Pengertian Akuntansi Forensik Akuntansi Forensik

merupakan model akuntansi forensik yang mengaitkan akuntansi, hukum, dan auditing Tuanakotta, 2010 : 23.

2.1.1. Pengertian Akuntansi Forensik

Merriam Webster’s Collegiate Dictionary edisi ke-10 dalam Tuanakotta 2010 : 3, mengartikan akuntansi forensik adalah penerapan disiplin akuntansi pada masalah hukum.Menurut Tuanakotta 2010 : 4 defenisi akuntansi forensik adalah “penerapan disiplin akuntansi dalam arti arti luas, termasuk auditing, pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar pengadilan, di sektor publik maupun privat”. Crumbley, editor-in-chief dari Journal of Forensic Accounting, yang dikutip dalam Tuanakotta 2007 : 7 menulis “Simply put, forensic accounting is legally accurate accounting. That is, accounting that is sustainable some adversarial legal proceeding, or within some judicial or administrative review .” “Secara sederhana dapat dikatakan, akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat untuk tujuan hukum.Atau, akuntansi yang tahan uji dalam kancah perseteruan selama proses pengadilan, atau dalam proses peninjauan yudisial atau tinjauan administratif.”.Defenisi Crumbley menekankan bahwa akuntansi forensik tidak identik, bahkan tidak berurusan dengan akuntansi yang sesuai dengan Generally Accepted Accounting Principles GAAP. Ukurannya bukan GAAP, melainkan apa yang menurut hukum atau ketentuan perundang-undangan adalah akurat. Universitas Sumatera Utara Menurut Hopwood, Leitner dan Young dalam bukunya yang berjudul Forensic Accounting mendefinisikan bahwa akuntansi forensik adalah “The application of investigative and analytical skill for the purpose of resolving financial issues in a manner that meets standards required by courts of law. Dengan pengertian bahwa akuntansi forensik adalah penerapan keterampilan investigasi dan analisis untuk tujuan memecahkan masalah keuangan dengan cara yang memenuhi standar yang dibutuhkan oleh pengadilan hukum.Dengan demikian, investigasi dan analisis yang dilakukan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pengadilan atau hukum yang memiliki yurisdiksi yang kuat. Masalah hukum dapat diselesaikan di dalam atau di luar pengadilan.Penyelesaian masalah hukum di dalam pengadilan dilakukan melalui litigasi litigation atau dengan berperkara di pengadilan, sedangkan penyelesaian di luar pengadilan dilakukan secara nir-litigasi non-litigation lewat arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa.Dari penjelasan tersebut, akuntansi forensik dapat didefenisikan sebagai penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing, pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di dalam atau di luar pengadilan. Tuanakotta 2010 :4 menambahkan bahwa akuntansi forensik dapat diterapkan di sektor publik maupun sektor privat perorangan, perusahaan swasta, yayasan swasta, dan lain-lain. Dengan memasukkan para pihak berbeda, defnisi akuntansi forensik dapat diperluas.Dimana akuntansi forensik adalah penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas, termasuk Universitas Sumatera Utara auditing, pada masalah hukum di dalam atau diluar pengadilan, di sektor publik maupun privat.

2.1.2 Mengapa perlu Akuntansi Forensik