41
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Santoso 2002:218 dengan cara melihat besaran Durbin-Waston D-W
sebagai berikut: • Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.
• Angka D-W diantara -2 sampai +2 berati tidak ada autokorelasi.
• Angka D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
3.6.2 PengujianAnalisis Koefisien Korelasi dan koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R2 menun jukkan seberapa besar variable independen menjelaskan variable independennya. Nilai R2 adalah nol
sampai dengan satu. Apabila nilai R2 semakin mendekati satu, maka variable-variabel indepedant member ikan semua informasi
yangdibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya jika nilai R2 semakin kecil, maka kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen semakin terbatas.Nilai R2 memiliki kelemahan yaitu nilai R2 akan meningkat
setiap ada penambahan satu varibel independen meskipun varibel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Universitas Sumatera Utara
42
3.6.3 Pengujian Hipotesis Penelitian 3.6.3.1 Metode Regresi Linear berganda
Regresi linear berganda ditujukan untuk menemukan hubungan linear antar bebrapa variabel bebas yang biasa disebut X1,X2,X3 dan seterusnya dengan
variabel terikat yang disebut Y Situmorang, 2008:109 . Model persamaannya adalah sebagian berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan:
Y = Return Saham Α = konstanta
X1 = Ukuran Perusahaan X2 = Book to Market Ratio
X3 = Momentum β1, β2, β3 = Koefisien Regresi
e = error pengganggu
3.6.3.2 Uji Signifikan Simultan Uji- F
Menurut Ghozali 2005:84 uji statistik F dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F
digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel independen yang
Universitas Sumatera Utara
43
dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secra bersama-sama terhadap variabel dependen.
Bentuk pengujian adalah Ho: bi = b2 = ..... = bk = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen dan Ha: b1 ≠ b2 ≠ ..... ≠ b3 = 0, artinya
semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain semua variabel independen tersebut
memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan
ketentuan jika signifikan 0,05 maka Ha diterima dan Jika signifikansi 0,05 maka Ha ditolak Serta membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan
F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ha diterima dan sebaliknya.
3.6.3.3 Uji t uji secara parsial
Uji secara parsial adalah untuk menguji apakah setiap variabel bebas atau independen memilki pengaruh atau tidak terhadap variabel dependen. Bentuk
pengujiannya adalah Ho: bi = 0, artinya suatu variabel independen merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen atau
dengan kata lain variabel independen tersebut memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah dengan membandingkan
siginifikansi t hitung dengan ketentuan Jika Signifikansi 0,05 maka Ha
Universitas Sumatera Utara
44
diterima dan Jika signifikansi 0,05 maka Ha ditolak serta dengan membandingkan nilai statistic t dengan t tabel, apabila nilai statistik t t tabel
maka Ha diterima sedangkan nilai statistic t t tabel maka Ha ditolak.
Universitas Sumatera Utara
45
BAB IV HASIL PENELITIAN