Iklim Wilayah Sumatera Utara Kondisi Penduduk Sumatera Utara

Pantai Barat meliput i Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias Selatan, Kota Padang Sidimpuan, Kota Sibolga dan Kota Gunung Sitoli. Kawasan dataran tinggi meliputi Kabupaten Tapanuli Utara, Kabuten Toba Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Samosir, dan Kota Pematang Siantar. Kawasan Pantai Timur meliputi Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Tanjung Balai, Kota Tebing Tinggi, Kota Medan dan Kota Binjai.

4.2 Iklim Wilayah Sumatera Utara

Karena terletak dekat garis khatulistiwa, Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angin pasat dan angin muson. Ketinggian permukaan daratan Provinsi Sumatera Utara sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter di atas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 34,2°C sebagian daerah berbukit dengan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 20°C. Kelembaban udara rata- rata 78-91, Curah hujan 800-4000 mmtahun dan penyinaran matahari 43. Universitas Sumatera Utara Sebagaimana Provinsi lainnya di Indonesia, Provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan September dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret, di antara kedua musim itu diselingi dengan musim pancaroba.

4.3 Kondisi Penduduk Sumatera Utara

Sumatera Utara merupakn Provinsi terbesar keempat jumlah penduduknya di Indonesia, setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP 1990 penduduk Sumatera Utara keadaan tanggal 31 Oktober 1990 hari sensus berjumlah 10,26 juta jiwa dan dari hasil SP 2000 jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 11,51 juta jiwa. Pada bulan April tahun 2003 dilakukan Pendaftaran Pemilihan dan Pendapatan Penduduk Berkelanjutan P4B. Dari hasil pendaftaran tersebut diperoleh jumlah penduduk sebesar 11.890.399 jiwa. Selanjutnya dari hasil Sensus Penduduk pada bulan Mei 2010 jumlah penduduk Sumatera Utara 12.982.204 jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km 2 dan tahun 2000 meningkat menjadi 161 jiwa per km 2 dan selanjutnya pada 2010 menjadi 188 jiwa per km 2 . Laju pertumbuhan penduduk Sumatera Utara selama kurun waktu 1990- 2000 adalah 1,20 persen per tahun dan pada 2000-2010 adalah 1,22 persen per tahun. Penduduk laki-laki Sumatera Utara sedikit lebih banyak dari pada perempuan. Pada tahun 2010 penduduk Sumatera Utara yang berjenis kelamin laki-laki bejumlah sekitar 6.483.354 jiwa dan penduduk perempuan sekitar Universitas Sumatera Utara 6.498.850 jiwa, dengan demikian sex ratio penduduk Sumatera Utara sebesar 99,76. Pada tahun 2010 penduduk Sumatera Utara masih banyak yang tinggal di daerah perdesaan dari pada di daerah perkotaan. Jumlah penduduk Sumatera Utara yang tinggal di daerah perdesaan adalah 6,60 juta jiwa 50,84 persen dan yang tinggal di daerah perkotaan adalah sebesar 6,38 juta jiwa 49,16 persen. Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara mengalami perubahan dari tahun 1999-2010. Akibat terjadinya krisis moneter pada pertengahan tahun 1997, penduduk miskin di Sumatera Utara meningkat pada tahun1999 menjadi 16,74 persen dari total penduduk Sumatera Utara yaitu 1,97 juta jiwa. Pada tahun 2003 terjadi penurunan penduduk miskin baik secara abolut maupun secara presentasi, yaitu menjadi 1,89 juta jiwa dari sekitar 15,89 persen, sedangkan pada tahun 2004 jumlah dan presentasi turun menjadi 1,80 juta jiwa atau sekitar 14,93 persen, kemudian pada tahun 2005 turun menjadi 1,84 juta jiwa atau sekitar 14,68 persen, namun akibat dampak kenaikan BBM pada bulan Maret dan Oktober 2005 penduduk miskin tahun 2006 meningkat menjadi 1,98 juta jiwa 15,66 persen. Pada tahun 2007 jumlah penduduk miskin sebanyak 1,77 juta jiwa 13,90 persen angka ini menurun pada tahun 2008 menjadi 1,61 juta jiwa atau sekitar 12,55 persen. Pada tahun 2009 angka kemiskinan ini kembali turun menjadi 1,50 juta jiwa 11,51 persen. Selanjutnya pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin Sumatera Utara menjadi 1,49 juta jiwa atau 11,31 persen. Universitas Sumatera Utara

4.4 Perkembangan Harga Pembelian Pemerintah HPP GKP dan Beras