Hasil Audit Investigatif oleh BPKP Perwakilan Sumatera Utara

Koperasi Karyawan Tirtanadi sebagai Pihak Kedua menandatangani perjanjian kerjasama antara PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara dengan Koperasi Karyawan Tirtanadi, Nomor 11SPJN DIR 2011 326SPJN KKT 2011 tentang Penagihan Rekening Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Dalam pelaksanaan penagihan rekening Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara tersebut, Direktur Utama PDAM Tirtanadi bersama dengan Ketua Koperasi Karyawan Tirtanadi diduga telah telah menggunakan dana- dana yang tidak lain adalah rekening pelanggan PDAM Tirtanadi. Berdasarkan dugaan kerjasama tersebut, PDAM Tirtanadi diduga mengalami kerugian uang milik PDAM Tirtanadi yang notabene adalah milik Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara. Direktur Utama PDAM Tirtanadi diduga telah memperkaya diri sendiri sebesar Rp 5.004.637.000,00 dan menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 5.277.714.368,00.

4.2.3.2. Hasil Audit Investigatif oleh BPKP Perwakilan Sumatera Utara

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP Perwakilan Sumatera Utara Bidang Investigasi diminta melakukan audit investigatif dalam rangka Perhitungan Kerugian Keuangan Negara atas Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Kegiatan Penagihan Rekening Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2012. Adapun hasil audit yang dilakukan BPKP Perwakilan Sumatera Utara berdasarkan pengujian terhadap Universitas Sumatera Utara dokumen-dokumenbukti-bukti yang diperoleh mengungkapkan bahwa ternyata: 1. Atas kegiatan penagihan rekening air PDAM Tirtanadi Tahun 2012 tidak dilakukan prosedur lelang sesuai dengan ketentuan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Nomor: 81KPTS2007 tanggal 4 Juni 2007; 2. Ketua Koperasi Karyawan masih mengajukan perpanjangan kontrak kerja untuk penagihan rekening air serta meminta kenaikan fee penagihan rekening air, walaupun mengetahui bahwa pelaksanaan penagihan rekening air PDAM Tirtanadi bertentangan dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan PDAM Tirtanadi, yaitu SK Direksi PDAM Tirtanadi No. 81KPTS2007 tanggal 4 Juni 2007 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara; 3. Dalam pengajuan usulan kenaikan fee oleh Ketua Koperasi Karyawan Tirtanadi tidak mempunyai dasar acuannya; 4. Dalam melakukan penyusunan besaran fee dalam kontrak, Kepala Divisi Keuangan PDAM Tirtanadi tidak lebih dahulu membuat perhitungan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan; 5. Sesuai dengan notulen rapat tanggal 14 April 2011 antara Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi dan Direksi PDAM Tirtanadi dalam salah satu simpulannya menyatakan bahwa kegiatan penagihan rekening air harus dilaksanakan oleh PDAM Tirtanadi bukan oleh pihak ketiga; Universitas Sumatera Utara 6. Perikatan yang dilakukan antara PDAM Tirtanadi dengan Koperasi Karyawan Tirtanadi dilakukan tanpa terlebih dahulu meminta persetujuan Dewan Pengawas dan tanpa mendapat pengesahan dari Gubernur Sumatera Utara, sesuai dengan padal 65 Peraturan Daerah nomor 10 tahun 2009 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara; 7. Anggaran yang disediakan untuk biaya penagihan rekening air dalam Anggaran Pendapatan, Biaya, dan Investasi PDAM Tirtanadi Tahun 2012 adalah sebesar Rp 15.000.000.000,00, sedangkan realisasinya sebesar Rp 18.886.957.700,00, dimana sebagian dari biayafee yang dibayarkan kepada Koperasi Karyawan Tirtanadi tersebut digunakan oleh Koperasi Karyawan Tirtanadi untuk membayar pinjaman- pinjaman 20 dua puluh orang pegawai PDAM Tirtanadi dan Koperasi Karyawan Tirtanadi sebesar Rp 1.595.000.000,00 yang kemudian digunakan untuk menutupi pengambilan uang oleh Subdarkan selaku Ketua Koperasi Karyawan Tirtanadi dari loket-loket untuk memenuhi permintaan lisan dari Dirut PDAM Tirtanadi. Berdasarkan fakta dan bukti yang diperoleh, maka dilakukan perhitungan kerugian keuangan negara atas kasus penyimpangan pada Kegiatan Penagihan Rekening Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 dengan metode mengurangkan antara jumlah fee yang dibayarkan oleh PDAM Tirtanadi kepada Koperasi Karyawan Tirtanadi dengan jumlah biaya yang sesungguhnya digunakan pada kegiatan penagihan rekening air tahun Universitas Sumatera Utara 2012. Sesuai dengan metode tersebut, maka hasil audit perhitungan kerugian keuangan negara oleh BPKP atas kasus penyimpangan Kegiatan Penagihan Rekening Air PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012 sebesar Rp 5.277.714.368,00, dengan perhitungan sebagai berikut: Jumlah fee yang dibayarkan oleh PDAM Tirtanadi kepada Koperasi Karyawan Tirtanadi Tahun 2012 Rp 18.886.957.700,00 Biaya yang sesungguhnya digunakan pada kegiatan penagihan rekening air tahun 2012 Rp 12.490.926.782,00 PPn atas fee yang telah disetor Rp 1.118.316.550,00 Kerugian Keuangan Negara Rp 5.277.714.368,00

4.2.3.3 Pendapat Para Ahli terhadap Kasus PDAM Tirtanadi