58
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif Deskriptif. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan
kualitatif adalah yang tidak menggunakan dasar dan kerja secara statistik, tetapi secara bukti kualitatif yaitu unsur inovasi baik bersama baik kronologi
maupun leksikal yang dimiliki oleh suatu kelompok bahasa tertentu secara eksklusif M.Hari Wijaya, 2007: 69. Model penelitian kualitatif memiliki
beberapa karakteristik yaitu sumber data adalah suatu yang wajar natural setting peneliti sebagai instrumen penelitian warga deskriptif mementingkan
proses atau produk, mencari makna, mengutamakan data langsung, melakukan tringgulasi, menonjolkan rincian kontektual subyek yang diteliti
dipandang mempunyai kedudukan yang sama, melakukan verifikasi pengumpulan sampling yang purposif melakukan edit trial. Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini merupakan berupa kata-kata baik tertulis baik tertulis maupun
lisan tidak berkenaan dengan angka-angka sehingga peneliti harus mendeskripsikan dampak kepemimpinan, menguraikan kepemimpinan kepala
Madrasah Dinniah serta mengetahui faktor penghambat maupun pendukung dalam pengelolaan Madrasah Diniyah.
Dalam hal ini peneliti harus lebih aktif dalam kondisi yang sedang berlangsung sehingga penulis dapat merasakan kondisi sebagaimana adanya.
Penelitian Kualitatif bertujuan unutuk menjelaskan fenomena dengan
59 sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data yang sedalam-dalamnya pula.
Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi bahkan sangat terbatas. B. Setting Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Dusun Gaten, Desa Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta tepatnya di Pondok
Pesantren Wahid Hasyim.
C. Subyek Penelitian
Pengambilan sumber data penelitian ini menggunakan teknik purpose sampling yaitu mengambil sampling didasarkan pada penilaian penelitian
tentang aspek apa dan siapa yang dijadikan fokus pada situasi tertentu dan saat ini dan siapa yang dijadikan fokus pada situasi tertentu dan saat ini terus
menerus sepanjang penelitian. Sampling bersifat purposive yaitu pada fokus suatu saat Nasution, 2006: 29.
Informan dalam penelitian ini adalah : 1. Kepala Madrasah Diniyah
Kepala Madrasah Diniyah adalah pemimpin di Madrasah Diniyah. Kepala Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Wahid Hasyim dulunya
adalah santri di Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Adapun Kepala Madrasah Diniyah adalah informan inti yang kepemimpinannya akan
peneliti teliti oleh karena itu dalam penelitian ini dipilih sebagai Informan.
60
Tabel 1. Identitas Kepala Madrasah Diniyah
No Nama
Jabatan 1
Nur Alwi, S.H.I Kepala Madrasah Diniyah
Sumber : Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Wahid Hasyim
2. Pengurus Pondok Pesantren Wahid Hasyim Pondok Pesantren Wahid Hasyim memiliki pengurus, salah satunya
bernama Rizal yang merupakan Pengurus Pondok Pesantren yang dinilai sebagai Key Person dan dalam penelitian ini dipilih sebagai informan.
Tabel 2. Identitas Pengurus Pondok Pesantren
No Nama
Jabatan 1
Rizal Pengurus Pondok Pesantren Wahid hasyim
OSWAH
Sumber : Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Wahid Hasyim
3. Pengelola dan Ustadz Madrasah Diniyah Madrasah Diniyah di Pondok Pesantren Wahid Hasyim memiliki
Ustad dan Ustadzah yang sebagian besar berasal dari Alumni Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Para staf Ustadz dan Ustadzah bagaimana pun
juga merupakan rekan bekerja dalam pengelolaan di Madrasah Diniyah tersebut, jadi peneliti memilih mereka yang dianggap kredibel untuk
menjawab masalah penelitian.