Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

12

2. Standar Madrasah Diniyah

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan, ditindak lanjuti dengan diresmikannya Peraturan Menteri Agama Nomor 10 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Agama, menjadi tahap baru bagi dunia pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia. Hal itu berarti mengukuhkan status Madrasah Diniyah sebagai lembaga pendidikan Islam dibawah naungan pesantren yang akuntabilitas serta legitimasinya telah diakui oleh pemerintah Indonesia. Legitimasi tersebut direalisasikan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Madrasah Diniyah, paragraf 2 tentang pendidikan Diniyah Nonformal pasal 21 yang menyatakan : a. Pendidikan Diniyah nonformal diselenggarakan dalam bentuk pengajian kita b, majlis ta’lim, pendidikan Al-Qur’an, Diniyah taklimiyah atau bentuk lain sejenis. b. Pendidikan Diniyah nonformal sebagaimana pada ayat 1 dapat berbentuk satuan pendidikan. c. Pendidikan Diniyah nonformal yang berkembang menjadi satuan pendidikan wajib mendapatkan izin dari kantor Departemen Agama Kabupaten Kota setelah memenuhi ketentuan tentang persyaratan pendirian satuan pendidikan. 13 Keberadaan Peraturan perundangan tersebut menjadikan pendidikan diniyah memiliki payung hukum yang jelas dalam proses pembelajaran. Madrasah Diniyah merupakan salah satu lembaga pendidikan nonformal yang memiliki peranan penting dalam mengembangkan pembelajaran agama Islam. Dalam Madrasah Diniyah yang merupakan lembaga yang memiliki payung hukum yang legal tentunya kurikulum sudah diset oleh pemerintah yang tentu tidak secara baku. Dalam artian pelaksanaan pendidikan bisa mengekplorasi pembelajaran yang bersifat penyesuaian dengan lingkungannya. Penyesuaian kurikulum itu akan dilakukan pada Madrasah Diniyah disemua tingkatan Muhammad Iqbal Al-basry, 2006: 115. Adanya payung hukum yang jelas untuk Madrasah Diniyah berarti standar pendidikan dalam pembelajarannya wajib mengikuti aturan pemerintah. Hal ini merujuk pada standar pemerintah yang tertuang dalam keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Nomor 3203 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pengelolaan dan Penilaian Pendidikan Madrasah Diniyah Taklimiyah yaitu: a. Perencanaaan Pembelajaran Komponen pelaksanaan pembelajaran setidaknya mencangkup hal-hal sebagai berikut : 1 Identitas Madrasah Diniyah Taklimiyah yaitu nama satuan pendidikan. 2 Identitas mata pelajaran atau tema subtema. 14 3 Kelas semester. 4 Materi pokok. 5 Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian Kompetensi Dasar dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai. 6 Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan Kompetensi Dasar, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 7 Komponen dasar dan indikator pencapaian kompetensi. 8 Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi. 9 Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar santri mencapai kompetensi dasar yang disesuaikan dengan karakteristik santri dan Kompetensi Dasar yang akan dicapai. 10 Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran. 11 Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar yang lain yang relevan.