinaan rohani. 7. Berikan sanksi yang tegas kepada mereka yang melakukan kecurangan dan berikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi. 8. Tumbuhkan iklim keterbukaan di dalam perusahaan. 9. Manajemen harus memberikan contoh dengan bertindak jujur, adil dan bersih. 10. Buat kebijakan tentang fair dealing kejujuran. 11. Buat program whistle blowing pengakuan saksi. Universitas Sumatera Utara

2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1