Faktor - faktor yang Memengaruhi Kesiapsiagaan Petugas Penanggulangan Bencana Tanah Longsor

hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah tanah longsor, banjir dan sebagainya. Badan koordinasi antar kampung mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Mengkoordinasikan kejadian yang sedang dialami serta bantuan yang diperlukan. 2. Hubungi instansi yang terkait untuk meminta bantuan sesuai kebutuhan. 3. Bantuan instansi terkait dapat diminta kepada pemerintah Provinsi, KabupatenKota dan Pusat, termasuk lembagaInstansiMiliterPolisi.

2.5. Faktor - faktor yang Memengaruhi Kesiapsiagaan Petugas Penanggulangan Bencana Tanah Longsor

2.5.1. Koordinasi

2.5.1.1. Pengertian Koordinasi

Koordinasi adalah sebuah bentuk rekapitulasi gagasan-gagasan yang berasal dari individu-individu. Gabungan gagasan-gagasan tersebut dapat terjadi ketika dua orang atau lebih datang berkumpul dan saling membagi inti pemikiran dan pengalaman mereka untuk menjamin adanya sebuah interaksi atau kombinasi yang harmonis Manion, 2005. Koordinasi adalah upaya menyatu padukan berbagai sumberdaya dan kegiatan organisasi menjadi suatu kekuatan sinergis, agar dapat melakukan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat akibat kedaruratan dan bencana secara menyeluruh dan terpadu sehingga dapat tercapai sasaran yang direncanakan secara efektif dan efisien secara harmonis. Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2007, yang perlu dipahami tentang koordinasi adalah, satu dari fungsi-fungsi manajemen, koordinasi dapat Universitas Sumatera Utara dilakukan oleh berbagai pihak yang memiliki tugasfungsitanggung jawab dibidang yang bersesuaian, yang berada dalam posisikedudukan yang setara horizontal maupun dalam posisikedudukan yang tidak setara. Dalam melaksanakan koordinasi, terdapat unsurpihak yang mengkoordinasikan koordinator dan ada unsurpihak yang dikoordinasikan, namun masih dalam kepentingan yang sama. Dalam kaitan ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD menjalankan fungsi koordinasi atau sebagai koordinator. Koordinasi dilakukan dengan lembaga pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dunia usaha, lembaga internasional dan pihak-pihak lain. Dalam koordinasi terdapat pembagian kerja yang benar, peningkatan efisiensi,ketepatan waktu, efisiensi pendanaan, terciptanya kerangka kerja dalam pengambilan keputusan tentang hal-hal yang menjadi perhatian bersama, serta dapat mengurangi kesenjangan, dan dapat terhindari adanya duplikasi dalam pelaksanaan kegiatanpelayanan. Dalam koordinasi terdapat sinergi kemampuan potensi dan sumberdaya nasional dari semua sumberkomponen pemerintah dan non- pemerintah, baik dari dalam maupun luar negeri. Koordinasi mengandung keselarasan dan kerjasama dari orang-orang organisasilembagapihak untuk mencapai tujuan. Hasil koordinasi adalah hasil kerja secara kolektifbersama, meskipun secara formal koordinator lebih dominan memegang tanggung jawab. Menurut Terry dalam bukunya, Principle of Management yang dikutip Handayaningrat 2002, koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron atau teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan Universitas Sumatera Utara untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Menurut tinjauan manajemen, koordinasi menurut Terry meliputi : 1. Jumlah usaha baik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif 2. Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut 3. Directing atau penentuan arah usaha-usaha tersebut Berdasarkan defenisi di atas maka dapat disebutkan bahwa koordinasi memiliki syarat-syarat yakni : 1. Sense of Cooperation, perasaan untuk saling bekerja sama, dilihat per bagian. 2. Rivalry, dalam organisasi besar, sering diadakan persaingan antar bagian, agar saling berlomba 3. Team Spirit, satu sama lain per bagian harus saling menghargai. 4. Esprit de Corps, bagian yang saling menghargai akan makin bersemangat. Selanjutnya koordinasi memiliki sifat-sifat sebagai berikut : 1. Koordinasi adalah dinamis, bukan statis. 2. Koordinasi menekankan pandangan menyeluruh oleh seorang manajer dalam kerangka mencapai sasaran. 3. Koordinasi hanya meninjau suatu pekerjaan secara keseluruhan. Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaskan koordinasi adalah tindakan seorang pimpinan untuk mengusahakan terjadinya keselarasan, antara tugas dan pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau bagian yang satu dengan bagian yang lain. Koordinasi diartikan sebagai suatu usaha ke arah keselarasan kerja antara Universitas Sumatera Utara anggota organisasi sehingga tidak terjadi kesimpang siuran, tumpang tindih. Hal ini berarti pekerjaan akan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Berdasarkan pengertian para pakar di atas peneliti menyimpulkan bahwa koordinasi merupakan proses pengintegrasian tujuan dan aktivitas di dalam suatu perusahaan atau organisasi agar mempunyai keselarasan di dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, pengkoordinasian dimaksudkan agar para manajer mengkoordinir sumber daya manusia dan sumber daya lain yang dimiliki organisasi tersebut. Kekuatan suatu organisasi tergantung pada kemampuannya untuk menyusun berbagai sumber dayanya dalam mencapai suatu tujuan.

2.5.1.2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Koordinasi

Menurut Hasibuan 2006, berpendapat bahwa faktor-faktor yang memengaruhi koordinasi sebagai berikut:

a. Kesatuan Tindakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sumber Daya Organisasi terhadap Kesiapsiagaan Petugas Penanggulangan Bencana Menghadapi Bencana Banjir di Kabupaten Aceh Timur

4 44 95

Pengaruh Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Terhadap Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh

1 36 172

Pengaruh Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait terhadap Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh

0 50 172

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Longsor 2.1.1. Pengertian Tanah Longsor - Hubungan Faktor Koordinasi dan Motivasi Kerja Petugas Penanggulangan Bencana terhadap Kesiapsiagaan Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2011

0 0 47

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Faktor Koordinasi dan Motivasi Kerja Petugas Penanggulangan Bencana terhadap Kesiapsiagaan Bencana Tanah Longsor di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2011

0 0 13

HUBUNGAN FAKTOR KOORDINASI DAN MOTIVASI KERJA PETUGAS PENANGGULANGAN BENCANA TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN LINGE KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2011 TESIS

0 2 20

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FUNGSI KOORDINASI PETUGAS BADAN TERKAIT TERHADAP KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN ACEH TENGAH PROPINSI ACEH

0 0 44

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bencana 2.1.1. Definisi Bencana - Pengaruh Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait Terhadap Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh

0 0 47

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH FUNGSI KOORDINASI PETUGAS BADAN TERKAIT TERHADAP KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN ACEH TENGAH PROPINSI ACEH

0 0 44

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bencana 2.1.1. Definisi Bencana - Pengaruh Fungsi Koordinasi Petugas Dinas Terkait terhadap Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh

0 1 47