BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Analisis Perbedaan Antara HPP GKP dan HPP Beras dengan
Harga Aktual GKP dan Beras Uji yang dilakukan dalam menganalisis datavariabel bagaimana
perkembangan harga aktual GKP dan beras setelah penetapan HPP dari tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah dengan menggunakan program SPSS 17. Dalam
hal ini uji beda rata-rata yang dilakukan adalah dengan metode One Sample T Test
. Uji ini dilakukan karena data harga yang digunakan adalah bersifat kuantitatif dan berdistribusi normal yang dibandingkan dengan penetapan HPP
oleh Pemerintah bersifat konstanta. Dari tabel 7 dan 8 dapat dilihat bahwa
semua variabel yaitu harga aktual GKP dan harga aktual beras merupakan data time series dan kuantitatif yang dibandingkan dengan harga HPP yang ditetapkan
oleh pemerintah. Dari hasil analisis uji beda rata-rata yang dilakukan antara HPP GKP dan
beras yang ditetapkan oleh pemerintah dari berbagai Inpres yang telah dikeluarkan dengan harga aktual GKP dan beras di Provinsi Sumatera Utara terlihat bahwa
nilai signifikan 0,000 ≤ 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak yang
berarti rata-rata harga aktual GKP dan beras lebih besar dari Harga Pembelian Pemerintah HPP GKP dan beras yang ditetapkan oleh pemerintah dari berbagai
Inpres yang dikeluarkan di Sumatera Utara. Hasil uji beda tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 dan 8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Uji Beda Rata-rata Satu Sampel GKP No.
Instruksi Presiden HPP GKP
Harga Aktual Uji beda rata-rata satu sampel
Inpres RpKg
RpKg N
t hitung Sig
1. No. 3 Tahun 2007
2000 2324,5
12 8,982
0,000 2.
No. 1 Tahun 2008 2200
2570,75 8
17,575 0,000
3. No. 8 Tahun 2008
2400 2585,92
13 7,213
0,000 4.
No. 7 Tahun 2009 2640
3020,07 15
7,462 0,000
5. No. 8 Tahun 2011
2640 3237,56
9 11,687
0,000 Sumber : Lampiran 1
Uji beda rata-rata yang dilakukan antara HPP GKP yang ditetapkan oleh pemerintah dari berbagai Inpres yang telah dikeluarkan dengan harga aktual GKP
yang terdiri dari : a.
HPP berdasarkan Inpres No. 3 Tahun 2007 Hasil uji beda rata-rata berdasarkan Inpres No. 3 Tahun 2007, HPP GKP
yang ditetapkan sebesar Rp 2.000Kg dengan harga aktual GKP diperoleh: t hitung = 8,982 dan sig. 0,00 maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak. b.
HPP berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 2008 Hasil uji beda rata-rata berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 2008, HPP GKP
yang ditetapkan sebesar Rp 2.200Kg dengan harga aktual GKP diperoleh: t hitung = 17,575 dan sig. 0,00 maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak. c.
HPP berdasarkan Inpres No. 8 Tahun 2008 Hasil uji beda rata-rata berdasarkan Inpres No. 8 Tahun 2008, HPP GKP
yang ditetapkan sebesar Rp 2.400Kg dengan harga aktual GKP diperoleh: t hitung = 7,213 dan sig. 0,00 maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak. d.
HPP berdasarkan Inpres No. 7 Tahun 2009 Hasil uji beda rata-rata berdasarkan Inpres No. 7 Tahun 2009, HPP GKP
yang ditetapkan sebesar Rp 2.640Kg dengan harga aktual GKP diperoleh: t hitung = 7,462 dan sig. 0,00 maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak.
Universitas Sumatera Utara
e. HPP berdasarkan Inpres No. 8 Tahun 2011
Hasil uji beda rata-rata berdasarkan Inpres No. 8 Tahun 2011, HPP GKP yang ditetapkan sebesar Rp 2.640Kg dengan harga aktual GKP diperoleh:
t hitung = 11,687 dan sig. 0,00 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak.
Tabel 8. Uji Beda Rata-rata Satu Sampel Beras No.
Instruksi Presiden HPP Beras
Harga Aktual Uji beda rata-rata satu sampel
Inpres RpKg
RpKg N
t hitung Sig
1. No. 3 Tahun 2007
4000 5310,33
12 21,932
0,000 2.
No. 1 Tahun 2008 4300
5817,63 8
25,305 0,000
3. No. 8 Tahun 2008
4600 5981,69
13 63,741
0,000 4.
No. 7 Tahun 2009 5060
6826,87 15
8,350 0,000
5. No. 8 Tahun 2011
5060 7649,33
9 20,551
0,000 Sumber : Lampiran 2
Uji beda rata-rata yang dilakukan antara HPP beras yang ditetapkan oleh pemerintah dari berbagai Inpres yang telah dikeluarkan dengan harga aktual beras
yang terdiri dari : a.
HPP berdasarkan Inpres No. 3 Tahun 2007 Hasil uji beda rata-rata berdasarkan Inpres No. 3 Tahun 2007, HPP beras
yang ditetapkan sebesar Rp 4.000Kg dengan harga aktual beras diperoleh: t hitung = 21,932 dan sig. 0,00 maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak. b.
HPP berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 2008 Hasil uji beda rata-rata berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 2008, HPP beras
yang ditetapkan sebesar Rp 4.300Kg dengan harga aktual beras diperoleh: t hitung = 25,305 dan sig. 0,00 maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak. c.
HPP berdasarkan Inpres No. 8 Tahun 2008
Hasil uji beda rata-rata berdasarkan Inpres No. 8 Tahun 2008, HPP beras yang ditetapkan sebesar Rp 4.600Kg dengan harga aktual beras diperoleh:
t hitung = 63.741 dan sig. 0,00 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak.
Universitas Sumatera Utara
d. HPP berdasarkan Inpres No. 7 Tahun 2009
Hasil uji beda rata-rata berdasarkan Inpres No. 7 Tahun 2009, HPP beras yang ditetapkan sebesar Rp 5.060Kg dengan harga aktual beras diperoleh:
t hitung = 8,350 dan sig. 0,00 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak.
e. HPP berdasarkan Inpres No. 8 Tahun 2011
Hasil uji beda rata-rata berdasarkan Inpres No. 8 Tahun 2011, HPP beras yang ditetapkan sebesar Rp 5.060Kg dengan harga aktual beras diperoleh:
t hitung = 20,551 dan sig. 0,00 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak.
Tabel 9. Persentase Perbedaan HPP dengan Harga Aktual GKP dan Beras di Provinsi Sumatera Utara
Inpres GKP
Beras HPP
RpKg Aktual
RpKg HPP
RpKg Aktual
RpKg
No. 3 Tahun 2007 2.000
2.324,5 16,225
4.000 5.310,33 32,76
No. 1 Tahun 2008 2.200
2.570,75 16,852
4.300 5.817,63 35,29
No. 8 tahun 2008 2.400
2.585,92 7,75
4.600 5.981,69 30,04
No. 7 Tahun 2009 2.640
3.020,07 14,396
5.060 6.826,87 34,92
No. 8 Tahun 2011 2.640
3237,56 22,63
5.060 7.649,33 51,17
Sumber: Data sekunder diolah Dari data yang diperoleh rata-rata harga aktual GKP di Provinsi Sumatera
Utara selama berlakunya Inpres No. 3 Tahun 2007 pada periode April 2007 sampai dengan Maret 2008 adalah sebesar Rp 2.324,5Kg lebih tinggi 16,225
dari HPP. Selama periode tersebut harga aktual GKP terendah sebesar Rp 2.050Kg 2,5 lebih tinggi dari HPP dan tertinggi Rp2.490Kg 24,5 lebih
tinggi dari HPP. Dan harga rata-rata aktual beras sebesar Rp 5.310Kg lebih tinggi 32,76 dari HPP. Harga aktual beras terendah sebesar Rp 5.015Kg
25,375 lebih tinggi dari HPP dan tertinggi Rp 5.593Kg 39,825 lebih tinggi dari HPP.
Universitas Sumatera Utara
Pada bulan April 2008 pemerintah melakukan penyesuaian HPP GKP dan beras menjadi Rp 2.200Kg untuk GKP dan Rp 4.300Kg untuk beras melalui
Inpres No. 1 tahun 2008. Selama periode April 2008 sampai dengan November 2008 rata-rata harga GKP sebesar Rp. Rp 2.570,75Kg lebih tinggi 16,852 dari
HPP. Selama periode tersebut harga aktual GKP terendah sebesar Rp 2.470Kg 12,27 lebih tinggi dari HPP dan tertinggi Rp 2.659Kg 20,86 lebih tinggi
dari HPP. Harga beras sebesar Rp 5.817,63 lebih tinggi 35,29 dari HPP. Harga aktual beras terendah sebesar Rp 5.493Kg 27,74 lebih tinggi dari HPP dan
tertinggi Rp 6.056Kg 40,84 lebih tinggi dari HPP. Selanjutnya diterbitkan Inpres No. 8 tahun 2008 yang mengatur tentang
penetapan HPP GKP sebesar Rp 2.400Kg dan beras sebesar Rp 4.600Kg. Selama periode Desember 2008 sampai dengan Desember 2009 rata-rata harga
GKP sebesar Rp 2.585,92 lebih tinggi 7,75 dari HPP. Selama periode tersebut harga aktual GKP terendah sebesar Rp 2.483Kg 3,46 lebih tinggi dari HPP
dan tertinggi Rp 2.804Kg 16,83 lebih tinggi dari HPP. Harga rata-rata aktual beras sebesar Rp 5.981,69Kg lebih tinggi 30,04 dari HPP. Harga aktual beras
terendah sebesar Rp 5.840Kg 26,96 lebih tinggi dari HPP dan tertinggi Rp 6.116Kg 32,96 lebih tinggi dari HPP.
Pada tahun 2010, pemerintah melalui Inpres No. 7 tahun 2009 menetapkan HPP GKP sebesar Rp 2.640Kg dan untuk beras Rp 5.060Kg. Selama periode
Januari 2010 sampai dengan Maret 2011 harga rata-rata aktual GKP di Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 3.020,07Kg, lebih tinggi 14,396 dari HPP. Selama
periode tersebut harga aktual GKP terendah sebesar Rp 2.750Kg 4,17 lebih tinggi dari HPP dan tertinggi sebesar Rp 3.388Kg 28,33 lebih tinggi dari
Universitas Sumatera Utara
HPP. Sementara harga rata-rata aktual beras sebesar Rp 6.826,87Kg lebih tinggi 34,92 dari HPP. Harga aktual beras terendah sebesar Rp 6.070Kg 19,96
lebih tinggi dari HPP dan tertinggi sebesar Rp 8.314Kg 64,31 lebih tinggi dari HPP.
Seiring dengan terjadinya kenaikan sarana dan prasarana produksi untuk usahatani padi pemerintah selalu berupaya untuk melakukan penyesuaian harga
pembelian GKP di tingkat petani. Hal tersebut direspon dengan ditetapkannya HPP yang baru melalui Inpres No. 8 tahun 2011 dimana HPP GKP sebesar Rp
2.640Kg dan untuk HPP beras sebesar Rp 5.060Kg yang berlaku pada bulan April 2011 sampai dengan Desember 2011. Selama periode tersebut harga rata-
rata aktual GKP di Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp 3.237,56Kg, lebih tinggi 22,63 dari HPP. Selama periode tersebut harga aktual GKP terendah sebesar Rp
2.913Kg 10,34 lebih tinggi dari HPP dan tertinggi sebesar Rp 3.375Kg 27,84 lebih tinggi dari HPP. Sementara harga rata-rata aktual beras sebesar
Rp 7.649,33Kg lebih tinggi 51,17 dari HPP. Harga aktual beras terendah sebesar Rp 6.976Kg 37,87 lebih tinggi dari HPP dan tertinggi sebesar Rp
8.010Kg 58,3 lebih tinggi dari HPP. Dari data yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa harga aktual GKP dan
beras di Provinsi Sumatera Utara selama kurun waktu lima tahun yaitu tahun 2007 sampai dengan 2011 selalu di atas HPP yang ditetapkan oleh pemerintah. HPP
GKP dan beras sebagai instrumen yang dikeluarkan pemerintah memberikan dampak positif bagi petani di Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Hasil Analisis Dampak Harga Pembelian Pemerintah HPP Beras